Calon tunggal belum tentu menang, masyarakat diminta gunakan hak pilih
Merdeka.com - Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Titi Anggraini mengatakan, banyak masyarakat enggan mengikuti pilkada ketika hanya terdapat satu pasangan calon kepala daerah. Kurangnya minat masyarakat untuk memberikan suaranya juga disebabkan karena banyak yang pesimis dan berpikir bahwa calon tunggal sudah pasti akan memenangi pilkada.
"Selama ini, dari hasil kami turun lapangan, mereka jadi enggan menggunakan hak pilih karena tidak tersedia banyak alternatif," ujar Titi di Jakarta, Kamis (18/1).
"Padahal belum tentu. Memang kita tidak punya alternatif calon, tapi kita masih bisa membuat perbedaan," imbuh Titi.
Menurut Titi, sikap masyarakat terkait calon tunggal sebenarnya karena mereka belum paham adanya kotak kosong atau kolom kosong yang dapat dicoblos dan merupakan suara sah mereka.
"Jadi meskipun calon tunggal, bukan berarti tidak ada kompetisi di pilkada. Tetap ada kompetisi, yakni melawan kotak kosong. Calon tunggal tidak otomatis menang," ujar dia.
Titi berharap semakin banyak masyarakat yang mengetahui fungsi kolom kosong dalam surat suara, sehingga angka partisipasi pilkada di daerah tinggi.
"Jangan kemudian hak pilih kita hilang, karena tidak mau datang, hanya karena calonnya tunggal," pungkas dia.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Banyaknya tahapan Pilkada 2024 yang akan bersinggungan dengan tahapan Pemilu nasional 2024.
Baca SelengkapnyaSyaratnya 7,5 persen dari total jumlah pemilih di tiap daerah
Baca SelengkapnyaKepala Desa dan Sekretaris Desa di Ogan Ilir, Sumatera Selatan, dilaporkan ke Bawaslu karena diduga mengajak warga memilih caleg tertentu
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Masyarakat yang sudah masuk dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) pun diimbau dapat menggunakan hak pilihnya dalam Pemilu.
Baca SelengkapnyaFatoni berpesan kepada seluruh warga Sumsel untuk terus menjaga iklim kondusif dan menghindari konflik.
Baca SelengkapnyaPKB telah membuka pendaftaran untuk calon kepala daerah per tanggal 20 April ini.
Baca SelengkapnyaDalam rekaman yang beredar, muncul dugaan penggunaan dana desa untuk menangkan satu paslon.
Baca SelengkapnyaTaufik mengingatkan kepada masyarakat untuk memilih presiden dan wakil presiden berdasarkan kemampuan mengatasi permasalahan bangsa.
Baca SelengkapnyaKepolisian mengingatkan kepada warga agar tetap menjaga persatuan selama Pilpres 2024.
Baca Selengkapnya