Golkar yakin kasus Setya Novanto tak ganggu persiapan Pilkada 2018
Merdeka.com - Wakil Sekjen Partai Golkar Ace Hasan Syadzily memastikan kasus yang menjerat Ketua Umum Setya Novanto tidak akan mengganggu persiapan Pilkada serentak 2018 mendatang. Karena partai berlambang beringin ini memiliki mekanisme sendiri.
Mengenai akan terganggunya popularitas, Ace menyakini itu tidak akan terjadi. Sebab Pilkada serentak ditentukan oleh calon kepala daerah, bukan popularitas partai.
"Saya kira tidak terganggu ya karena Partai Golkar memiliki mekanisme sendiri dalam menentukan calon kepala daerah. Kalau Pilkada kan tergantung pada elektabilitas figur calon kepala daerah yang dicalonkan tidak tergantung terhadap partai yang mengusung," katanya kepada merdeka.com, Kamis (16/11).
Mengenai pernyataan Wakil Presiden Jusuf Kalla yang meminta Golkar mencari pemimpin baru, dia mengatakan, tidak bisa langsung dilakukan. Sebab ada mekanisme yang harus dilakukan.
"Ada mekanismenya, jadi Partai Golkar mekanisme tersendiri menentukan langkah organisasi. Oleh karena itu, kita harus hormati proses hukum yang berlaku," tutupnya.
Sebelumnya, JK menilai, sudah waktunya Golkar ganti pemimpin. Menurut dia, kalau pimpinan partai menghilang, perlu diganti segera mungkin.
"Harus segera, kalau ketua menghina masa kaptennya menghina, masa tidak diganti kaptennya," ujar dia usai sambutan Rakernas Partai NasDem di JIExpo Kemayoran, Kamis (16/11).
"Iya ketua umum. Ketum menghilang bagaimana partainya, masa partai hilang juga. Mesti ada pemimpin yang baru muncul," imbuhnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jusuf Kalla Pastikan Munas Partai Golkar Tetap Digelar Desember
"Ya kan sudah jelas bahwa Golkar akan Munas pada Desember ya, bahwa ada calon, selama calon memenuhi syarat, dia kader Golkar," kata JK
Baca SelengkapnyaSekjen Gerindra Ungkap Golkar Berpotensi Besar Dukung Prabowo: InsyaAllah Bulan Agustus Ini
Muzani menyebut, Gerindra menghormati proses keputusan di internal Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaKabar Jokowi Mau Gabung Golkar, Jusuf Kalla Ingatkan Aturan Jadi Ketua Umum
JK mengingatkan jika bergabung dengan Partai Golkar tidak serta-merta bisa menjadi pengurus apalagi menjadi ketua umum.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Gibran Jawab Isu Dirinya dan Jokowi Bergabung ke Golkar
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto merespons baik terkait kemungkinan Presiden Jokowi masuk ke partainya.
Baca SelengkapnyaGolkar Nomor Dua di Pileg 2024, Mungkinkah Jatah Menteri di Kabinet Prabowo Bertambah?
Airlangga ditanya apakah kursi menteri dari Partai Golkar pada pemerintahan Prabowo-Gibran bakal bertambah.
Baca SelengkapnyaGolkar Puas Penetapan Hasil Pemilu 2024: Kami Bahagia Mengantar Prabowo Gibran Unggul
Berdasarkan statistik, sebanyak 78 hingga 80 persen para pemilih Golkar menyalurkan suaranya ke Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaGolkar Nilai Keputusan Jokowi Naikkan Pangkat Prabowo Jadi Jenderal TNI Kehormatan Sesuai Undang-Undang
Anggota Komisi I Bobby Rizaldi menilai, kenaikan pangkat tersebut sangat pantas diterima Prabowo.
Baca SelengkapnyaBlak-blakan Ridwan Hisjam soal Jokowi Kader Golkar Sejak 1997, Bikin KTA Tak Susah
Lazimnya, seorang kader yang tergabung di sebuah partai pastinya memiliki kartu tanda anggota (KTA) untuk memastikan dia adalah kader yang sah.
Baca SelengkapnyaRespons Istana Soal Kabar Jokowi Jadi Kader Sejak Tahun 1997 dan Ketum Golkar
Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menyebut, desas-desas Jokowi akan menjadi ketum parpol sudah lama digulirkan.
Baca Selengkapnya