Kapolda Kaltim tinggalkan Syaharie Jaang karena gerah lihat dia lobi kanan kiri
Merdeka.com - Nama Kapolda Kalimantan Timur Irjen Pol Safaruddin sempat diwacanakan untuk berduet dengan Wali Kota Samarinda Syaharie Jaang di Pilgub Kaltim. Namun hal tersebut batal setelah Safaruddin gerah dengan lobi politik Syaharie.
Safaruddin bertutur bahwa, kesepakatan untuk duet di Pilgub Kaltim tercetus di salah satu hotel di Jakarta, tanggal 28 November 2017.
"Saya dengan Pak Jaang itu ketemu jarang sekali. Jadi terakhir kontak telepon tanggal 25 Desember 2017. Ketemu terakhir sekitar tanggal 28 November 2017 di Sheraton di Jakarta. Oke sepakat pasangan, iya," ungkap Safaruddin kepada merdeka.com, Kamis (4/1).
Belakangan, Safaruddin menegaskan dia tidak pernah ketemu lagi dengan Jaang. Sebaliknya, Syaharie Jaang melobi sana sini.
"Tahu-tahunya Pak Jaang sendiri saya lihat lobi sana lobi sini di koran. Terakhir mengatakan pendampingnya Pak Jaang itu tinggal dua, Pak Safarudin dan Pak Rizal (Wali Kota Balikpapan) dan akan diumumkan itu tanggal 7 Januari ini," terangnya.
Safaruddin, akhirnya merasa tidak ada kepastian, hingga akhirnya dia menelepon Syaharie Jaang.
"Itu saya berusaha temui Pak Jaang. Tapi Pak Jaang tidak bisa ketemu saya, akhirnya saya bicara lewat telepon tanggal 25 Desember. Pak Jaang katanya belum ada kepastian pasangan dengan saya?" sebut Safaruddin bertanya kepada Jaang saat itu.
"Lantas dijawab, iya Pak nanti itu tanggal 7 baru kita putuskan. Loh, kalau tanggal 7 tidak pasangan dengan saya, berarti saya tidak ada waktu dong untuk cari pasangan? Jawabnya lagi iya Pak. Begitu kita tunggu keputusan partai," ungkap Safaruddin lagi.
Akhirnya, Safaruddin pun mengambil keputusan untuk tidak lagi berminat dengan Syaharie Jaang.
"Nah saya bicara, kalau Pak Jaang tidak bisa memutuskan itu, saya yang memutuskan. Mulai sekarang kita tidak pasangan lagi," ucap Safaruddin.
Safaruddin kembali menegaskan, bukan Jaang yang memutuskan melainkan dia sendiri, yang memutuskan tidak berpasangan dengan Jaang.
"Bukan Pak Jaang putuskan, tapi saya yang memutuskan tidak pasangan. Tapi kan, ancamannya di mana di situ?" jelasnya lagi.
Safaruddin juga kembali menggarisbawahi, bahwa tidak ada ancaman yang menyebutkan adanya upaya kriminalisasi.
"Itu 2-3 hari, lah saya itu ketemu langsung tanggal 28 November 2017. Kemudian saya ke Samarinda mau saya temui, tidak bisa saya temui. Akhirnya tanggal 25 Desember 2017 malam, saya yang memutuskan," tegas Safaruddin.
"Bahwa ya sudah kalau tidak bisa memutuskan, ya saya memutuskan tidak bersama-sama lagi dengan saya. Begitu ceritanya," demikian Safaruddin.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kapolda Jatim Irjen Pol Imam Sugianto menyatakan 10 anggota Kepolisian terluka akibat ledakan di Markas Gegana SatBrimob Polda Jatim, Senin (4/3) siang.
Baca SelengkapnyaKapolda Banten Irjen Pol Abdul Karim pun dibuat kagum dengan suara merdu Ridho.
Baca SelengkapnyaKapolda memutuskan terhitung mulai 31 Januari 2024, Bripka NA diberhentikan tidak dengan hormat dari Dinas Bintara Polri.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Gugatan tersebut telah teregister pada Senin 15 Januari 2024 kemarin. dan sidang perdananya sudah ditetapkan pada 22 Januari 2024
Baca SelengkapnyaAhmad Luthfi akan memasuki masa pensiun pada November 2024.
Baca SelengkapnyaDua jenderal berbintang Polri non Akpol sukses mengisi jabatan penting dari Kapolda sampai Sekjen di Kementerian.
Baca SelengkapnyaCerita eks Wakapolri ungkap pernah dicopot dari jabatannya karena bantah perintah atasan.
Baca SelengkapnyaBerikut momen seorang polisi wanita salah seragam dengan sang kakak yang sama-sama anggota Polri.
Baca SelengkapnyaWarga berinisial RP (26) dan I (32) ditetapkan sebagai tersangka penganiayaan asisten Saipul Jamil.
Baca Selengkapnya