Yorrys Nilai Kasus Papua & Papua Barat Bisa Diatasi dengan Pendekatan Antropologi
Merdeka.com - Anggota Dewan Perwakilan Daerah terpilih asal Papua, Yorrys Raweyai, menilai gejolak di Manokwari, Papua Barat sudah terjadi sejak 1965. Rentetan peristiwa itu menurutnya seperti akumulasi dari kekecewaan yang dirasakan warga Papua.
Yorrys mengatakan pemerintah sebenarnya bisa menyelesaikan kasus Papua dengan cara pendekatan antropologi dan budaya. Usulan itu pernah dia dibicarakan beberapa kali bersama Luhut Binsar Panjaitan yang kala itu menjabat Menko Polhukam.
"Pemikiran menyelesaikan Papua secara holistik dengan pendekatan antropologi dan budaya," kata Yorrys saat di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (24/8).
Yorrys menambahkan, saat itu pembicaraan melibatkan seluruh stakeholder baik dari Papua dan Papua Barat dan sudah sampai tahap mengimplementasikan. Tetapi, rencana pendekatan tersebut tidak ada kelanjutannya setelah Luhut menjadi Menko Kemaritiman
"Konsep itu menurut saya konsep paling baik, pendekatannya harus antropologi karena Papua ini sangat heterogen budaya. Nah ini jadi konsep secara holistik dengan pendekatan antropologi dan sosiologi budaya," lanjut Yorrys.
Setelah rentetan peristiwa di Papua dan Papua Barat sepekan terakhir, Yorrys mengaku belum mengutarakan kembali usulan tersebut pada Menko Polhukam, Wiranto saat kunjungan bersama ke Manokwari beberapa hari yang lalu. Namun demikian, dia yakin para deputi di Polhukam sudah mengetahui usulan tersebut.
"Saya kira tidak, karena relatif singkat dan setiap pertemuan dua jam sampai, pertemuan dengan masyarakat kemudian jedah dengan hasil-hasil itu. Kemudian karena ini kan di bawah Polhukam, ada Panglima. Saya tidak sempat sampaikan tetapi sama deputi-deputi tahu karena mereka kan berproses," kata Yorrys.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
14 Orang Terluka akibat Kerusuhan Iring-iringan Jenazah Lukas Enembe, Termasuk Pj Gubernur Papua
Korban luka akibat kerusuhan saat iring-iringan prosesi pemakaman mantan Gubernur Papua, Lukas Enembe, mencapai 14 orang.
Baca SelengkapnyaJenderal Bintang Tiga Ini Ungkap Sosok Sersan Asal Papua yang Berani Bentak Dirinya
Cerita Prabowo Subianto saat masih menjadi Danjen Kopassus dan memimpin operasi penting di Papua.
Baca SelengkapnyaMengupas Mitos Orang Bunian, Makhluk Bertubuh Pendek yang Dipercaya Tinggal di Kaki Gunung Kerinci
Keberadaan Orang Bunian ini menjadi sebuah pertanyaan besar dan memantik orang-orang untuk melakukan penelitian untuk membuktikan keberadaan mereka.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Penghormatan Terakhir Rakyat Papua untuk Lukas Enembe, Arak Peti Jenazah Sejauh 2,5 KM ke Persemayaman
Ribuan mahasiswa dan masyarakat secara mengarak peti jenazah Lukas Enembe menuju persemayaman.
Baca SelengkapnyaPaman di Tanjung Priok Tega Bunuh Keponakannya, Begini Kronologinya
Sejumlah barang bukti diamankan dari pelaku yang diduga melakukan penganiayaan terhadap keponakannya
Baca SelengkapnyaSyok Malah jadi Tersangka Usai Lawan Pencuri, Penggembala Kambing Jatuh Sakit & Tak Mau Makan
Sakit Paru-Paru yang diderita Muhyani kembali kambuh. Dia batuk tak henti-henti.
Baca SelengkapnyaDengan Kekuatan Senjata, Mayjen Izak Pangemanan Akui Sangat Mudah Menghancurkan OPM Papua
Pernyataan Pangdam XVII/Cendrawasih Mayjen Izak Pangemanan.
Baca SelengkapnyaPuluhan Hektare Lahan Pertanian di Lumajang Rusak dan Terancam Gagal Panen Setelah Diterjang Angin Kencang
Yulianto, salah seorang petani mengatakan lahannya terancam gagal panen atas kondisi kerusakan tersebut.
Baca SelengkapnyaMomen Ukhti Berparas Imut Pergi Kajian, Tak Disangka Aslinya 'Sangar' Profesinya Polwan Reskrim
Bahkan, dia bukan merupakan sosok sembarangan di ruang lingkup profesinya tersebut.
Baca Selengkapnya