'Banteng-Banteng Tua' Turun Gunung Ambil Pendaftaran Cagub Jateng
Keinginannya untuk mengikuti kontestasi Pilgub Jateng karena merasa resah dan termotivasi untuk memperbaiki keadaan sistem politik demokrasi di Indonesia.
Keinginannya untuk mengikuti kontestasi Pilgub Jateng karena merasa resah dan termotivasi untuk memperbaiki keadaan sistem politik demokrasi di Indonesia.
Mantan Ketua DPRD Jawa Tengah periode 2014-2019, Rukma Setyabudi menjadi pertama mengambil formulir pendaftaran calon gubernur (cagub) untuk Pilkada Jawa Tengah 2024 di Kantor DPD PDIP Jateng, Jumat (24/5).
Keinginannya untuk mengikuti kontestasi Pilgub Jateng karena merasa resah dan termotivasi untuk memperbaiki keadaan sistem politik demokrasi di Indonesia, khususnya Jateng demi rakyat kecil.
"Saya prihatin lihat keadaan politik negara yang karut-marut, amburadul. Hanya politik praktis seperti dagang sapi, maka kalau seperti ini terus hasilnya seperti apa? Maka kita harus berjuang untuk mengembalikan. Seperti ajaran Proklamator Bung Karno, ideologi kita di PDIP, memperjuangkan agar rakyat kecil mampu berdiri di kaki sendiri,” kata Rukma seusai mengambil formulir, Jumat (24/5).
Nantinya jangan sampai karena politik praktis yang sangat marak membuat ideologi rakyat terkikis hilang. "Jadi yang perlu kita sampaikan semuanya untuk kembali ke ideologi yang benar untuk bangsa dan negara," ujarnya.
Melalui banteng-banteng senior akan bentuk tim di setiap kabupaten kota untuk mengapresiasikan semacam komunitas seperti paguyuban. Oleh karena itu, pengambilan formulir sebagai bakal cagub ini sebagai ihktiar dia untuk memperjuangkan ideologi Presiden pertama Indonesia, yakni Soekarno.
"Maka tim kami banteng-banteng tua turun gunung terpanggil untuk berikan sumbangsih bangsa dan negara kita tercinta, khususnya Jateng. Saya datang ke sini (DPD PDIP Jateng) karena dorongan dukungan teman-teman, dan saya mengambil sebagai bakal calon gubernur,” ungkapnya.
Ditanya apakah bakal mendaftar Calon Gubernur ke partai lain, Rukma dengan tegas menjawab tidak. "Saya hanya di PDI perjuangan, karena PDIP tempat saya dibesarkan, sehingga tidak akan ke partai lain tidak mencla mencle," ujarnya.
Sedangkan persoalan rekomendasi ia tidak mempermasalahkan apakah nantinya bakal mendapat rekomendasi atau tidak dari Ketua DPP PDIP, Megawati Soekarnoputri.
"Apapun nanti hasilnya, apakah maju atau tidak, semuanya tergantung pada Bu Ketum kita (Megawati) yang akan memberikan rekomendasi. Sebelum rekomendasi turun, semua berhak dan bisa mengajukan diri mendaftar Pilgub. Tapi begitu rekomendasi turun, siapa yang dapat, harus kita sengkuyung bersama, berjuang dan mendukung agar bisa duduki kursi gubernur Jateng,” tutupnya.
Hingga hari ketiga dibukanya penjaringan atau pendaftaran bakal calon (balon) gubernur dan wakil gubernur pada Pilgub Jateng 2024 di DPD PDIP Jateng, Jumat (24/5/2024), baru tiga orang yang telah mengambil formulir atau mendaftar. Ketiganya yakni mantan Wakil Gubernur Jateng periode 2013-2018, Heru Sudjatmiko anggota DPR RI, Riyanta, dan Rukma Setyabudi. Namun dari ketiganya, hanya Rukma yang mengambil formulir bakal calon gubernur, sedangkan dua orang lainnya mendaftar sebagai calon wakil gubernur.
Sudaryono juga berjanji bakal rajin turun ke lapangan untuk mendengar aspirasi masyarakat.
Baca SelengkapnyaSejumlah anggota keluarga mantan Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah ikut berkompetisi di Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaHendi meraih tingkat elektabilitas sebesar 23,21% sebagai nama potensial dalam pilgub Jateng 2024.
Baca SelengkapnyaSelama menjadi bupati, ia diterjang cobaan besar akibat melanjutkan program bupati pendahulunya yang bermasalah
Baca SelengkapnyaCak Imin mengajak semua relawan dan kader partai pengusung AMIN menggerakkan yang paling bawah untuk menang tebal di Banten.
Baca SelengkapnyaSBY juga mengajak masyarakat mencoblos Partai Demokrat. Sebab menurutnya, Demokrat adalah partai yang selama ini selalu berpihak dan memperjuangkan hak rakyat.
Baca SelengkapnyaBanyuwangi menerapkan skema padat karya, dengan melibatkan warga pra sejahtera untuk tenaga kerjanya.
Baca SelengkapnyaSudaryono juga sempat memborong makanan yang dijual oleh pedagang.
Baca SelengkapnyaMereka adalah kelompok rentan yang sering dimanfaatkan untuk mendulang suara. Ragam perjuangan mereka lakukan guna mendapatkan hak-haknya.
Baca Selengkapnya