Diusung PDIP, pasangan cawalkot Pekalongan ini malah hina partainya
Merdeka.com - Ratusan kader PDIP Kota Pekalongan Jawa Tengah menggeruduk Kantor DPC PDIP setempat di Jalan Jawa, Kota Pekalongan, Jawa Tengah Minggu (15/11). Massa menuntut kepada pengurus partai, agar rekomendasi kepada calon wali kota Alf Arslan Junaid (Alex) dan wakil wali kota Saelan dicabut.
Massa juga menuntut mengembalikan uang mahar politik yang telah diberikan Alex kepada partai untuk rekomendasi. Karena Alex terbukti telah menghina partai mereka saat menggelar kampanye.
Sebelum datang, para kader melakukan long march dari posko ranting masing-masing di Kota Pekalongan. Dengan membawa atribut partai, spanduk dan poster-poster berisi unek-unek mereka.
-
Siapa yang dipecat oleh PDIP? PDIP telah memecat Cinta Mega usai ketahuan diduga main judi slot Politikus PDIP Cinta Mega akhirnya dipecat oleh partai, usai ketahuan diduga bermain judi online slot saat rapat paripurna bulan lalu.
-
Siapa yang ingin diusung oleh PDIP? 'Kalau memang misalnya Pak Anies berpasangan dengan kader kami jadi wagubnya,' Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Utut Adianto kepada wartawan.
-
Siapa yang memberi klarifikasi ke Sekjen PDIP? Effendi Simbolon memberi klarifikasi ke Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto terkait ucapannya mendukung Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.
-
Kenapa caleg terpilih PDIP mundur? 'Sebelum mereka bertempur ada aturan main itu namanya, mereka (enam caleg) surat pengunduran diri termasuk saya. Sudah proses nanti kalau terjadi permasalahan ini diselesaikan dengan kemenangan di wilayah itu,' kata Sekretaris DPD PDIP Jateng, Sumanto Rabu (5/6).
-
Siapa yang diusung PDIP? Tri Rismaharini dengan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans yang diusung PDIP.
Beberapa perwakilan dari setiap posko bergantian memberikan orasi, tepat di markas PDIP Kota Pekalongan.
Bintoro salah satu relawan, mengatakan pihaknya kesal dengan ucapan Alex yang telah menghina partainya. "Partai kami disebut partai pecundang, kami juga jengkel kepada pengurus partai. Karena tidak transparan terhadap dana yang diberikan oleh Alex," ucapnya.
Dia menambahkan, protes ini disebabkan pernyataan Alex yang mengatakan bahwa dalam pilkada kali ini, dirinya hanya didukung partai-partai kecil. Alex juga mengklaim, popularitasnya didapat karena usahanya sendiri bukan dukungan partai.
Alex diketahui memberikan mahar politik dengan total Rp 3,91 miliar agar mendapat rekomendasi dari PDIP untuk maju di Pilkada Kota Pekalongan.
Biaya Rp 1 miliar diberikan saat meminta rekomendasi PDIP, serta sisanya untuk mengawal agar bisa direkomendasikan oleh DPP PDIP.
"Kami memintas agar Alex meminta maaf pada kader dan simpatisan. Serta meminta pengurus mengembalikan uang haram tersebut," tegas Bintoro.
Setelah puas berorasi, massa melakukan penyegelan pada kantor tersebut. Kemudian massa berangsur bubar menuju pos ranting masing-masing.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Demokrat meradang dengan sikap politik NasDem bersama Anies Baswedan. Surya Paloh dituding menetapkan sepihak Cawapres Anies Baswedan.
Baca SelengkapnyaHubungan PDIP dengan Jokowi dikabarkan memanas, usai
Baca SelengkapnyaHerman menduga, ada pertemuan-pertemuan Cak Imin dan Anies di luar radar Demokrat.
Baca SelengkapnyaBawaslu telah menyatakan agenda yang digelar 19 November lalu itu masuk sebagai temuan pelanggaran.
Baca SelengkapnyaMenurut Awiek, kader itu telah melenceng dari sikap PPP yang sudah mengusung paslon nomor urut 1 Ganjar-Mahfud.
Baca SelengkapnyaDemokrat menilai keputusan menduetkan Anies-Cak Imin adalah pengkhianatan terhadap piagam koalisi yang sudah diteken NasDem, PKS, dan Demokrat
Baca SelengkapnyaPartai Gelora menyatakan mundur dari KIM Plus yang mengusung pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Respati Ardi-Astrid.
Baca SelengkapnyaKetiga kadernya diketahui menyerahkan dukungan kepada I Gusti Putu Parwata untuk maju Pilkada Karangasem.
Baca SelengkapnyaDPD Demokrat Jawa Tengah kecewa dengan keputusan rencana duet Anies Baswedan dan Ketum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin sebagai pasangan capres dan cawapres.
Baca SelengkapnyaMardiono mengibaratkan hal itu sebagai seorang yang mencuri sendal saat salat Jumat.
Baca SelengkapnyaSekjen DPP PKB Hasanuddin Wahid menyesalkan keputusan Bawaslu dan KPU terkait dengan penetapan caleg terpilih meski sudah dipecat oleh partai.
Baca SelengkapnyaEdy Jasmanto memastikan jika seluruh partai pengusung tetap solid untuk memenangkan Respati-Astrid di Pilkada Solo 2024.
Baca Selengkapnya