Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kehadiran Puti Guntur dan putrinya jadi perhatian masyarakat Mojokerto

Kehadiran Puti Guntur dan putrinya jadi perhatian masyarakat Mojokerto Rakyan Ratri Syandria Kameron, putri sulung Puti Guntur yang melibatkan diri ikut menangkan ibunya.. ©2018 Merdeka.com

Merdeka.com - Berparas cantik, murah senyum, gembira dan berwajah natural. Itulah gambaran sosok Rakyan Ratri Syandria Kameron. Gadis berparas cantik kelahiran 17 Agustus 1999 tersebut anak pertama dari pasangan Puti Guntur Soekarno dan Joy Kameron.

Kehadiran di tengah kampanye sang ibu di bumi Mojopahit ini menjadi perhatian para masyarakat saat mengunjungi banyak tempat di Bumi Majapahit, Kabupaten Mojokerto pada Sabtu (26/5) kemarin.

Gadis lebih suka dipanggil Syandria menemani sang ibu Puti Guntur Soekarno keliling ke tempat situs-situs bersejarah. Seperti Petilasan Tribuana Tunggadewi di Desa Klinterejo, Kecamatan Suko.

Lalu ke Petilasan Hayam Wuruk, dan ke Monumen Budha Tidur, serta Tambak Segaran. Setelah itu, langsung menuju Pendopo Agung Trowulan untuk menemui puluhan seniman yang setia menanti kedatangan Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Jawa Timur nomor urut 2 ini.

"Saya yakin anak-anak muda di Jawa Timur tidak akan bosan kalau berwisata sambil belajar ilmu sejarah di bumi majapahit, Mojokerto ini," kata Syandria kepada merdeka.com.

Kedatangannya pun langsung membuat ratusan seniman lukis, musisi, sastrawan, pelestari seni tradisi dan juga warga sekitar terbelalak melihat pesona Syandria.

"Oh ini ya anaknya Mbak Puti. Cantik banget, Indonesia banget," celetuk seniman muda asal Mojokerto usai berjabat tangan dengan Syandria.

Mbak Puti dan Syandria langsung menuju ke tengah pendopo yang sudah disiapkan kanvas oleh Relawan Bakti Puti Jawa Timur selaku panitia 'Gelar Ragam Ekspresi Seni' untuk duet melukis.

Ketika Mbak Puti mengambil kuas dan menggoreskannya ke kanvas, sontak para seniman muda hingga tua juga turut mulai melukis.

"Ayo bapak-bapak, ibu-ibu dan adik-adik kita sama-sama melukis," ajak Mbak Puti.

Dengan cekatan, Syandria pun tampak faham sketch yang telah dibuat ibunya ini. Warna-warna yang identik dengan senja pun digoreskan untuk pewarnaan yang menggambarkan sebuah gunung dan hamparan sawah nan luas.

"Lanjutkan nak," kata Mbak Puti kepada Syandria.

Ya, Syandria mengaku baru kali pertamanya menemani ibunya di Jawa Timur dalam menyapa warga. Ia sangat terkesan wisata-wisata bersejarah yang ada di Jawa Timur. Seperti saat mengunjungi Monumen Budha Tidur, Syandria tampak kagum.

"Jadi, masyarakat Indonesia, khususnya Jawa Timur tidak perlu bepergian jauh ke Thailand untuk melihat langsung monumen Budha Tidur. Di sini (Mojokerto, red) sudah ada loh. Apalagi patung Budha Tidur ini juga masuk terbesar ketiga di dunia," terangnya.

Apalagi, Syandria yang kini kuliah di Universitas Indonesia (UI) semester 2 jurusan Antropologi ini dinilai sangat cocok dengan apa yang telah dipelajarinya saat datang ke Bumi Majapahit.

"Dari sisi ilmu yang saya dapat jurusan antropologi, ini sangat cocok tentang kebudayaan-kebudayaan disini seperti apa," jelasnya.

Meski demikian, jiwa seni Puti Guntur telah mengalir dalam benak Syandria. Hal inilah yang membuatnya sangat getol belajar akan nilai-nilai seni dan budaya yang ada di Indonesia.

Kepedulian Puti Guntur dalam memperhatikan budaya, seni dan pariwisata di Jawa Timur juga didukungnya. Pasalnya, menurut Syandria, bangsa Indonesia bisa besar karena tidak pernah meninggalkan sejarah.

"Dukungan dari saya, bantu doa karena aku dengan adik aku juga sudah terbiasa saat mamah di DPR, jadi terbiasa, toh ini buat Indonesia untuk lebih baik. Tapi, komunikasi dengan mama setiap hari terus terjalin," pungkas Syandria yang masa kecilnya bercita-cita ingin menjadi Arkeolog ini.

Sementara, Puti Guntur menyatakan bahwa kunjungannya ke situs-situs di Trowulan ini adalah dalam rangka napak tilas jelang hari lahir Pancasila pada tanggal 1 Juni nanti.

"Ini adalah untuk menarik benang merah kesejerahaan, bagiamana pun juga penyatuan Nusantara ini tidak bisa lepas dari benang merah kesejarahan pada masa Majapahit," kata Mbak Puti.

Mbak Puti juga mengatakan bahwa simbol-simbol yang dimiliki bangsa Indonesia saat ini juga berawal dari kejayaan Kerajaan Majapahit. Mulai dari slogan Bhineka tunggal Ika, Bendera merah putih, dan juga nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.

"Bung Karno mengatakan jangan sekali-kali meninggalkan sejarah, adanya Indonesia ini merupakan satu perjuangan dalam sejarah yang dibuktikan era Majapahit," katanya.

Mbak Puti juga ingat kata Bung Karno yang selalu mengatakan bahwa Pancasila digali dari bumi Indonesia oleh Bung Karno. "Dan ini juga sudah ada sejak jaman Majapahit di dalam negara kertagama," ucapnya.

"Kebetulan kuliah anak saya di bidang antropologi, dan saya ingin memperlihatkan bagaimana kejayaan masa Majapahit yang digali lagi oleh Bung Karno menjadi NKRI ini," pungkasnya.

(mdk/hhw)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Heboh Panwascam Kranggan Kota Mojokerto Ramai-Ramai Mundur 14 Hari Jelang Pemilu, Ternyata Ini Sebabnya

Heboh Panwascam Kranggan Kota Mojokerto Ramai-Ramai Mundur 14 Hari Jelang Pemilu, Ternyata Ini Sebabnya

Total yang mengundurkan diri sebanyak 14 orang. Terdiri dari 3 anggota Panwaslu Kacamatan Kranggan beserta 5 orang staf pedukung dan 6 Panita Kelurahan/Desa.

Baca Selengkapnya
Mengunjungi Desa Bejijong Mojokerto, Merasakan Sensasi Kembali ke Masa Majapahit

Mengunjungi Desa Bejijong Mojokerto, Merasakan Sensasi Kembali ke Masa Majapahit

Pesona sejarah, alam, dan budaya membuat wisatawan merasakan kemegahan masa lampau sekaligus keceriaan masa kini

Baca Selengkapnya
Mantan Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto Segera Disidang Terkait Kasus Gratifikasi

Mantan Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto Segera Disidang Terkait Kasus Gratifikasi

Kasus dugaan gratifikasi tersebut bakal berlanjut di meja hijau setelah tim jaksa KPK menilai unsur pidana telah lengkap.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Detik-Detik RS Gatoel Mojokerto Dilahap Api, Pasien Kandungan Berhamburan Selamatkan Diri

Detik-Detik RS Gatoel Mojokerto Dilahap Api, Pasien Kandungan Berhamburan Selamatkan Diri

Saat api berkobar, seluruh pasien di lantai 1 ruang kandungan langsung berhamburan keluar menyelamatkan diri.

Baca Selengkapnya
Momen Ganjar Hujan-hujanan Bakar Semangat Pendukung saat Pesta Rakyat di Magelang

Momen Ganjar Hujan-hujanan Bakar Semangat Pendukung saat Pesta Rakyat di Magelang

Meski diguyur hujan deras, semangat ribuan orang yang telah lama menunggu kedatangan Ganjar tidak berkurang.

Baca Selengkapnya
⁠Di Gunung Keramat Tempat para Dewa ini Brimob Polri Mendapat Baret Biru, Zaman Kerajaan Tempat Mencari Kesaktian

⁠Di Gunung Keramat Tempat para Dewa ini Brimob Polri Mendapat Baret Biru, Zaman Kerajaan Tempat Mencari Kesaktian

Di puncak gunung ini, ratusan anggota Brimob melalui berbagai tempaan dan upacara untuk mendapatkan baret biru.

Baca Selengkapnya
Sering Kunker ke Daerah, Moeldoko Bantah Jokowi 'Turun Gunung' Demi Kepentingan Pemilu

Sering Kunker ke Daerah, Moeldoko Bantah Jokowi 'Turun Gunung' Demi Kepentingan Pemilu

Moeldoko menyatakan, tidak pernah Jokowi kunker ke daerah untuk kepentingan pemilu 2024

Baca Selengkapnya
Bertemu Petani Tebu di Nganjuk, Ganjar Dicurhati soal Impor Gula

Bertemu Petani Tebu di Nganjuk, Ganjar Dicurhati soal Impor Gula

Ganjar menerima keluhan para petani tebu di Nglawak, Kecamatan Kertosono, Kabupaten Nganjuk,

Baca Selengkapnya
Jalan Masuknya Tersembunyi,  Begini Kisah Kampung Mojokoncot yang Diklaim Kampung Tersepi di Indonesia

Jalan Masuknya Tersembunyi, Begini Kisah Kampung Mojokoncot yang Diklaim Kampung Tersepi di Indonesia

Setelah ditinggal warganya, kampung ini kemudian berganti nama menjadi Mojokoncot

Baca Selengkapnya