Kiai Ma'ruf: Resmi ditetapkan Cawapres, saya mundur dari Rais Aam PBNU
Merdeka.com - Bakal Calon Wakil Presiden (Cawapres), KH Ma'ruf Amin mengaku akan segera mundur sebagai Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) bila nanti sudah ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI sebagai pendamping Capres Joko Widodo (Jokowi).
"Kalau sudah ditetapkan sebagai calon wakil presiden, saya akan mundur dari Rais Aam," aku alumnus Ponpes Tebuireng, Jombang ini di Surabaya, Senin (3/9).
Sementara Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar atau Cak Imin yang mendampingi Kiai Ma'ruf menjelaskan, dalam roadshownya ini, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu sekaligus akan berpamitan ke sejumlah pengasuh pondok pesantren di Jawa Timur.
Sebab, menurut Cak Imin, pamitan Kiai Ma'ruf ini bentuk etika dan kewajiban seorang Rais Aam PBNU yang akan segera memulai pertarungannya di Pilpres 2019 bersama Joko Widodo (Jokowi), yang saat ini masih menjabat sebagai presiden.
"(Pamitan) Memang etika dan kewajiban dari Rais Aam, pemangku pimpinan tertinggi NU," tegas adik kandung Ketua PKB Jawa Timur, Abdul Halim Iskandar ini.
Pamitan mundur sebagai Rais Aam PBNU sekaligus sosialisasi Pilpres 2019 itu, kali pertama akan disampaikan Kiai Ma'ruf kepada Rais Syuriah PWNU Jawa Timur, KH Anwar Mansur dan KH Anwar Iskandar (Wakil Rais Syuriah), serta sejumlah tokoh NU lainnya di Pesantren Lirboyo, Kediri.
Selanjutnya, setelah dari Lirboyo, Kiai Ma'ruf dan romobongan akan sowan ke Ponpes Al Falah, Ploso, Kediri. Dilanjutkan ke Jombang, seperti Ponpes Tebuireng, Tambak Beras dan Denanyar.
Setelah itu baru akan berziarah ke makam para pendiri NU dan menggelar pertemuan dengan PWNU Jawa Timur. Pada Selasa (4/9) besok, giliran Ponpes Sunan Drajat, Lamongan yang dikunjungi, lalu bertolak ke Serang, Rembang, Jawa Tengah untuk menemui KH Maimun Zubair.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Beda Sikap dengan Jokowi soal Presiden Boleh Kampanye dan Memihak, Ma'ruf Amin Tegaskan Netral di Pemilu
Ma'ruf Amin merahasiakan pilihannya dan bakal menyoblos pada 14 Februari mendatang.
Baca SelengkapnyaCak Imin Minta Pendukung AMIN Tunggu Sampai Perhitungan Suara: Ancaman Kecurangan Makin Nyata
Calon Presiden (Capres) nomor urut dua, Prabowo Subianto mendapat informasi bahwa ada rencana untuk merusak surat-surat suara Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Baca SelengkapnyaGanjar dan Mahfud Tebak Pilihan Jokowi: Ya Putranya kan Ada di Sana, Pasti ke Sana
Ganjar dan Mahfud Tebak Pilihan Jokowi: Ya Putranya kan Ada di Sana, Pasti ke Sana
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Hakim MK Arief Hidayat: Pilpres 2024 Paling Hiruk Pikuk, Ada Pelanggaran Etik hingga Isu Cawe-Cawe Presiden
hakim semula hendak memanggil Jokowi untuk meminta keterangan. Namun, dibatalkan demi menghargai kepala negara.
Baca SelengkapnyaMa'ruf Amin Gantikan Jokowi di Kursi Presiden Jika Pemakzulan Terjadi
Ada sejumlah alasan yang membuat isu pemakzulan terhadap Jokowi kembali mencuat.
Baca SelengkapnyaPesan Wapres Ma'ruf Amin Usai Nyoblos: Indonesia Mencari Pemimpin Bangsa, Bukan Kelompok
Ma’ruf berharap agar Pemilu ini menghasilkan para pemimpin yang mampu membawa bangsa Indonesia menjadi lebih maju dan sejahtera.
Baca SelengkapnyaKubu AMIN Nilai Jokowi Tinggalkan Warisan Tidak Baik Usai Sebut Presiden Boleh Memihak di Pilpres
Hamdan mengatakan masa jabatan Presiden Jokowi yang berakhir tahun ini seharusnya diakhiri dengan sebaik-baiknya.
Baca SelengkapnyaMuncul Gerakan Salam Empat Jari, Ini Respons Anies
Calon Presiden nomor urut 1, Anies Baswedan menanggapi isu salam empat jari hingga gerakan tak memilih pasangan Capres nomer 2, Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaDua Kali Pantun Bamsoet di Sidang MPR Singgung Capres Harus Lanjutkan Pembangunan Jokowi
Bamsoet menyinggung koalisi, Capres dan pembangunan Jokowi lewat pantun di Sidang Tahunan MPR
Baca Selengkapnya