Ma'ruf Amin ke SBY: Siapa yang Ganggu?
Merdeka.com - Cawapres nomor urut 01, Ma'ruf Amin meminta Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY menjelaskan secara terbuka soal gangguan yang dirasakannya saat kampanye. Dia meminta agar SBY tak sembarang melempar tuduhan.
"Siapa yang ganggu? Harus dijelaskan, siapa yang ganggu dan bentuk gangguannya seperti apa," ujar Ma'ruf di sela silaturahmi dengan ulama di Pondok Pesantren El Nur El Kasysyaf, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (22/12).
Dia menegaskan koalisi pendukung Jokowi-Ma'ruf sama sekali tak pernah mengganggu partai manapun dalam berkampanye. Ma'ruf mengatakan kampanye yang dilakukan pihaknya selalu dilakukan dengan menawarkan program dan gagasan.
"Sehingga kami tak merasa perlu mengganggu. Ini tak tahu siapa yang diganggu, yang mengganggu siapa? Mestinya (SBY) harus jelas," ucapnya.
Ma'ruf menyarankan agar SBY membuat laporan kepada pihak kepolisian ataupun KPU apabila memang ada gangguan yang dirasakan. Sehingga, lanjut dia, pihak kepolisian bisa mengungkap pihak yang mengganggu Partai Demokrat dan pernyataan SBY tersebut tak menjadi tuduhan.
"Kalau dianggap (SBY) ada masalah, kan bisa diadukan ke aparat keamanan, polisi, dan KPU untuk diselesaikan. Sehingga kalau ada gangguan, jadi jelas. Jangan seperti melempar tuduhan yang bisa kemana-mana," jelasnya.
Sebelumnya, Capres Prabowo Subianto melakukan pertemuan dengan Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Jalan Mega Kuningan VII Jakarta Selatan, Jumat (21/12). SBY menyampaikan ingin kampanye pemilu berjalan damai sesuai dengan konstitusi dan undang-undang yang berlaku. Karena itu, SBY meminta agar tak ada pihak yang mengganggu.
"Tolong kami jangan diganggu, karena kami tidak pernah mengganggu siapapun. Biarlah semua dapat ruang ajaran untuk ikhtiar dalam berjuang masing-masing," tegas SBY.
SBY menegaskan ingin mewujudkan pemilu yang indah, damai dan demokratis dalam arti jujur adil (jujur adil). Harapannya, lanjut SBY, agar rakyat bisa menerima dengan ikhlas siapapun pemimpin yang terpilih nanti.
Reporter: Lizsa Egeham
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Beda Sikap dengan Jokowi soal Presiden Boleh Kampanye dan Memihak, Ma'ruf Amin Tegaskan Netral di Pemilu
Ma'ruf Amin merahasiakan pilihannya dan bakal menyoblos pada 14 Februari mendatang.
Baca SelengkapnyaHakim MK Sindir Saksi Kubu AMIN Minta Didahulukan: Sudah Terlambat, Minta Cepat Pula
Agenda sidang kali ini mendengarkan keterangan saksi dan ahli dari pemohon kubu Anies-Muhaimin (AMIN).
Baca SelengkapnyaAnies Sulit Terobos 'Kandang Banteng'?
Menurut Direktur Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno, ada dua hal yang membuat AMIN tidak melakukan kampanye di Jawa Tengah.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Cak Imin Minta Pendukung AMIN Tunggu Sampai Perhitungan Suara: Ancaman Kecurangan Makin Nyata
Calon Presiden (Capres) nomor urut dua, Prabowo Subianto mendapat informasi bahwa ada rencana untuk merusak surat-surat suara Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Baca SelengkapnyaTurun Gunung Kampanyekan Prabowo di Malang, SBY: Beliau Sahabat Saya, Putra Terbaik Bangsa
SBY juga mengajak masyarakat mencoblos Partai Demokrat. Sebab menurutnya, Demokrat adalah partai yang selama ini selalu berpihak dan memperjuangkan hak rakyat.
Baca SelengkapnyaSaking Padatnya, Cak Imin Jalan Santai Sejauh 3 Km Menuju Mobil Usai Kampanye Akbar di JIS
Muhaimin Iskandar alias Cak Imin menyapa sejumlah warga yang ia lewati
Baca SelengkapnyaBuka-Bukaan Mahfud MD Tolak Tawaran Jadi Cawapres Anies, Singgung Jokowi dan Demokrat
Tawaran tersebut bukan berasal dari partai koalisi, melainkan dari beberapa perwakilan PKS.
Baca SelengkapnyaRespons Ma'ruf Amin Dituding Tak Ambil Peran di Pemerintahan: Saya Bukan Tipe Wapres yang Suka Tampil Atraktif
Wapres mengaku dirinya bukanlah sosok pejabat yang ingin selalu tampil atau menjadi atraktif
Baca SelengkapnyaSerahkan Surat Pengunduran Diri, Mahfud Ungkap Reaksi Jokowi: Beliau Bergurau Seperti Teman Lama
Mahfud telah menyampaikan surat pengunduran diri kepada Presiden Jokowi di Istana Negara.
Baca Selengkapnya