Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Hastag #2019gantipresiden dan sindiran nyelekit dari Jokowi

Hastag #2019gantipresiden dan sindiran nyelekit dari Jokowi Jokowi luncurkan Roadmap Revolusi Industri 4.0. ©Liputan6.com/angga yuniar

Merdeka.com - Suhu politik mulai memanas jelang Pemilihan Presiden. Padahal perhelatan akbar dalam perpolitikan Tanah Air itu baru berlangsung tahun depan.

Sejumlah partai politik mulai memunculkan figur-figur potensial untuk di tempatkan sebagai kandidat capres maupun ccawapres. Hanya PDI Perjuangan yang tampaknya tak memerlukan waktu lama untuk menggodok capres yang bakal diusung.

Saat Rakernas di Bali beberapa waktu lalu, PDIP resmi mengumumkan akan mengusung kembali Joko Widodo sebagai presiden. Artinya Jokowi diwacanakan PDIP sebagai presiden dua periode.

Langkah PDIP membuat sejumlah partai politik gerah. Sebagai perlawanan, dimunculkan hastag tandingan #2019gantipresiden yang digagas Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Politisi PKS Mardani Ali Sera, sebagai penggagas, mengatakan gerakan ini sah secara konstitusional. Dia berdalih gerakan ini dimunculkan dengan memerikan data dan analisis mengapa presiden sudah harus diganti. Lebih lagi, hal ini sebagai pendidikan politik bagi bangsa.

"Gerakan #2019GantiPresiden merupakan antitesa dari gerakan yang sudah bergulir yaitu 'Dua Periode' untuk Pak Jokowi. Ini juga gerakan sah, legal dan konstitusional," kata Mardani dalam keterangan tertulis, Rabu (4/4).

Mardani menjelaskan gerakan ini memiliki tiga esensi. Pertama sebagai bentuk pengingat bahwa pemilihan presiden makin dekat. Momentum ini menjadi penting karena akan menentukan nasib bangsa 5 tahun ke depan. Apalagi Pileg dan Pilpres dilaksanakan serentak.

Kedua momentum gerakan ini ingin menghimpun dukungan oleh masyarakat yang ingin berharap ada presiden baru.

Mardani menyebut gerakan ini untuk merumuskan agenda Menuju Indonesia Berkah, Indonesia yang maju, adil, dan makmur. Tujuannya adalah agar Indonesia tidak lagi terbelit hutang. Dan pendidikannya menghasilkan mujahid dan mujahidah berakhlak.

"Jadi Gerakan #2019GantiPresiden insya Allah akan terus jalan dengan cara yang benar, tidak memfitnah, selalu merujuk pada ulama dan selalu mengandalkan kekuatan sendiri. Semoga Allah SWT berkahi dan lindungi gerakan ini," tutupnya.

gerindra pks pan umumkan cagub di 5 daerah

Ide PKS disambut mitra koalisinya, Partai Gerindra. Gerindra siap mengkampanyekan hastag tersebut bersama PKS. Kampanye itu tertuang dalam bentuk kaos, dan gelang yang akan dipakai.

Sekjen Gerindra Ahmad Muzani mengatakan hal itu merupakan sah di negara demokrasi. Dia juga menilai, bila petahana menjabat dua periode bukanlah hal yang tepat di negara demokrasi.

"Kan ini soal ganti presiden 2019 ada juga yang Pak Presiden dua periode kan itu yang namanya dinamika politik sah-sah saja yang penting suasana harus dijaga supaya tidak gaduh," ujar Muzani saat ditemui di Hotel Sultan, Jl Jenderal Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Kamis (5/4).

"Jadi kalau yang namanya demokrasi begini, kalau semua mau presiden tetap dua periode nggak demokrasi namanya kan ada yang mau ganti ada yang tetap tapi jaga suasana supaya tidak gaduh," tambahnya.

Meski demikian, Muzani mengatakan rakyatlah yang berhak menilai apakah pemerintahan saat ini gagal dalam mengelola negara atau tidak. Dia juga yakin bahwa rakyat menginginkan Presiden baru.

"Yang menilai kan rakyat. Tapi kalau ada sebagian yang pengen ganti presiden kan itu berarti yakin bahwa calon yang akan diusung programnya lebih bagus dari pada yang sekarang kan begitu," katanya.

Terkait hastag #2019gantipresiden, Jokowi tak ingin menanggapinya terlalu berlebihan. Namun dia menyindir bagaimana mungkin keinginan menjatuhkan seorang pemimpin hanya dengan berkampanye lewat kaus.

"Sekarang isu kaus ganti presiden 2019. Masa dengan kaus bisa ganti presiden," kata Jokowi saat memberikan sambutan dalam acara Konvensi Nasional Galang Kemajuan Tahun 2018 di Ballroom Puri Begawan, Bogor, Sabtu (7/4).

Jokowi menegaskan, hanya dua hal yang bisa mendorong pergantian Presiden. Yakni rakyat dan kehendak Tuhan. Baju kaus tidak bisa mendorong pergantian Presiden.

"Masa pakai kaus bisa ganti Presiden, enggak bisa," ucapnya disambut tepuk tangan para relawan Galang Kemajuan Jokowi.

Terpisah, PDIP sebagai partai pengusung Jokowi justru menilai penggunaan cara-cara demikian dalam pesta demokrasi tak baik dalam demokrasi.

"Tagar 2019 ganti Presiden itu antagonis, tidak didasari hal yang rasional. Publik jangan diarahkan pada pemikiran-pemikiran yang tidak mencerdaskan kehidupan berbangsa dan bernegara, khususnya dalam kehidupan berpolitik," ujar Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Aria Bima.

Menurutnya, tagar 2019 ganti Presiden yang disebarluaskan melalui media sosial sangat tidak mencerdaskan rakyat dalam berdemokrasi. Apalagi hanya didasari keinginan serta didorong rasa suka dan tidak suka saja.

"Ini pilihan pihak oposisi yang sebenarnya kurang dewasa dalam menjalani peran sebagai oposisi," tandasnya.

(mdk/gil)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ternyata Ini Alasan Jokowi Bagi-Bagi Bansos Beras Jelang Pilpres 2024

Ternyata Ini Alasan Jokowi Bagi-Bagi Bansos Beras Jelang Pilpres 2024

Presiden akhirnya buka suara terkait polemik pemberian bansos beras kemasan 10 kg di tahun politik.

Baca Selengkapnya
Jokowi Tunjuk 3 Menteri Hadapi Gugatan Pengusaha Soal Kenaikan Pajak 75 Persen di MK

Jokowi Tunjuk 3 Menteri Hadapi Gugatan Pengusaha Soal Kenaikan Pajak 75 Persen di MK

Presiden Jokowi menunjuk 3 menteri hadapi gugatan para pengusaha hiburan terkait kenaikan pajak hiburan di MK.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Reaksi Santai Ganjar Jika Jokowi Turun Gunung Kampanye

Reaksi Santai Ganjar Jika Jokowi Turun Gunung Kampanye

Jokowi sebelumnya mengatakan seorang presiden dan wakil presiden diperbolehkan berkampanye sesuai undang-undang.

Baca Selengkapnya
Muncul Desakan Pemakzulan Jokowi, Istana Klaim Kepuasan ke Presiden Masih Tinggi di Atas 75 Persen

Muncul Desakan Pemakzulan Jokowi, Istana Klaim Kepuasan ke Presiden Masih Tinggi di Atas 75 Persen

Istana menegaskan, Presiden Joko Widodo atau Jokowi tak terganggu dengan munculnya wacana pemakzulan Jokowi.

Baca Selengkapnya
Jokowi Ungkap Isi Pembicaraan dengan Presiden Filipina, Termasuk Soal Pertahanan

Jokowi Ungkap Isi Pembicaraan dengan Presiden Filipina, Termasuk Soal Pertahanan

Jokowi menyebut tiga bidang kerja sama yang akan diperkuat oleh kedua negara.

Baca Selengkapnya
Jokowi Dituding Tidak Netral, TKN Jelaskan Aturan Hukum Perbolehkan Presiden Dukung Capres

Jokowi Dituding Tidak Netral, TKN Jelaskan Aturan Hukum Perbolehkan Presiden Dukung Capres

Jokowi memiliki hak individu untuk mendukung paslon manapun.

Baca Selengkapnya
Presiden Jokowi Diseret Dalam Sidang Sengketa Pilpres, Istana Minta Pembuktian Tuduhan di MK

Presiden Jokowi Diseret Dalam Sidang Sengketa Pilpres, Istana Minta Pembuktian Tuduhan di MK

Pihak Istana masih menunggu pembuktian atas tuduhan yang disampaikan persidangan.

Baca Selengkapnya
Buntut Pantun Sindir Jokowi, Butet Kartaredjasa Dilaporkan ke Polisi

Buntut Pantun Sindir Jokowi, Butet Kartaredjasa Dilaporkan ke Polisi

Butet dinilai menghina Presiden Jokowi saat membacakan pantun di kampanye Ganjar Pranowo.

Baca Selengkapnya