Warga eks lokalisasi Dolly kelola sampah jadi pundi-pundi uang
Merdeka.com - Kreatif, warga Jambangan, Surabaya, Jawa Timur ubah sampah menjadi pundi-pundi uang. Mereka 'menyulap' sampah organik menjadi pupuk untuk kemudian dijual ke masyarakat yang membutuhkan. Kreativitas warga ini mampu mengurangi produksi sampah di Kota Surabaya.
Proses pengelolaan sampah organik ini dilakukan di pusat daur ulang (PDU) yang berada di Kelurahan Jambangan. PDU yang dibangun oleh Pemkot Surabaya ini berdiri di atas lahan 2.900 meter persegi. Bangunan gudang atau depo berkapasitas 20 ton sampah ini, berukuran 20 x 15 meter persegi.
Pegawainya, PDU Jambangan yang berdiri sejak 2015 itu, mempekerjakan 14 pegawai dengan rincian lima orang dari warga Jambangan dan sembilan warga Surabaya dari eks lokalisasi Dolly.
Untuk pegawai pria, bertugas mengambil sampah dan sebagai operator alat presser dan pengolah komposting. Sedangkan yang perempuan bertugas memilah sampah.
Para pegawai DPU digaji Rp 70 ribu per hari oleh Pemkot Surabaya. Selain itu mereka juga mendapat jatah keuntungan hasil penjualan sampah anorganik.
Koordinator PDU Jambangan, Dwijo Warsito menjelaskan, sampah organik yang dikumpulkan di depo Jambangan, diolah dengan metode komposting. Metode ini menata sampah organik dengan tumpukan daun kering hingga berlapis-lapis.
Daun-daun kering itu sendiri, didapat dari petugas Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surabaya. Karena sudah bekerja sama, tidak perlu susah-susah bagi warga untuk mendapatkan daun-daun kering, yang dikumpulkan dari jalanan tersebut.
Daun kering yang ditumpuk dan ditata rapi, dijadikan dasar atau alas pada tumpukan sampah organik yang sudah disusun berlapis-lapis. Ini dilakukan agar air sampah tidak menetes, hingga menyebabkan munculnya belatung. Aroma sampah juga tidak lagi berbau sampah, tapi mirip tembakau.
Pada proses berikutnya, susunan sampah dan daun kering ini dibolik-balik atau dicampur berkali-kali selama 21 hari. Selanjutnya untuk proses pengeringan dilakukan hingga lima hari ke depan.
"Masing-masing tumpukan sampah dan daun itu diberi tanda usia hari. Di hari ke 21 ditambah lima hari untuk proses pengeringan, sampah-sampah tersebut dikeringkan dan disebar untuk memupuk taman-taman kota," terang Dwijo Warsito.
Bagi warga Surabaya yang ingin mendapatkan pupuk-pupuk, cukup dengan hanya menunjukkan kartu tanda penduduk (KTP). Untuk permintaan jumlah banyak, harus atas sepengetahuan RT dan RW setempat.
Djiwo juga menjelaskan, di Kelurahan Jambangan ini, tidak hanya ada depo komposting pupuk, tapi juga ada tempat khusus pengolahan sampah anorganik.
"Sampah-sampah dari rumah penduduk, dipilah-pilah. Mulai dari sampah kemasan, plastik warna, plastik transparan, kertas, botol plastik, hingga kaleng bekas dipisah-pisah. Kemudian dijual ke pengepul," kata Djiwo.
Uang hasil penjualan sampah anorganik dibagi 70 persen untuk yang memilah sampah, 10 persen untuk tabungan hari raya, 10 persen untuk simpan pinjam, dan 10 persen lagi untuk biaya operasional. "Sebulan, dengan hasil penjualan sampah anorganik ini, bisa sampai Rp 6 juta," tekannya.
Sekadar tahu, pada peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) yang dihadiri Wakil Presiden Yusuf Kalla (JK), Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengaku threatment terhadap sampah yang dilakukan warganya itu mampu mengurangi produksi sampah di Surabaya. Acara HPN digelar di Taman Surabaya, Kecamatan Bula pada 28 Febuari.
Kata Risma waktu itu, produksi sampah di pasar tradisional sekarang mampu dikurangi hingga 40 ton per hari. Sementara untuk sampah rumah tangga berkurang sampai 300 ton per hari.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dulunya Pengemis dan Suka Mabuk, Pria ini Tobat Kini Bisnis Ikan Cakalang Omsetnya Puluhan Juta Rupiah
Cerita pria dulunya pengemis dan suka mabuk kini berhasil mengubah hidupnya menjadi pribadi lebih baik.
Baca SelengkapnyaPerempuan di Malang Ditangkap Setelah Kemas Ulang Beras Subsidi Jadi Beras Premium
EH sudah ditahan dan terancaman hukuman maksimal 5 tahun penjara dan denda paling banyak Rp2 miliar.
Baca SelengkapnyaProduksi Uang Palsu Mencapai Rp100 Juta di Bekasi, Sepasang Kekasih Diringkus Polisi
Sepasang kekasih itu sudah menjual sekitar Rp100 juta uang palsu
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pemprov DKI Terima 149 Aduan Terkait THR, Paling Banyak dari Perusahaan di Jakarta Selatan
Pemprov DKI Jakarta menerima 149 aduan terkait pembayaran THR di perusahaan swasta.
Baca SelengkapnyaBanyak Warga Buang Sampah di Pinggir Sungai, Pria Rembang Ciptakan Alat Pemusnah Sampah Ini
Hasil pembakaran sampah itu bisa dimanfaatkan sebagai pupuk, sementara asapnya bisa disuling menjadi pupuk cair.
Baca SelengkapnyaSederhana Namun Menyentuh, Pria Ini Beri Kejutan Ultah Istri saat Uang di Dompet Hanya Tersisa Rp 100 Ribu
Merayakan ulang tahun tak harus dengan perayaan mewah, tetapi juga bisa dengan cara sederhana dan membekas.
Baca SelengkapnyaMelawan, Bandar Coba Tabrak Polisi Pakai Mobil Berujung Didor & Ditangkap, 10 kg Sabu Disita
Dari kasus ini polisi juga mendalami informasi peredaran sabu di salah satu lapas di Sumatera Utara.
Baca SelengkapnyaAnggaran Subsidi Pupuk Ditambah Rp14 Triliun, Ini Sederet Manfaat Dirasakan Petani
Dengan adanya tambahan subsidi pupuk, maka harga pupuk akan lebih terjangkau, sehingga biaya produksi pertanian akan berkurang.
Baca SelengkapnyaPegawai Minimarket Ditodong Sajam dan Senpi, Uang Rp67 Juta Dibawa Kabur
Awalnya pelaku yang menggunakan pakaian serba hitam, berhelm, beransel, dan bermasker itu masuk ke dalam minimarket
Baca Selengkapnya