Berkaca Kemenangan Trump, Jokowi Minta Pendukungnya Hati-Hati dan Tak Senang Dulu
Merdeka.com - Calon Presiden nomor urut 01, Joko Widodo minta para pendukungnya tak jumawa menyikapi kondisi saat ini di mana elektabilitasnya masih unggul berdasarkan hasil beberapa lembaga survei dibanding capres penantang Prabowo Subianto. Dia ingin para relawan terus fokus bekerja.
"Jangan senang dulu kita menang survei dengan sebuah gap yang di atas 20 persen, sudah dua setengah bulan ini seperti itu hati-hati jangan senang dulu, hati hati," ucap Jokowi saat pidato di rakernas Bravo-5 di Ballroom Putri Duyung Cottage, Ancol, Jakarta Utara, Senin (10/12).
Jokowi berkaca dari kekalahan Hillary Clinton dan kemenangan Donald Trump di pemilihan presiden Amerika Serikat (AS). Ketika itu, semua lembaga survei di AS menyebut Hillary akan menang dari Donald Trump.
Bahkan, kata Jokowi, mantan Perdana Menteri Inggris David Cameron dan Mantan Presiden AS Obama yakin bahwa Hillary Clinton bakal memenangkan Pilpres AS di detik detik terakhir. Namun hasilnya, Donald Trump yang menjuarai pemilu AS.
"Tapi kita lihat Donald Trump yang menang. Landscape politik kita sudah berubah, landasan politik nasional pun sudah berubah, ini yang harus kita melihat dalam kaca mata ke hati-hatian," ungkapnya.
Dari Pilpres AS, Jokowi minta pendukungnya waspada. Apalagi dengan adanya keterbukaan media sosial yang sangat memengaruhi elektabilitas dan bisa menjadi celah untuk mencari kelemahan dari masing-masing paslon di sisa masa waktu kampanye. Jokowi mengimbau para pendukungnya menguatkan isu maupun program guna memenangkan Pilpres 2019.
"Dengan adanya media sosial yang sangat terbuka seperti sekarang ini munculnya isu yang tiba tiba bisa mempengaruhi yang namanya pemilih dengan dadakan dadakan. Karena isunya memang sudah disiapkan, tapi kita juga siap siap dengan isu isu, kalau di sana siap kita juga harus siap seperti itu," pesan Joko Widodo.
Untuk diketahui, dari hasil survei beberapa lembaga, elektabilitas Jokowi masih unggul dibanding Prabowo. Rata-rata, gap antara Jokowi dan Prabowo di angka 20 persen. Namun, Prabowo masih bisa mengejar ketertinggalan karena masa kampanye masih lama. Sekitar 7 bulan. Semua masih bisa berubah.
Hasil survei LSI Denny JA, Jokowi-Ma'ruf unggul 52,2 persen. Sedangkan Prabowo-Sandi ada di angka 29,5 persen. Sebanyak 18,3 persen rahasia atau belum memutuskan. Hasil penelitian terbaru lembaga survei Indikator menunjukkan, pasangan capres-cawapres nomor urut 01 Joko Widodo dan Ma'ruf Amin unggul atas rivalnya pasangan capres-cawapres nomor urut 02, Prabowo dan Sandiaga Uno. Elektabilitas Jokowi-Ma'ruf mencapai 57,7 persen. Sedangkan Prabowo-Sandi 32,3 persen. Alvara Research Center juga pernah merilis hasil survei nasional. Hasilnya pasangan Jokowi-Ma'ruf unggul 53,63 persen dibanding Prabowo Subianto-Sandiaga Uno 35,2 persen.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi: Presiden dan Menteri Boleh Memihak dan Ikut Kampanye
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan, semua menteri bahkan presiden boleh berkampanye atau mendukung salah satu kandidat pada Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaJokowi Akui Banyak Pelaku Bisnis Khawatir Politik Indonesia Panas Jelang Pemilu 2024
Jokowi bersyukur karena pelaksanaan pemilihan umum 2024 berjalan lancar. Jokowi menargetkan arus modal masuk dan investasi kembali masuk ke Indonesia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi Terima Surat Kepercayaan 9 Duta Besar Negara Sahabat
Presiden Jokowi menerima surat kepercayaan dari sembilan duta negara-negara sahabat
Baca SelengkapnyaJK Ingatkan Jokowi Tak Kampanye Terselubung: Kalau Melanggar Permalukan Diri Sendiri
JK mengapresiasi Jokowi yang menegaskan tidak akan ikut kampanye Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaJokowi Ungkap Alasan Naikkan Pangkat Prabowo Jadi Jenderal Kehormatan TNI
Usulan kenaikan pangkat Prabowo ini merupakan usulan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.
Baca SelengkapnyaKumpulkan Menteri di Istana, Jokowi Minta Jaga Kondisi Jelang Pemilu 2024
Jokowi meminta pembantunya harus teliti menjaga kondisi dalam negeri.
Baca SelengkapnyaJokowi: Pemilu Harus Menggembirakan, Bukan Meresahkan dan Menakutkan
Jokowi menegaskan persatuan dan keutuhan bangsa Indonesia harus terus dijaga di tengah tahun politik 2024.
Baca Selengkapnya