KPU Depok Coret Dua Warga Negara Inggris dan Amerika yang Masuk DPT
Merdeka.com - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Depok meminta pada Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Depok untuk mencoret warga negara asing (WNA) yang masuk dalam daftar pemilih tetap (DPT). Kedua WNA itu adalah asal Inggris dan Amerika.
"Kami temukan data ada dua WNA yang masuk dalam DPT. Kami temukan pada 24 Februari kemarin dan sudah kami laporkan," kata Koordinator Divisi Pencegahan Hubungan Masyarakat dan Hubungan Antarlembaga Bawaslu Kota Depok Dede Slamet, Senin (17/3).
Penemuan tersebut diketahui setelah pihaknya meminta data DPT ke KPU Depok. Hal itu sesuai dengan arahan Bawaslu RI. "Kami meminta data WNA yang ber KTP-el kepada Disdukcapil Kota Depok. Setelah data didapatkan kami lakukan penyandingan dengan DPT bersama dengan KPU Kota Depok. Begitu terdeteksi ada 2 WNA yg masuk DPT," tukasnya.
Kedua WNA itu adalah FSM asal Amerika. Yang kedua adalah PDH warga negara Inggris. Pihaknya langsung merekomendasikan kepada KPU untuk mencoret keduanya. "Saat ini sudah dicoret dan tidak ada lagi nama keduanya di DPT," paparnya.
Sebelum dicoret dari DPT, Bawaslu juga berkoordinasi dengan KPU dan Disdukcapil Depok. Pihaknya mengaku sempat kaget perihal penemuan kedua WNA tersebut.
"Kami pun kaget ada dua WNA yang tercantum di DPT, kami curiga data itu dari DP4. Karena sumber data pemilihan ini kami dari Disdukcapil Depok. "Penemuan DPT WNA ini faktor tidak sengaja, sudah kami coret. Kami juga kaget ketika menemukan ada WNA yang masuk DPT," tukasnya.
Saat ini kata dia sudah tidak ada WNA yang masuk dalam DPT. Namun, Dede menegaskan, pihaknya bersama KPU dan Disdukcapil tetap akan melakukan pengawasan hingga jelang pencoblosan nanti. "Kebanyakan di Depok ini WNA kerja pada perusahaan-perusahaan tertentu atau studi yang membutuhkan waktu tinggal yang cukup lama. Itu juga dalam pengawasan kami," pungkasnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Walaupun ada India dengan jumlah pemilih yang lebih besar dan Amerika Serikat yang punya pemilu lebih besar.
Baca SelengkapnyaJutaan orang Amerika Serikat berlomba memiliki paspor dari negara lain demi menyelamatkan harta kekayaan mereka.
Baca SelengkapnyaKomisi Pemilihan Umum (KPU) adalah lembaga negara yang bertanggung jawab untuk menyelenggarakan pemilihan umum di Indonesia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Potret prajurit Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad) pilihan Jenderal Dudung Abdurachman lulus dari Boston University.
Baca SelengkapnyaKomisi Pemilihan Umum (KPU) RI menyerahkan alat bukti tambahan berupa formulir D Kejadian Khusus tingkat kecamatan seluruh Indonesia kepada Mahkamah Konstitusi.
Baca SelengkapnyaBerikut prajurit TNI yang bikin keok petarung asal Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaPenduduk di Perbatasan Skouw RI-PNG ada suku dari berbagai daerah di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPara peserta akan diajak KPU RI melihat langsung pemungutan dan penghitungan suara.
Baca SelengkapnyaKunjungan pemantau pemilu asing itu merupakan program KPU bernama Indonesia's Election Visit.
Baca Selengkapnya