Menjaga kebersamaan setelah Pilkada Serentak
Merdeka.com - Masyarakat diminta tetap waspada terhadap berita hoaks yang muncul setelah Pilkada Serentak 2018. Jangan sampai situasi damai dimanfaatkan kelompok tertentu untuk memprovokasi yang kalah untuk menciptakan kegaduhan.
"Kita harus bersyukur Pilkada Serentak 2018 lancar dan aman. Tapi seluruh masyarakat jangan euforia, apalagi lengah, terhadap berbagai upaya-upaya yang berpotensi menimbulkan keributan. Kalau ada kecurangan atau masalah lain serahkan ke mekanisme hukum," ujar mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Hamdan Zoelva dalam keterangannya, Minggu (8/7).
Dia meminta kepada para kontestan dan masyarakat untuk melakukan rekonsiliasi pasca-Pilkada. Hal ini penting agar dapat dipahami bahwa menang kalah adalah hal yang biasa dalam proses pemilihan.
"Dalam Pilkada itu sudah pasti ada menang kalahnya. Jadi siapapun yang terpilih kita harus terima dia sebagai pemimpin. Mungkin kita tidak setuju, tapi begitulah aturan main yang kita gunakan untuk memilih pemimpin," jelasnya.
Untuk itu, Hamdan mengajak seluruh masyarakat untuk membangun kerjasama saling memahami, meningkatkan toleransi serta menghargai perbedaan antara satu dengan yang lainnya. Menurutnya, itu adalah modal besar bangsa Indonesia untuk tetap bersatu.
"Tidak ada bangsa yang besar dan maju kalau rakyatnya terus berkelahi dan bertengkar. Mari kita pelihara kebersamaan kita sebagai bangsa, mari kita pelihara perdamaian dan keamanan kita bersama agar kita mampu bersaing dengan bangsa lain," tuturnya.
Secara umum, lanjut Hamdan, masyarakat Indonesia makin dewasa menjalani proses demokrasi. Ini harus diapresiasi. situasi damai ini tidak lepas dari pengalaman Indonesia yang cukup panjang melaksanakan pemilihan umum.
Hamdan juga mengingatkan kepada kontestan yang kalah agar legowo dan tidak melakukan tindakan yang melanggar aturan. Pihak yang kalah atau merasa dirugikan bisa langsung membawa masalah itu ke Mahkamah Konstitusi.
"Siapapun yang menang harus dapat merangkul yang kalah. Karena dia terpilih bukan lah untuk pemilihnya, tapi untuk seluruh rakyat yang ada di daerah itu. Itu harus dipahami bersama. Ini merupakan salah satu bentuk rekonsiliasi untuk menjaga kedamaian," tandasnya.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Warga diminta tidak terpancing berita hoaks dan SARA terkait Pemilu.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diimbau untuk selalu mengecek kebenaran informasi sebelum menyebarkannya dan melaporkan hoaks kepada pihak berwenang.
Baca SelengkapnyaSetiap individu selayaknya bisa menjadi sosok yang menyebarkan kebaikan dan menjaga harmonisasi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.
Baca SelengkapnyaPolisi menggelar patroli siber untuk mengatasi serangan berita-berita hoaks dan fitnah selama Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaPolisi mengajak masyarakat untuk melawan hoaks terkait Pemilu.
Baca SelengkapnyaDia ingatkan, agar menghindari fitnah demi mendukung capres tertentu
Baca SelengkapnyaSiskaeee sedianya dipanggil untuk dimintai keterangan sebagai tersangka pada Senin 15 Januari 2024 kemarin. Namun Siskaeee mangkir.
Baca SelengkapnyaKoalisi Masyarakat Sipil menilai Pemberian gelar jenderal kehormatan kepada Prabowo Subianto merupakan langkah keliru
Baca Selengkapnya