Khawatir Lemahkan Pemberantasan Korupsi, PKS akan Cermati Draf Revisi UU KPK

Merdeka.com - DPR sepakat merevisi Undang Undang (UU) tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (KPK). Kesepakatan RUU tersebut disetujui seluruh fraksi dalam rapat paripurna.
Anggota Komisi III DPR RI Fraksi PKS, Nasir Djamil, menyebut bahwa pihaknya tak mau gegabah menyetujui perubahan undang-undang KPK menjadi undang-undang baru. PKS akan mengkaji draf RUU tersebut.
"PKS pada dasarnya wait and see belum bisa menolak dan menerima. Pada prinsipnya kami cermati gimana perubahannya karena kan ada dasar filosofinya ya. Kita mau cermati itu dulu lalu baca naskah akademisnya, lalu draf RUU-nya," kata Nasir saat dihubungi wartawan, Kamis (5/8).
Nasir merespons poin RUU soal penghentian penyadapan. Isi poinnya KPK berwenang menghentikan penyidikan dan penuntutan terhadap perkara tindak pidana korupsi yang penyidikan dan penuntutannya tidak selesai dalam jangka waktu paling lama 1 tahun.
PKS akan mengkaji betul soal itu. Dia khawatir RUU KPK bisa melemahkan lembaga antirasuah. Nasir akan terus mencermati dinamika RUU KPK.
"Kalau menyurutkan pemberantasan korupsi, kalau revisinya ke arah melemahkan, kita tidak ingin buru-buru. Jokowi juga bilang bahwa kualitas pemberantasan korupsi itu bukan banyak yang ditangkap, tapi perubahan sistem, tapi kalo perubahan nanti gak sesuai dengan ini, PKS tentu akan jaga," jelasnya.
Untuk diketahui, berdasarkan draf RUU KPK, terdapat tiga poin penting yang menjadi perhatian. Antara lain mengenai pembentukan dewan pengawas, penghentian penyidikan, dan tata cara penyadapan.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya


Limbad Hingga Aldi Taher Masuk TPN Ganjar-Mahfud MD
Mereka akan bekerja sama dengan 95 nama lainnya di bawah pimpinan Jubir Johan Budi dan Aryo Seno.
Baca Selengkapnya


Alat dan Bahan untuk Membuat Jasuke yang Variatif, Ternyata Sederhana
Alat dan bahan untuk membuat jasuke ternyata cukup sederhana.
Baca Selengkapnya


Jejak Karier Maruli Simanjuntak, Jenderal Berdarah Koppasus Peraih Rekor MURI yang akan Dilantik Jokowi Jadi Kasad
Jokowi menunjuk Maruli menggantikan Jenderal TNI Agus Subiyanto yang telah dilantik sebagai panglima TNI pada Rabu (22/11).
Baca Selengkapnya


Gemas Berparas Bule! Potret Dua Anak Sidik Eduard yang Kini Alih Profesi Jadi Pedagang Cilok
Sidik Eduard memiliki dua anak yang sangat menggemaskan, Aqila dan Raisya.
Baca Selengkapnya


Kolonel Polsan Situmorang Raih Penghargaan dari National Defence College India, ini Sosoknya Didoakan Pecah Bintang
Sosok prajurit berprestasi TNI AD yang baru saja dapat penghargaan dari lembaga pendidikan bergengsi di India.
Baca Selengkapnya

Disdik Ungkap Alasan Guru Honorer di SDN Malaka Jaya Duren Sawit Terima Gaji Rp300 Ribu Per Bulan
Guru tersebut ingin mengajar sebagai bentuk pengabdian dan pelayanan
Baca Selengkapnya

Jokowi Jawab Keinginan Jakarta Tetap Jadi Ibu Kota
Perlu ada pemerataan penduduk agar tidak jawa sentris dengan cara pindah ibu kota.
Baca Selengkapnya

Di Depan DPR, Menkes Budi Jamin Tak Ada Kegaduhan dari Penyebaran Nyamuk Wolbachia
Menkes Budi Gunadi Sadikin rapat dengan DPR membahas implementasi teknologi nyamuk Wolbachia.
Baca Selengkapnya

Guru SDN Malaka Jaya 'Irit' Bicara Soal Laporan Gaji Honorer Dipotong
guru agama Kristen di SDN Malaka Jaya 10, Duren Sawit, Jakarta Timur, terpaksa menelan nasib pahit
Baca Selengkapnya

Hadiri Forum APPF di Filipina, BKSAP DPR Serukan Krisis Kesehatan Palestina
Hadir sebagai delegasi Indonesia, Anggota BKSAP DPR RI Fraksi Partai Golkar Puteri Komarudin turut serukan krisis kesehatan di Palestina.
Baca Selengkapnya

PKS Ingin Jakarta Tetap Jadi Ibu Kota, Kaesang: Sesuai UU Ibu Kota Baru IKN
PSI akan tetap berpegang kepada UU IKN terkait perpindahan ibu kota negara.
Baca Selengkapnya

Tempat Penuh Memorable, Alasan Anies Mulai Kampanye di Kampung Tanah Merah Jakarta Utara
Tanah Merah punya sejarah dan hubungan emosional dengan Anies Baswedan.
Baca Selengkapnya