Humphrey Klaim Dua Kubu PPP Sepakat Ambil Langkah Islah
Merdeka.com - Ketua Umum PPP Muktamar Jakarta Humphrey Djemat mengklaim telah membuat kesepakatan dengan PPP pimpinan Suharso Monoarfa. Kesepakatan itu agar kedua belah pihak mengambil langkah untuk islah.
Langkah awal yang diambil adalah masing-masing kubu akan menyelenggarakan Mukernas pada Desember mendatang. Pada Mukernas itu akan dibicarakan internal masing-masing kubu langkah untuk islah. Bahkan, Humphrey mengatakan akan mengundang Suharso dan jajarannya untuk datang ke Mukernas yang digelar 30 November.
"Ya masing-masing punya PPP, ya saya tentu menentukan sendiri PPP nya saya mukernasnya kapan, antara lain yang dibacakan soal islah. Bagaimana langkah-langkah penyatuan islah ini yang akan dilakukan. Penyatuan seperti apa yang kita mau," ujar Humphrey di kawasan Matraman, Jakarta, Minggu (24/11).
Humphrey mengatakan, masing-masing kubu bakal bicara di internal dahulu. Namun, keputusan itu akan dibahas bersama dalam Muktamar PPP yang digelar tahun depan.
"Mukernas untuk bicarakan juga persoalan ini, penyatuan PPP. Nah yaudah sama-sama bicarakan di kubunya, nah nanti kita ketemu untuk proses Muktamar," ucapnya.
Dia mengakui, kesepakatan tersebut dibuat sama bertemu dengan senior PPP Hamzah Haz, pekan lalu. Humphrey mengatakan, islah tersebut penting demi menyongsong Pemilu 2024.
"Nah implementasinya adalah ya kita harus bicara di kubu masing-masing dulu, karena ini kan bukannya mau-maunya Humprey dan Suharso saja, tapi ini memang harus menyatu secara organisasi karena ppp itu sudah terjadi perpecahan secara sempurna. Dari atas sampai paling bawah ya," kata Humphrey.
Menurutnya, PPP harus bisa bangkit dari posisi sekarang. Karena, menurutnya bisa saja PPP tinggal sejarah karena gagal di Pemilu 2024. Dia berkaca pada perolehan PPP yang hanya mendapatkan 19 kursi di DPR saat ini.
"Tapi kalo sekarang enggak mau menyatu ya siap-siap aja terima nasib untuk jadi sejarah nanti. Itu yang ada di dalam diri saya dan pak Suharso, itu yang bagus," pungkasnya.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anies Rutin Temui Tim Hukum Jelang Pengumuan Hasil Pemilu 2024
Mahkamah Konstitusi atau MK akan memproses Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU). Termasuk menyidangkan sengketa Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaSoal Temuan PPATK, Mahfud Khawatir Pembiayaan Kampanye Pakai Hasil TPPU
Temuan PPATK harus didalami karena disebut mengalir ke bendahara partai politik.
Baca SelengkapnyaTim Hukum AMIN & Kubu 03 Intensifkan Komunikasi Tindaklanjuti Kecurangan Pemilu 2024
PDIP berencana membentuk tim khusus yang fokus mengumpulkan berbagai dugaan kecurangan dalam Pilpres 2024
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
KPU Siapkan Tim Hukum untuk Hadapi Gugatan Sengketa Pemilu 2024 di MK
Proses pendaftaran sengketa di Mahkamah Konstitusi (MK) akan dilaksanakan dalam jangka waktu 3x24 jam.
Baca SelengkapnyaJelang Pencoblosan, Anies Berharap Tidak Ada Lagi Pelanggaran Etik
DKPP menyatakan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Hasyim Asy'ari melanggar etik.
Baca SelengkapnyaMalam Ini, KPU Kumpulkan Divisi Hukum Bahas Persiapan Gugatan Pemilu 2024
KPU mempersiapkan diri dalam menghadapi perselisihan hasil pemilihan umum di Mahkamah Konstitusi.
Baca SelengkapnyaMahfud Bantah Beda Sikap dengan Ganjar: Saya Belum Pernah Bilang Terima Hasil Pemilu
Mahfud menegaskan, pihak 03 masih menunggu hasil akhir dari penghitungan resmi KPU.
Baca SelengkapnyaTak Proses Dua Pengaduan Pelanggaran Pemilu, Komisioner Bawaslu Dilaporkan Tim Hukum Timnas AMIN ke DKPP
Kedua pengaduan itu telah dilaporkan ke Bawaslu RI pada 19 Februari 2024 dan dibalas pada 22 Februari 2024, dengan status laporan tidak memenuhi syarat materil.
Baca SelengkapnyaMK Bahas Posisi Arsul Sani Tangani Gugatan Pemilu 2024
MK bakal menggelar Rapat Permusyawakaratan Hakim untuk membahas posisi Arsul Sani.
Baca Selengkapnya