Bukan Nazaruddin, Bendahara Demokrat Versi KLB Pernah Memimpin BUMN
Merdeka.com - Partai Demokrat versi Kongres Luar Biasa (KLB) sudah merampungkan susunan nama kepengurusan dalam DPP. Susunan itu sudah diajukan ke Kementerian Hukum dan HAM.
"Kan kita mengajukan nama ke KemenkumHAM itu sudah struktur yang lengkap. Karena akan di SK kan, akan diberikan ketetapannya oleh KemenkumHAM. Jadi struktur nya harus lengkapkan," kata juru bicara Demokrat kubu KLB, Muhammad Rahmad di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Kamis (25/3).
Dia belum mau membocorkan secara lengkap siapa saja yang mengisi jabatan strategis di kepengurusan Demokrat versi KLB. Pihaknya akan mengumumkan pekan depan.
Adapun nama yang sudah beredar dalam susunan pengurus Demokrat versi KLB ialah Moeldoko sebagai Ketua Umum, Jhoni Allen Marbun sebagai Sekjen, Marzuki Alie sebagai Ketua Dewan Pembina, Max Sopacua sebagai Ketua Dewan Kehormatan dan Ahmad Yahya sebagai Ketua Mahkamah Partai.
"Jadi yang kita ajukan sudah lengkap. Bukan hanya 5 (nama) yang diberikan media. Kita menunggu waktu yang pas untuk kita umumkan ke publik. Secepatnya, paling Minggu depan," ucapnya.
Rahmad membantah bila Bendahara Umum Demokrat KLB diisi Nazaruddin. Dia hanya bilang, yang mengisi posisi itu pernah memimpin BUMN.
"Bendahara tidak dijabat Nazaruddin, tapi dijabat oleh putra terbaik Indonesia yang dulu pernah berpengalaman memimpin BUMN dan ahli di bidangnya," pungkasnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hal ini tercantum dalam Putusan Nomor 116/PUU-XXI/2023 dari perkara yang diajukan oleh Perkumpulan Untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem).
Baca SelengkapnyaKetiga orang ini dipilih secara aklamasi oleh seluruh hakim konstitusi.
Baca SelengkapnyaAnies menuturkan, ada tiga hal prinsip demokrasi. Yaitu kebebasan berbicara khususnya mengkritik pemerintah.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jangan larut pada perbedaan pandangan politik, karena tujuan pesta demokrasi bukan untuk memecah belah
Baca SelengkapnyaMenurut Angga, gugatan ke MK ini juga memberikan kesempatan kepada masyarakat melihat bagaimana demokrasi Indonesia berjalan saat ini.
Baca SelengkapnyaBudi Waseso atau Buwas menanggapi soal namanya disebut dalam Sidang Sengketa Hasil Pilpres di Mahkamah Konstitusi (MK).
Baca SelengkapnyaSBY juga mengajak masyarakat mencoblos Partai Demokrat. Sebab menurutnya, Demokrat adalah partai yang selama ini selalu berpihak dan memperjuangkan hak rakyat.
Baca SelengkapnyaBKN terus mengimbau seluruh pegawai ASN untuk berhati-hati di tahun politik, karena banyak hal yang dapat menyebabkan pegawai ASN terlibat politik praktis.
Baca Selengkapnyaak Imin menyampaikan PKB dan NasDem belum memutuskan apakah partainya akan bergabung atau oposisi.
Baca Selengkapnya