Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

YLBHI: Keberpihakan Jokowi di Periode Kedua Terhadap Isu HAM Lemah

YLBHI: Keberpihakan Jokowi di Periode Kedua Terhadap Isu HAM Lemah Jokowi Pimpin Rapat Kabinet Paripurna Perdana di Istana. ©2019 Liputan6.com/Angga Yuniar

Merdeka.com - Ketua Bidang Advokasi Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) M Isnur mengkritik keras pengangkatan Prabowo Subianto oleh Presiden Joko Widodo sebagai Menteri Pertahanan. Hal itu dikarenakan adanya catatan kelam terhadap Ketua Umum Partai Gerindra itu berkaitan dengan pelanggaran berat hak asasi manusia.

"Pengangkatan pejabat publik yang memiliki catatan pelanggaran HAM di masa lalu itu bukan hal sepele. Itu menandakan catatan kelam bangsa Indonesia," katanya di Jakarta, Kamis (24/10).

Saat melakukan konferensi pers bersama keluarga korban peristiwa Semanggi 1, 2 dan penembakan mahasiswa Trisakti di kantor KontraS, Isnur mengatakan, dilantiknya Prabowo ke dalam Kabinet Indonesia Maju menandakan Jokowi sekadar membual atas penegakan HAM.

Buktinya, kata Isnur, di lima tahun pertama saat Jokowi menjabat sebagai presiden, Wiranto diangkat sebagai Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam). Pengangkatan itu pun tak luput dari kritik, kendati Jokowi bergeming.

Periode kedua, Jokowi dianggap mengulang sikap kontradiksinya dengan mengangkat Prabowo sebagai Menteri Pertahanan. Meski Isnur menduga dan meyakini capres 2019 tersebut terlibat pelanggaran berat HAM.

Isnur khawatir, masuknya Prabowo ke dalam kabinet pemerintah membawa arus balik reformasi TNI.

"Pak Jokowi ini menutup katup, harapan dari korban. Lima tahun terakhir gagal membawa para pelaku pelanggar HAM ke meja hijau. Kami khawatir naiknya Prabowo membawa arus balik reformasi TNI yang sudah maju. Kami khawatir itu jadi set back lagi," ujarnya.

Jokowi juga dianggap sebagai pengkhianat reformasi dilihat lima tahun terakhir, dan langkahnya mengangkat Prabowo sebagai menteri. Sebab menurut Isnur, sejarah reformasi terjadi karena ingin keluar dari pemerintahan berbasis militer.

"Ditunjuknya pelaku terduga pelanggar HAM berat tersebut untuk menduduki jabatan publik menunjukkan lemahnya keberpihakan Jokowi di periode kedua terhadap isu HAM dan juga pengingkaran terhadap semangat reformasi," tukasnya.

(mdk/fik)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
⁠Intip Transformasi Mayor Teddy Indra Wijaya, Ternyata Kece Sejak jadi Taruna Akmil

⁠Intip Transformasi Mayor Teddy Indra Wijaya, Ternyata Kece Sejak jadi Taruna Akmil

Ajudan Menteri Pertahanan, Mayor Teddy Indra Wijaya menjadi sorotan publik karena parasnya yang tampan dan kece, berikut transformasinya sejak Taruna Akmil.

Baca Selengkapnya icon-hand
Sosok Jenderal TNI jadi Bodyguard Jokowi yang Baru, Ditempa jadi Pasukan Elite Kopassus

Sosok Jenderal TNI jadi Bodyguard Jokowi yang Baru, Ditempa jadi Pasukan Elite Kopassus

Berikut sosok Jenderal TNI menjadi bodyguard Presiden Jokowi yang baru.

Baca Selengkapnya icon-hand
Bertemu PM Malaysia Anwar Ibrahim, Prabowo Ungkap Pernah Mandi di Kali Ciliwung

Bertemu PM Malaysia Anwar Ibrahim, Prabowo Ungkap Pernah Mandi di Kali Ciliwung

Prabowo bercerita pernah mandi di Kali Ciliwung saat bertemu PM Malaysia Anwar Ibrahim

Baca Selengkapnya icon-hand
Jadwal dan Lokasi Kampanye Prabowo-Gibran, 1 Desember 2023

Jadwal dan Lokasi Kampanye Prabowo-Gibran, 1 Desember 2023

Kampanye hari keempat Gibran akan blusukan ke Penjaringan, sedangkan

Baca Selengkapnya icon-hand
Masyarakat Demo Tuntut Nyamuk Wolbachia Disetop, Bappenas Bakal Mengadu ke Presiden Jokowi

Masyarakat Demo Tuntut Nyamuk Wolbachia Disetop, Bappenas Bakal Mengadu ke Presiden Jokowi

Sejumlah elemen masyarakat menolak penyebaran nyamuk Wolbachia di Gedung Bappenas.

Baca Selengkapnya icon-hand
Waketum Golkar Sebut Banyak Persoalan Jakarta Perlu Dibenahi

Waketum Golkar Sebut Banyak Persoalan Jakarta Perlu Dibenahi

Erwin Aksa menyampaikan masih banyak permasalahan yang terjadi di tengah masyarakat Jakarta.

Baca Selengkapnya icon-hand
Dikumpulkan Dewi Perssik, 'Jokowi','Ganjar' dan 'Prabowo' Joget Gemoy Bersama

Dikumpulkan Dewi Perssik, 'Jokowi','Ganjar' dan 'Prabowo' Joget Gemoy Bersama

Penyanyi dangdut Nassar melakukan impersonate dengan menirukan gaya Prabowo Subianto. Impersonate adalah teknik menirukan tokoh yang sudah dikenal masyarakat.

Baca Selengkapnya icon-hand
Istana Belum Terima Surat Penetapan Wamenkumham Eddy Hiariej Jadi Tersangka dari KPK

Istana Belum Terima Surat Penetapan Wamenkumham Eddy Hiariej Jadi Tersangka dari KPK

Kemensetneg akan menyampaikan surat tersebut ke Presiden Joko Widodo.

Baca Selengkapnya icon-hand
Jasad Pria Tanpa Identitas Ditemukan di Kolong Jembatan Cilincing, Diduga Tewas Sejak Sepekan

Jasad Pria Tanpa Identitas Ditemukan di Kolong Jembatan Cilincing, Diduga Tewas Sejak Sepekan

"Korban diduga meninggal dunia sudah kurang lebih dari 1 minggu," kata Kapolsek Cilincing Kompol Fernando

Baca Selengkapnya icon-hand
Pernah Ditipu, Ini Kisah Perjuangan Juragan Tahu Pedas Merintis Bisnis Kuliner hingga Sukses

Pernah Ditipu, Ini Kisah Perjuangan Juragan Tahu Pedas Merintis Bisnis Kuliner hingga Sukses

“Untuk yang ingin memiliki usaha, intinya mulai saja. Karena usaha itu tidak perlu banyak teori"

Baca Selengkapnya icon-hand
VIDEO: Jokowi Blak-blakan Peluang Perang Israel Vs Palestina Berakhir: Tak Mungkin

VIDEO: Jokowi Blak-blakan Peluang Perang Israel Vs Palestina Berakhir: Tak Mungkin

Menurut Jokowi, perang tidak bisa dihentikan dalam waktu dekat.

Baca Selengkapnya icon-hand
VIDEO: Prabowo Cium Cipung Anak Raffi Ahmad-Nagita, Tantang Duel Silat Aktor Hollywood Iko Uwais

VIDEO: Prabowo Cium Cipung Anak Raffi Ahmad-Nagita, Tantang Duel Silat Aktor Hollywood Iko Uwais

Melihat Rayyanza, Prabowo langsung mencium kepalanya saat berada dipangkuan Nagita.

Baca Selengkapnya icon-hand