Wawali Palembang Bentuk Tim Khusus Buru Koordinator Pengemis Anak-Anak
Merdeka.com - Gelandangan dan pengemis (gepeng), terutama anak di bawah umur di Palembang makin menjamur di masa Pandemi Covid-19. Wakil Wali Kota Palembang Fitrianti Agustinda menduga keberadaan mereka karena dikondisikan oleh oknum-oknum tertentu.
Fitri mengaku telah berkoordinasi dengan sejumlah pihak untuk mengungkap dan menuntaskan masalah ini. Dirinya ingin orang-orang yang mengeksploitasi gepeng anak-anak segera ditangkap.
"Saya curiga gepeng anak-anak itu ada koordinatornya, sengaja memanfaatkan keadaan," ungkap Fitri, Senin (29/6).
Fitri menyebut tengah membentuk tim khusus penindak gepeng dan koordinatornya. Tim ini terdiri dari unsur kepolisian, kejaksaan, Satuan Polisi Pamong Praja, Dinas Sosial, dan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Palembang.
"Dalam waktu dekat digelar razia, kita amankan mereka dan didata. Kemudian diselidiki siapa yang menyuruhnya," kata dia.
Kepada masyarakat, dia mengimbau untuk tidak memberikan bantuan, khususnya uang, kepada gepeng di jalanan. Bagi yang memberikan sumbangan akan dikenakan sanksi denda Rp50 juta sesuai Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2013 tentang pembinaan anak jalanan dan pengemis dan Peraturan Walikota Nomor 17 tahun 2014 tentang tata cara pembinaan anak jalanan, gelandang dan pengemis.
"Memberikan uang kepada mereka berarti membantu sindikat kejahatan, kami akan tegakkan perda itu secara maksimum. Masyarakat kami harapkan perannya membantu pemerintah mengatasi masalah ini," pungkasnya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Irham memulai perjalanan karirnya saat masih kuliah. Saat itu dia senang mempelajari ilmu yang berkaitan dengan pengembangan diri.
Baca SelengkapnyaSeorang warganet mengabadikan keseruan itu dari jendela kamar kosnya.
Baca SelengkapnyaPangkostrad Langsung Bereaksi Anak Buahnya Tertembak di Papua: Kamu Sudah Teruji!
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sebelumnya diberitakan, aksi pengusiran paksa pengungsi Rohingya dilakukan mahasiswa dari berbagai kampus di Banda Aceh.
Baca SelengkapnyaHal itu diungkapkan mantan Kasubag Pengadaan Biro Umum Kementan Abdul Hafidh saat dihadirkan Jaksa KPK sebagai saksi di Pengadilan Negeri Tipikor Jakarta Pusat.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi di Jalan Raya Narogong Kelurahan Bojong Menteng Kecamatan Bekasi Timur, pada Sabtu (9/3) subuh.
Baca SelengkapnyaRumah itu sempat menjadi tempat tidur para pemulung dan anak jalanan.
Baca SelengkapnyaAcara buka bersama anak yatim ini sudah direncanakan sejak pekan lalu.
Baca SelengkapnyaRelawan pasangan nomor urut 2 percaya kampanye terbuka kali ini akan mampu menggaet para anak muda Indonesia.
Baca Selengkapnya