Merdeka.com - Anggota DPRD Kota Bandung dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) melakukan interupsi dan walk out dari Rapat Paripurna DPRD pada Jumat siang ini (26/11). Anggota DPRD PSI Christian Julianto menyatakan kekecewaannya terhadap postur RAPBD 2022 yang tidak berpihak pada rakyat.
“PSI sudah mengikuti pembahasan dan penyusunan APBD dari tahun ke tahun, dan kami tidak menemukan ada visi kota yang jelas. Arah pembangunan Kota Bandung tidak jelas dan Bandung seperti kota auto-pilot,” tegas Christian dalam keterangannya.
PSI menilai komposisi dan prioritas RAPBD 2022 tidak proporsional. Tidak ada transformasi anggaran maupun solusi terhadap permasalahan yang ada di Kota Bandung.
“Permasalahan besar Bandung seperti banjir, transportasi umum, dan penanganan sampah tidak tersentuh dalam kebijakan-kebijakan Walikota selama ini,” ujarnya.
Chris menambahkan bahwa anggaran belanja modal yang hanya 626 miliar atau hanya sebesar 9,41% di APBD 2022 itu masih jauh dari angka idealnya yaitu 30-40% dari APBD. Khususnya belanja modal jalan, jaringan, dan irigasi bahkan hanya sebesar 112,9 miliar atau 1,69% dari total APBD.
“Tanya saja ke warga Kota Bandung, apakah terasa ada pembangunan signifikan beberapa tahun terakhir ini? Yang ada kota kita semakin semrawut dan tidak terurus. Taman-taman dan infrastruktur fisik kita kondisinya menurun dan tidak sebaik dulu lagi, jauh dibanding zaman walikota sebelumnya,” jelasnya.
PSI menilai tidak ada inovasi dan gebrakan untuk mengatasi kesenjangan sosial dan pemulihan ekonomi. Berdasarkan data BPS 2020, jumlah penduduk miskin bertambah 15.000 orang dan tingkat kedalaman kemiskinan juga naik dari 0,53 menjadi 0,61 di tahun 2020.
Christian juga mengkritisi anggaran untuk belanja pegawai dan juga kenaikan tunjangan perumahan pejabat DPRD sebesar 20 juta Rupiah di tahun 2022 ini.
“Bandingkan dengan belanja pegawai yang sangat besar dan semakin naik dari tahun ke tahun. Uang APBD habis untuk belanja pegawai saja, tidak terasa untuk masyarakat,” ungkapnya.
PSI tidak dapat menyetujui RAPBD 2022 yang sudah disusun selama postur dan komposisi anggaran tidak menunjukkan transformasi dan juga transparansi anggaran. PSI menilai pemerintah telah gagal membawa perubahan, bahwa Kota Bandung dikelola secara auto-pilot sehingga mengalami kemunduran.
“Kami ingat dulu warga Bandung sangat bangga dengan kotanya. Banyak gebrakan, pembangunan, taman-taman indah dan tertata di pemerintahan sebelumnya. Sekarang banyak sekali kemunduran. Kami berharap penyusunan APBD seharusnya menjadi kesempatan membangun kembali Bandung. Tapi itu tidak terefleksikan di RAPBD 2022 ini. Kami tegas menolak,” tutup Christian. [fik]
Baca juga:
Sepekan Lagi Disahkan, APBD Kabupaten Bogor Masih Defisit Rp594 Miliar
Alokasi Anggaran TGUPP di APBD DKI 2022 Rp12,5 Miliar
Ini Penyebab Sebenarnya Dana Pemda Mengendap di Bank Hingga Buat Jokowi Marah
DPRD DKI Minta TGUPP Tidak Ikut Campur Kinerja SKPD
Pemda Dinilai Terlalu Hati-Hati Belanjakan Anggaran
PDIP Tegas Menolak Alokasi Anggaran untuk TGUPP
Mahasiswa Terduga Teroris di Malang Labeli Polisi dengan Thogut
Sekitar 7 Menit yang laluCara Pakai Ihram yang Benar, Calon Jamaah Haji Perlu Tahu
Sekitar 9 Menit yang laluPernah Ditegur Megawati soal Banjir Rob, Ganjar Dapat Saran dari Politikus PDIP
Sekitar 9 Menit yang laluKonsultasi Hukum Gratis dengan Jaksa Lewat Halo JPN, Ini Caranya
Sekitar 15 Menit yang laluPeselancar Terbaik Dunia Kumpul di Banyuwangi, Kemenkes Cek Kualitas Mamin Hingga Air
Sekitar 17 Menit yang laluPBB Puji Penanganan Covid-19 di Indonesia: Vaksinasi 270 Juta Populasi Prestasi Besar
Sekitar 22 Menit yang laluZulkifli Hasan Usul Ongkos Kampanye Parpol Dibiayai Negara
Sekitar 40 Menit yang laluLemas Usai Ditangkap Polisi, Gary Iskak Dibawa ke Rumah Sakit
Sekitar 42 Menit yang laluUsai Jadi Wali Nikah Adiknya, Jokowi Dijadwalkan Blusukan ke Pasar
Sekitar 47 Menit yang laluPKB Ingin Pimpin Poros Koalisi Pilpres 2024, Cak Imin Jadi Capres
Sekitar 47 Menit yang laluDifasilitasi Kemnaker, Pekerja & Perusahaan Logistik Tanda Tangani Perjanjian Bersama
Sekitar 52 Menit yang laluUya Kuya Diperiksa Soal Kasus Dugaan Penipuan Medina Zein, Bawa Bukti Rekening Bank
Sekitar 1 Jam yang laluKeberangkatan Kapal Penumpang di Pelabuhan Tanjung Emas Terdampak Banjir Rob
Sekitar 1 Jam yang laluPemerintah Cabut Subsidi Minyak Goreng Curah Mulai 31 Mei
Sekitar 15 Detik yang laluMasalah Minyak Goreng Dinilai Sudah Lampu Kuning
Sekitar 1 Jam yang laluProgram Minyak Goreng Curah Bersubsidi Berakhir 31 Mei 2022
Sekitar 5 Jam yang laluLuhut akan Audit Seluruh Perusahaan Sawit Mulai Awal Juni 2022
Sekitar 6 Jam yang laluJokowi: Inflasi Terkendali Karena Pemerintah Tahan Harga BBM dan Listrik
Sekitar 19 Jam yang laluJokowi: Harga BBM di Singapura Rp32.400 per Liter, Kita Pertalite Masih Rp7.650
Sekitar 21 Jam yang laluJokowi Soal Harga BBM: Subsidi APBN Gede Sekali, Tahan Sampai Kapan?
Sekitar 3 Hari yang laluDemo di Patung Kuda, Buruh dan Mahasiswa Bawa Empat Tuntutan Ini
Sekitar 3 Hari yang laluPresiden Ukraina Hanya Bersedia Temui Putin untuk Akhiri Perang
Sekitar 23 Jam yang laluYouTube Hapus 70 Ribu Video Konflik Rusia dan Ukraina
Sekitar 1 Hari yang laluAksi Tentara Rusia Mensterilkan Pabrik Baja Azovstal dari Sisa Ranjau Ukraina
Sekitar 1 Hari yang laluStarbucks Resmi Keluar dari Rusia Setelah Hampir 15 Tahun Beroperasi
Sekitar 1 Hari yang laluPBB Puji Penanganan Covid-19 di Indonesia: Vaksinasi 270 Juta Populasi Prestasi Besar
Sekitar 43 Menit yang laluPBB Puji Keberhasilan Indonesia Kendalikan Pandemi Covid-19
Sekitar 1 Jam yang laluPakar Nilai Indonesia Belum Bisa Bebas 100 Persen dari Pandemi Covid-19
Sekitar 2 Jam yang laluTurun 50 Persen, Santunan Kecelakaan Jasa Raharja Capai Rp44 M di Musim Mudik Lebaran
Sekitar 7 Menit yang laluEvaluasi Mudik Lebaran, Jokowi Minta Rekayasa Lalu Lintas Diperbaiki
Sekitar 7 Jam yang laluPer 10 Mei, KAI Tolak Berangkatkan 707 Penumpang Terkait Covid-19
Sekitar 2 Minggu yang laluFrekuensi Belanja Masyarakat Meningkat Tajam di Ramadan 2022
Sekitar 2 Minggu yang laluAdvertisement
Advertisement
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami