Anggota DPR kesal kegiatan di Jerman direkam diam-diam
Merdeka.com - Anggota Komisi V DPR Ali Wongso Halomoan Sinaga mengetahui video pertemuan antara sembilan perwakilan anggota DPR dengan DIN (Deutsches Institut für Normung) Jerman, direkam secara sembunyi-sembunyi. Rekaman ini kemudian diunggah ke Youtube dan mendapat kecaman karena kunjungan DPR ke Jerman dianggap tidak penting.
"Kami ngeh ada di YouTube acara itu. Saya lihat ada satu lagi duduk persis yang rekam diam-diam. Kalau serius kan dia berdiri," kata Ali Wongso yang juga ikut dalam rombongan ke Jerman, di komplek parlemen, Senayan Jakarta, Selasa (27/11).
Ali Wongso mengatakan sesaat setelah rombongan turun dari bus menuju gedung DIN, dia melihat dari kejauhan ada seseorang yang sengaja menyorotkan kamera ke arah rombongan. Seorang tersebut dengan cermat merekam setiap anggota DPR, hingga masuk dalam ruangan.
"Kami tidak tahu siapa, belakangan kelihatannya dari PPI. Kami tidak disapa," terang Ali Wongso.
Ali Wongso segera berkoordinasi dengan KBRI untuk melakukan mediasi dengan PPI. Namun belum sampai niat itu kesampaian, para mahasiswa PPI sudah meninggalkan ruangan sebelum rapat selesai.
"Saya bilang ke Dubes habis itu, pak dubes gimana kalau kami diagendakan dengan PPI, tidak usah rame-rame, perwakilannya kek, dengan niat yang baik. Saya minta di situ perekaman dubes yang lakukan, KBRI. Jangan kan bisa, dia ketemu, direkam, lalu dia pulang, kan kacau," ucap Ali Wongso.
Ali menjelaskan sebenarnya pertemuan antara sembilan perwakilan anggota DPR dengan DIN (Deutsches Institut für Normung) Jerman membahas undang-undang keinsinyuran. Kunjungan rombongan DPR ke DIN bukan berdasarkan inisiatif anggota dewan, tetapi sudah dimasukkan dalam 'paket' kunjungan kerja yang disusun Kedutaan Besar Indonesia di Jerman.
"Yang DIN, itu yang nyusun agenda itu kan KBRI. Kami meminta bertemu dengan pihak-pihak terkait keinsinyuran, kami tidak tahu lembaganya, antara pemerintah, parlemen yang bergerak di bidang keinsinyuran, dengan DIN spontan," jelasnya.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dalam kasus timah, merugikan negara mencapai ratusan triliun rupiah.
Baca SelengkapnyaKenaikan perolehan suara ini karena PSI dianggap menjadi partai yang toleran dan representasi dari Presiden Joko Widodo.
Baca SelengkapnyaKetua Komisi X DPR RI Syaiful Huda meminta Kemendikbudristek menyelesaikan kasus TPPO Mahasiswa magang ke Jerman.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sihol Situngkir ternyata mendapat uang Rp48 juta dari hasi mempromosikan program ferienjob magang mahasiswa ke Jerman.
Baca SelengkapnyaPrabowo menekankan bahwa tidak pernah menutupi apa pun dari rakyat.
Baca SelengkapnyaAliansi Masyarakat Adat Nasional menggugat DPR dan pemerintah ke PTUN karena dianggap abai
Baca SelengkapnyaWaketum Partai Gerindra Habiburokhman mengklaim bahwa hampir 95 persen politisi sudah move on dari Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaJPPR menemukan pelanggaran prosedur yang dilakukan oleh penyelenggara pemilu.
Baca SelengkapnyaMantan anggota DPR-RI berhak mendapatkan uang pensiun saat periode jabatannya selesai.
Baca Selengkapnya