Kalahkan Demokrat, ini alasan PKB jadi partai Islam terkuat jelang 2019
Merdeka.com - Data survei Media Survei Nasional (median) terbaru yang dirilis awal bulan April 2018, menunjukkan bahwa PKB menempati ranking ke-4 dari sisi elektabilitas setelah PDIP, Gerindra, dan Golkar dengan perolehan suara sebesar 8,5 persen.
Menurut Direktur Eksekutif Median, Rico Marbun, secara nasional, berarti sementara ini PKB berhasil naik satu peringkat dari urutan ke-5 saat Pileg 2014 lalu.
"Perolehan suara sementara PKB ini merupakan yang tertinggi dibanding partai-partai Islam lainnya, seperti PPP, PAN dan PKS. Jadi, partai berbasis warga Nahdliyin ini berada di posisi paling tinggi di antara partai Islam," kata Rico dalam pesan singkat, Jumat (20/4).
Meningkatnya perolehan suara PKB, menurut Rico, dapat dijelaskan berdasarkan tiga faktor alasan memilih partai, antara lain faktor komunal, faktor kepemimpinan, dan faktor soliditas. Rico menambahkan, bahwa menurut survei, responden yang memilih PKB didominasi ketiga faktor tersebut.
"Berdasarkan survei, alasan responden memilih PKB, ternyata 29 persen karena faktor komunal, yaitu sebagai sesama warga Nahdlatul Ulama. Berarti suara warga Nahdiyin relatif solid ke PKB," katanya.
Alasan kedua memilih PKB, menurutnya, karena faktor figur Muhaimin Iskandar, sebesar 15,1 persen. Ini berarti, langkah Cak Imin yang cukup agresif mengkampanyekan dirinya lewat media outdoor dan kunjungan langsung ke beberapa daerah, mulai menuai hasil.
Sedangkan faktor ketiga memilih PKB, menurut Rico, adalah faktor soliditas di tubuh PKB yang terus terjaga sampai sekarang. Rico menambahkan, dibanding PKS dan PPP, soliditas PKB relatif tidak memiliki konflik internal.
"Konflik internal di tubuh partai selain merugikan secara soliditas, juga menuai antipati publik. Dari data terlihat responden yang tidak menyukai konflik internal di tubuh PPP sebesar 5,1 persen dan di tubuh PKS sebesar 5,6 persen," katanya.
Namun menurut Rico, mengingat pemilu masih satu tahun lagi. Maka masih ada waktu bagi partai-partai lainnya untuk memperbaiki kinerja, sehingga posisinya naik peringkat.
Dari hasil survei Median, PDIP masih diurutan pertama dengan 21,1 persen dan Gerindra 15,0 persen. Selanjutnya, Golkar 9,3 persen, PKB 8,5 persen, Partai Demokrat 8,1 persen, PPP 3,6 persen.
Kemudian, PKS mendapat 2,9 persen, NasDem 2,4 persen, PAN 2,0 persen dan Hanura 0,7 persen.
Survei dilakukan pada 24 Maret sampai 6 April 2018. Sampel survei sebanyak 1200 responden. Margin of error kurang lebih 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Demokrat Hampir 10 Tahun jadi Oposisi, Kritik AHY: Pembangunan di Indonesia Belum Merata
AHY menegaskan ingin fokus memenangkan Partai Demokrat dan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaIndikator Politik Beberkan Alasan Elektabilitas PDIP Turun: Jokower Pindah ke Partai Lain
Elektabilitas PDI Perjuangan memang masih di paling atas dengan angka 19,1 persen, tetapi terus alami penurunan dari survei sebelumnya.
Baca SelengkapnyaKubu Prabowo-Gibran Nilai Elektabilitas NasDem dan PKB Terdongkrak Koalisi di Pilpres
Kubu Prabowo-Gibran menilai upaya Presiden Jokowi mempertemukan antar kubu menjadi lawan politik tersebut merupakan baik.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Curhat Eks Napiter Kembali ke Pangkuan NKRI Sumpah Setia pada Pancasila
Munir berharap agar masyarakat tetap damai dan rukun meskipun memiliki perbedaan pilihan politik.
Baca SelengkapnyaMemasuki Tahun Politik, Plt Ketum PPP Ajak Kader Ketuk Pintu Langit Jemput Kemenangan
Dia mengajak semua pengurus dan kader bergandengan tangan dan bergerak menyapa masyarakat, raih elektoral secara maksimal, seraya terus mengetuk pintu langit.
Baca SelengkapnyaTurun Gunung Kampanyekan Prabowo di Malang, SBY: Beliau Sahabat Saya, Putra Terbaik Bangsa
SBY juga mengajak masyarakat mencoblos Partai Demokrat. Sebab menurutnya, Demokrat adalah partai yang selama ini selalu berpihak dan memperjuangkan hak rakyat.
Baca SelengkapnyaJK Ungkap Penyebab Pemilu 2024 Diwarnai Protes
Demokrasi tidak berjalan sesuai yang diharapkan dan didambakan oleh rakyat.
Baca SelengkapnyaLonjakan Suara PSI Capai 3,13 Persen Dinilai Tak Masuk Akal
Koalisi Masyarakat Sipil Kawal Pemilu Demokratis mempertanyakan penyebab suara PSI yang dalam enam hari terakhir mengalami lonjakan drastis
Baca SelengkapnyaMenag Minta Khatib Salat Jumat Sampaikan Pesan Pemilu Damai dan Hargai Perbedaan Pilihan Politik
Yaqut mengatakan, pemilu sebagai pesta demokrasi yang diselenggarakan lima tahun sekali sehingga dijalankan dengan penuh riang gembira.
Baca Selengkapnya