Nyaleg 2019, Menkumham ngaku sudah izin Jokowi dan tak akan pakai fasilitas negara
Merdeka.com - Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly mengakui akan maju sebagai calon legislatif DPR RI di Pileg 2019. Dia menjelaskan alasannya mantap untuk maju di dapil Sumatera Utara karena memiliki darah politik.
"Lah, ya gimana, orang politik darahnya begitu," kata Yasonna usai mengikuti sidang kabinet paripurna Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) Tahun Anggaran 2019 di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Rabu (18/7).
Dia juga menjelaskan sudah izin kepada Presiden Joko Widodo untuk nyaleg. Dia mengklaim tidak akan menggunakan fasilitas negara untuk kepentingan kampanyenya.
"Akan bentuk tim, anggota, kan daerah pemilihan saya dulu. Jadi bentuk tim aja, kontrol dari jauh, saya sekali datang, minta izin ke presiden, tidak menggunakan fasilitas negara," papar Yasonna.
Diketahui Presiden Joko Widodo telah memberi izin kepada setidaknya lima menteri Kabinet Kerja untuk maju sebagai calon legislatif (caleg) di Pileg 2019.
Menurut Sekretaris Kabinet Pramono Anung, lima menteri itu adalah Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani yang berasal dari PDIP, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkum HAM) Yasonna Laoly yang juga berasal dari PDIP serta tiga menteri lain yang berasal dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Belum diketahui apa pembicaraan antara Surya dengan Jokowi dalam pertemuan itu.
Baca SelengkapnyaJalan Kukuh menuju gedung dewan tidak lantas berjalan mulus.
Baca Selengkapnyalkifli Hasan sepakat dengan Jokowi bahwa tidak ada aturan yang melarang pejabat negara untuk memihak dan berkampanye.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tujuannya untuk memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya.
Baca SelengkapnyaGus Yasin berharap hasil Pemilu 2024 tersebut harusnya dijadikan bahan musahabah bagi elite partainya yang duduk di struktur kepengurusan DPP.
Baca SelengkapnyaYaqut mengatakan, pemilu sebagai pesta demokrasi yang diselenggarakan lima tahun sekali sehingga dijalankan dengan penuh riang gembira.
Baca SelengkapnyaAnak tokoh nasional dianggap 'akrab' dengan Megawati sejak usia 5 tahun sampai sukses menjadi kepala daerah. Siapa sosok yang dimaksud?
Baca SelengkapnyaPria asal Minangkabau ini merupakan sastrawan yang beralih menjadi politikus dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
Baca SelengkapnyaGus Yahya pun meminta semua pihak untuk tidak berlarut-larut dalam isu pemakzulan Jokowi tersebut.
Baca Selengkapnya