Kubu Mulfachri-Hanafi Yakin Tak Ada Aklamasi di Kongres PAN
Merdeka.com - Sekretaris Tim Pemenangan Caketum PAN Mulfachri Harahap dan Hanafi Rais, Ahmad Yohan meyakini tidak ada kata aklamasi dalam proses pemilihan ketua umum dalam Kongres PAN. Hal itu menanggapi kubu petahana Zulkifli Hasan yang mendorong aklamasi.
"Di PAN ini sangat demokratis. Tidak ada (aklamasi)," ujar Yohan saat dihubungi, Jumat (7/2).
Yohan menilai untuk mencapai dukungan aklamasi di PAN bakal sulit. Sebab, PAN kata dia, merupakan partai yang demokratis.
Dia mengatakan, saat ini juga sudah ada empat kandidat calon ketua umum PAN yang semuanya sudah bekerja. Empat calon itu adalah Asman Abnur, Mulfachri Harahap, Drajad Wibowo, dan Zulkifli Hasan.
"Saya kira engga ada, susah lah. karena ini ada empat kandidat semua bekerja. Dan tentu di PAN sangat demokratis, jadi mana mungkin ada aklamasi kalau empat kandidatnya bekerja," ujar Yohan.
Kubu Mulfachri optimis menjelang Kongres. Yohan mengatakan, pihaknya sudah mendapatkan dukungan. Selain itu dia juga menyebut mendapat dukungan senior PAN Amien Rais.
"InsyaAllah kita optimis dukungan bersama kita luar biasa," kata Yohan.
Partai Amanat Nasional (PAN) akan menggelar Kongres ke V di Kendari, Sulawesi Tenggara pada 10-12 Februari mendatang. Salah satu agendanya adalah menentukan calon Ketua Umum periode 2020-2025.
Wakil Sekretaris Jenderal PAN, Rizki Aljupri menyatakan, dari beberapa kandidat caketum yang muncul di antaranya, Zulkifli Hasan, Dradjad Wibowo, Asman Abnur hingga Mulfachri Harahap. Siapa jagoannya?
"Ya kalau kita mau bicara apa adanya memang Pak Zul paling diunggulkan dari sisi jumlah pemegang suara, karena pemegang suara itu kan sekali lagi hanya Ketua DPW, sekretaris DPW dan ketua DPD," ujar Rizki, Jakarta, Rabu (5/2).
Rizki menambahkan, Zulkifili Hasan sudah mengantongi dukungan lebih dari 400 suara dari total 590 pemilik hak suara. Masing-masing sudah memberikan surat dukungan yang ditandatangani oleh pemegang hak suara langsung dan distempel basah (DPW dan DPD).
Rizki membeberkan dukungan terhadap Zulkifli Hasan tidak sekadar klaim. Sebab dirinya bersama tim yang menginventarisir dan memegang salinan dukungan dari para pemilik suara.
"Memang real apa adanya, ya kalau misalkan tiap wilayah ada satu atau dua daerah yang enggak mendukung Pak Zul ya enggak apa-apa, kita kan demokrasi, cuma hampir rata-rata dukung Pak Zul," ulas Rizki.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
AHY tegas menolak wacana hak angket untuk mengusut dugaan kecurangan pemilu
Baca SelengkapnyaKata Ari, Pilpres 2024 mesti diulang supaya tidak membahayakan konstitusi di masa yang akan datang.
Baca SelengkapnyaDemokrat menilai wacana koalisi 01 dan 03 menggulirkan hak angket sama artinya dengan tak menghargai suara rakyat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ganjar Buka Peluang Gabung Kubu Anies-Cak Imin di Putaran Kedua Pilpres
Baca SelengkapnyaTawaran tersebut bukan berasal dari partai koalisi, melainkan dari beberapa perwakilan PKS.
Baca SelengkapnyaGanjar mengajak sejumlah parpol untuk memperkuat hak angket.
Baca SelengkapnyaHasyim menjelaskan bahwa KPU telah mengevaluasi penyelenggaraan debat keempat yang berlangsung pada tanggal 21 Januari 2024.
Baca SelengkapnyaMK bakal menggelar Rapat Permusyawakaratan Hakim untuk membahas posisi Arsul Sani.
Baca SelengkapnyaKomisioner KPU mengatakan, salah satu hal yang disepakati adalah tentang tema debat yang awalnya mengandung tujuh tema dirampingkan menjadi enam.
Baca Selengkapnya