Golkar: Fadel Muhammad tak dipecat, cuma digeser
Merdeka.com - Koordinator Bidang Polhukam DPP Partai Golkar Yorrys Raweyai membantah partainya telah memecat Fadel Muhammad dari keanggotaan partai. Yorrys mengatakan, posisi Fadel sebagai sekretaris dewan pembina hanya direposisi oleh kader lain.
"Bukan, jadi gini dia hanya diberhentikan dari sekretaris dewan pembina. Bukan pemecatan. Jadi diganti saja poisisinya," kata Yorrys saat dihubungi, Jumat (11/11).
Yorrys menyebut, saat ini status Fadel hanya sebagai anggota dewan pembina partai. Dia menilai, proses pemecatan seorang kader tidak lah mudah dan harus ada pertanggungjawaban dalam Musyawarah Daerah (Musda).
"Memecat orang itu tidak semudah itu, dan harus dipertanggungjawabkan dalam musda, jadi namanya hanya pergeseran sebagai sektertaris dewan pembina. Bukan pemecatan, jadi pergeseran itu biasa saja," tegasnya.
Selain itu, dia mengakui pencopotan Fadel karena pernyataannya yang meminta agar Golkar menarik dukungan dari petahana Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
"Banyak, kan ada pertimbangan-pertimbangan. Yang pertama statement dia menyalahi mekanisme. Ini kan politik aja. Ada soal pilkada, soal Ahok juga," jelas dia.
Sebelumnya, Fadel mengaku dicopot karena meminta agar Golkar menarik dukungan terhadap Basuki T Purnama (Ahok) di Pilgub DKI 2017.
Fadel mengatakan, dirinya dipecat langsung oleh Ketua Umum Golkar Setya Novanto dan Roem Kono.
"Saya dipecat oleh Pak Novanto dan Roem Kono. Karena dulu saya minta supaya Golkar menarik dukungan dari Ahok karena kasus Al Maidah," kata Fadel, ketika dihubungi, Jakarta, Jumat (11/11).
Menurut dia, ada sembilan kader Golkar yang dipecat Novanto. Namun, ia tidak menyebut siapa saja kader yang dipecat tersebut.
"Ada sembilan orang yang dipecat dan banyak juga yang berhenti dari Golkar, Gubernur Sulsel dan Gubernur Kaltim," terangnya.
Menurutnya, surat pemecatan itu belum diterima, namun surat tersebut telah diterbitkan di DPP Partai Golkar. "Saya lagi di Gorontalo, katanya suratnya sudah ada di Jakarta," tegasnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Muzani menyebut, Gerindra menghormati proses keputusan di internal Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaNamun, Kaesang menghargai apapun keputusan yang diambil Mahfud ke depannya.
Baca SelengkapnyaMenurut Mahfud, perdebatan keputusannya baru mundur menjelang pencoblosan atau sebelum dicalonkan sebagai cawapres Ganjar merupakan hal lazim dalam politik.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
TKN menilai hak pendukung Gibran untuk melaporkan Mahfud ke Bawaslu.
Baca SelengkapnyaErwin menekankan terpenting menghadapi pilkada nanti adalah target suara dan bagaimana mengembalikan kejayaan Golkar lima tahun ke depa
Baca Selengkapnya"Ya kan sudah jelas bahwa Golkar akan Munas pada Desember ya, bahwa ada calon, selama calon memenuhi syarat, dia kader Golkar," kata JK
Baca SelengkapnyaCawapres Gibran Rakabuming Raka memberi jawaban khas saat ditanya soal peluangnya menjadi Ketua Umum Partai Golkar menggantikan Airlangga Hartarto.
Baca SelengkapnyaMahfud mengatakan, para pengacara itu banyak yang sudah daftar dari berbagai daerah untuk menangani sengketa Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaKetua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto telah memberi penugasan kepada sejumlah figur untuk mengemban tugas sebagai calon kepala daerah pada Pilkada 2024.
Baca Selengkapnya