Warkop di Banda Aceh Wajib Sediakan Wastafel untuk Cegah Penyebaran Corona
Merdeka.com - Kapolresta Banda Aceh, Kombes Pol Trisno Riyanto meminta kepada setiap pemilik usaha, termasuk warung kopi untuk menyediakan wastafel atau tempat mencuci tangan. Upaya ini dilakukan sebagai pencegahan penyebaran Covid-19 yang sudah menjadi pademi global.
Trisno juga meminta kepada pemilik usaha, agar selalu memetahuo protokol pencegahan corona. Seperti mnejaga jarak dan selalu mencuci tangan. Pemilik usaha warung kopi juga diminta untuk mengimbau pengunjung agar melakukan physical distancing atau menjaga jarak fisik.
Saat berada di tempat umum atau di luar rumah diimbau agar tetap menggunakan masker dan tidak duduk saling berdekatan. Minimal jarak saat berada di warkop maupun tempat lainnya sejauh 1 meter.
"Lakukan pencegahan dengan cara jaga jarak, dan kini harus kita ikuti seperti penggunaaan masker," kata Trisno, Selasa (7/4) di Banda Aceh.
Trisno juga mewajibkan wastafel yang disediakan harus mengikuti standar operasional prosedur (SOP) dalam pencegahan virus corona yang diinstruksikan oleh pemerintah. Tujuan agar mata rantai penyebran virus corona dapat diminimalisir penyebarannya.
"Kami mengimbau kepada seluruh pemilik dan pelaku usaha kopi yang ada di wilayah hukum Polresta Banda Aceh untuk dapat menyediakan wastafel, sabun atau cairan pembersih tangan di depan warung dan usaha masing–masing," imbuhnya.
Pihaknya juga mengimbau pemilik usaha makanan menyediakan layanan take away via aplikasi online agar pelanggan tidak harus datang ke lokasi. Hal ini agar masyarakat mengurangi aktivitas mereka di luar rumah.
Sementara itu, Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman menyampaikan wilayahnya belum bebas dari corona meski Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah mencabut pemberlakuan jam malam sejak Sabtu, 4 April lalu.
Kemudian, kembalinya aktivitas masyarakat di sepanjang jalan di Aceh juga bukan menandakan pandemi corona telah berakhir.
Aminullah meminta warga tetap waspada dan melakukan protokol pencegahan penyebaran corona. Yakni dengan menjaga jarak (physical distancing) dan memakai masker serta membiasakan cuci tangan dengan sabun usai beraktivitas.
"Diminta kepada masyarakat untuk tidak menyambut euforia dengan menyerbu warung kopi dan cafe-cafe apalagi sampai tengah malam. Kita harus terus waspada karena pandemi masih berlangsung," tutup dia.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Budaya ngopi orang Aceh sendiri sudah ada sejak tahun 1980-an yang identik dengan bapak-bapak yang duduk di warung kopi.
Baca SelengkapnyaSeorang warga Pidie, Fajarullah (25) tewas dengan tubuh penuh luka tusuk , Senin (29/1) dini hari. Pelakunya masih diburu polisi.
Baca SelengkapnyaKejari Aceh Barat mengeksekusi hukuman cambuk sebanyak 154 kali terhadap RD (26), warga Labuhan Haji, Aceh Barat Daya yang terbukti memerkosa penumpang angkot,
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Buah yang dihasilkan dari pohon sagu tersebut kerap dijadikan rujak, asinan, hingga manisan oleh masyarakat Aceh sejak zaman dulu.
Baca SelengkapnyaMasyarakat perbatasan di Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat memilih belanja kebutuhan rumah tangga ke Malaysia dengan berjalan kaki.
Baca SelengkapnyaSeorang warganet mengabadikan keseruan itu dari jendela kamar kosnya.
Baca SelengkapnyaPemerintah mempertimbangkan untuk menghentikan sementara penyaluran bantuan pangan beras saat hari tenang hingga pencoblosan pemilu yakni 11-14 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaAreal panen kopi di Indonesia rata-rata seluas 1.25 juta ha/tahun.
Baca SelengkapnyaAM sebelumnya tewas usai mengalami luka tusuk pada tangan kanan dan pinggang kiri, setelah dikeroyok lima orang di Kafe MB, Kemang, Mampang Prapatan.
Baca Selengkapnya