Nasdem Setuju Pilkada Langsung Dievaluasi Kembali
Merdeka.com - Sekretaris Jenderal Nasdem Johnny G Plate setuju pemilihan kepala daerah secara langsung supaya dilakukan evaluasi. Hal tersebut menanggapi pernyataan Mendagri Tito Karnavian yang ingin Pilkada langsung dievaluasi karena lebih banyak kerugian.
"Ya kami akan melihat itu bagus sekali itu direview," ujar Johnny di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Jumat (8/11).
Johnny menyebut, terkait penyelenggaraan Pilkada dan Pilpres akan menjadi materi dalam Kongres II Nasdem. Mereka akan membahas kelebihan dan kekurangan daripada penyelenggaraan pemilu secara serentak dan langsung.
"Gagasan itu harus berkembang dan dibuka ruang untuk diskusi-diskusi yang rasional tetapi yang relevan dengan kita," jelasnya.
Johnny yang menjabat Menkominfo itu enggan menjawab sikap Nasdem secara tegas apakah lebih memilih sistem pemilihan kepala daerah langsung oleh rakyat atau tertutup proporsional oleh DPRD.
"Hasil kongres. Jangan tanya sama saya. Saya ini masih sebagai sekjen," kata Johnny.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Koalisi Perubahan sudah mulai membahas Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta. Salah satu yang dibahas yakni bakal calon yang akan diusung.
Baca SelengkapnyaMendagri Tito Karnavian menegaskan Gubernur DKJ dipilih langsung oleh rakyat bukan ditunjuk Presiden.
Baca SelengkapnyaMenteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, membeberkan urgensi pembentukan Dewan Aglomerasi yang meliputi Jakarta dan kota sekitarnya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Surya Paloh juga mengucapkan selamat kepada Capres-Cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka yang meraih surat terbanyak pada Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaTNI bakal mengevaluasi salah satunya dengan merelokasi laham Gudmurad setelah insiden tersebut.Ada Perumahan Warga
Baca SelengkapnyaGerakan itu sebagai bentuk kepanikan lantaran elektabilitas Prabowo-Gibran terus meningkat.
Baca SelengkapnyaMulai dari politisi Golkar hingga NasDem sudah mulai ramai diperbincangkan sebagai Cagub DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaPresiden sudah akan menaikkan pangkatnya bulan Agustus. Tapi dia menolak kesempatan langka menjadi jenderal.
Baca SelengkapnyaDukungan ini masih menjadi usulan internal setelh merangkum masukan dari dewan pimpinan cabang, daerah, hingga DPRD.
Baca Selengkapnya