Fadli Zon Minta Maaf Ke Kedubes Rusia Atas Ucapan Jokowi
Merdeka.com - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon meminta maaf atas ucapan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menuding ada pasangan capres-cawapres yang menggunakan teknik propaganda ataupun konsultan dari Rusia. Hal itu dikatakan Fadli melalui akun Twitter resminya @Fadlizon.
Ucapan permintaan maaf itu berawal dari cuitan Kedutaan Besar Rusia @RusEmJakarta. Dalam cuitan Kedutaan Rusia menegaskan pihaknya tidak pernah ikut campur urusan politik Indonesia.
"Kami menggarisbawahi bahwa posisi prinsipil Rusia adalah tidak campur tangan pada urusan dalam negeri dan proses-proses elektoral di negara-negara asing, termasuk Indonesia yang merupakan sahabat dekat dan mitra penting kami," cuit @RusEmJakarta seperti dikutip merdeka.com, Selasa (5/2).
Cuitan itu langsung dibalas atau di retweet dengan ucapan maaf oleh Fadli Zon. Ia meminta maaf atas sikap Presiden Jokowi yang dianggap terlalu tergesa-gesa dalam menyampaikan sesuatu.
"Mohon maaf atas pernyataan presiden @jokowi yang grasa grusu," ucap Fadli.
Sebelumnya, Capres nomor urut 01, Joko Widodo atau Jokowi menginginkan kontestasi Pilpres 2019 diisi dengan cara berpolitik yang mendidik dan memberikan edukasi positif kepada masyarakat.Namun kenyataan saat ini justru sebaliknya. Hoaks dan fitnah bertebaran di media sosial.
Menurut Jokowi, banyaknya hoaks yang bertebaran di medsos karena adanya tim sukses yang melakukan propaganda ala politik Rusia. Propaganda itu disebut untuk menyebarkan fitnah dan hoaks kepada masyarakat.
"Problemnya adalah timses yang menyiapkan propaganda Rusia, yang setiap saat mengeluarkan semburan fitnah dan hoaks. Ini yang harus segera diluruskan," ucap Jokowi.
Sementara, Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menegaskan maksud Jokowi. Menurutnya, Jokowi menegaskan bahwa tak pernah minta bantuan dengan pihak asing. Hasto pun menuding capresPrabowo Subianto yang kerap pakai jasa konsultan asing sejak Pilpres 2009.
"Kalau kita lihat seluruh originalitas kepemimpinan Pak Jokowi kan percaya kekuatan pada kekuatan sendiri. Sejak tahun 2009 kita tahu Pak Prabowo itu didampingi oleh konsultan asing dan saya menjadi saksi terhadap hal tersebut," kata Hasto di Gedung Joang '45, Jl Menteng Raya No 31, Jakarta Pusat, Minggu (3/2).
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bantah Sindiran Anies, Airlangga Tegaskan Indonesia Dianggap Leader Negara di Selatan
Presiden Jokowi bahkan melawat langsung untuk mendorong perdamaian antara Rusia dan Ukraina.
Baca SelengkapnyaJokowi Tanya Siapa Menteri Paling Banyak Pajaknya, Zulhas-Bahlil Kompak Tunjuk Luhut
Zulhas dan Bahlil kompak tunjuk luhut sebagai menteri yang paling banyak pajaknya
Baca SelengkapnyaIsu Pemakzulan Jokowi Cuma Taktik Pengalihan Isu
Ia menduga, wacana pemakzulan mungkin adalah taktik pengalihan isu atau refleksi kekhawatiran pendukung calon lain akan kekalahan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi Titip Salam untuk Cak Imin, PKB Yakin Bukan Godaan Terkait Hak Angket
Kata Huda, anggota fraksi PKB sudah ada beberapa yang menandatangi hak angket.
Baca SelengkapnyaRespons Cak Imin soal Hadi Tjahjanto Bakal Dilantik Jadi Menko Polhukam dan AHY Menteri ATR
Presiden Jokowi membenarkan bahwa ada pelantikan menteri pada Rabu besok.
Baca SelengkapnyaZulhas: Pak Jokowi PAN Banget, PAN Ya Jokowi Banget
Saat ditanyakan apakah Jokowi juga diberikan KTA sebagai kader PAN, Zulhas tak menjawab tegas.
Baca SelengkapnyaRespons Petisi Kritik Jokowi, Arus Bawah Indonesia Nyatakan Dukung Penuh Pemerintah
Dukungan dari Arus Bawah Indonesia ini juga sebagai upaya mengawal demokrasi dan menyukseskan gelaran Pilpres 2024 dalam sekali putaran.
Baca SelengkapnyaJokowi: ASN, TNI, Polri dan BIN Harus Netral
Netralitas di Pemilu 2024 tujuannya untuk menjaga kedaulatan rakyat.
Baca SelengkapnyaJokowi Diusulkan Pimpin Koalisi Besar, Ini Respons Airlangga dan Zulkifli Hasan
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menanggapi kabar Presiden Joko Widodo (Jokowi) diusulkan memimpin koalisi besar Prabowo-Gibran.
Baca Selengkapnya