Wali Kota Tangerang Minta Satpol PP Bongkar Lahan yang Dipagar di Ciledug
Merdeka.com - Wali Kota Tangerang Arief R. Wismansyah menginstruksikan kepada Satpol PP Kota untuk melakukan pembongkaran tembok beton yang telah dibangun pihak yang mengaku pemilik lahan di Jalan Akasia RT 04/03, Kelurahan Tajur, Kecamatan Ciledug, Tangerang.
"Sudah diinstruksikan ke Asda 1 dan Kasatpol PP untuk segera bongkar pagar betonnya," kata Arief saat ditemui di Pusat Pemerintahan Kota Tangerang, Senin (15/3).
Asisten Tata Pemerintahan Kota Tangerang Ivan Yudhianto menegaskan, keputusan pembongkaran tembok ini diambil akibat usaha mediasi yang beberapa kali dilakukan oleh Pemkot Tangerang dengan kedua belah pihak tidak menemui titik terang.
"Pihak yang mengaku memiliki tanah tidak hadir dan tidak bisa menunjukkan bukti kepemilikan lahan," jelasnya.
Dari hasil peninjauan oleh Pemkot Tangerang bersama BPN Kota Tangerang didapati bahwa bidang tanah yang menjadi polemik telat tercatat sebagai jalan.
"Pada sertifikat tanah sebagaimana disampaikan BPN bahwa tanah tersebut adalah jalan," ungkap Ivan.
Camat Ciledug, Kota Tangerang Syarifuddin Harja Wirya mengungkapkan pihaknya dan Badan Pertanahan (BPN) serta aparat lainnya akan melakukan rapat membahas status dan tindak lanjut atas pemagaran lahan jalan tersebut.
Menurut dia, kasus pemagaran dengan beton yang terjadi itu sudah berkali-kali diupayakan untuk dimediasi petugas. Kejadian pemagaran itu dilakukan pemilik lahan sejak September 2019.
"Dari laporan itu, saya lakukan tindakan awal sebagai aparatur kelurahan dan kecamatan, kita panggil dari keduanya. Tujuannya untuk dimediasi," ujar Camat Ciledug Syarifuddin.
Dalam pemanggilan itu, ahli waris atau pemilik lahan, Ruli tidak pernah datang. Bahkan hingga pemanggilan mediasi yang ke tiga.
"Mediasi itu tidak pernah terjadi, karena pihak Ruli anak dari Almarhum Anas Burhan (yang melakukan pemagaran) tidak pernah hadir. (dari tanggal) 14 Oktober 2019 pemanggilan pertama, peringatan kedua 22 Oktober 2019 dan ketiga 30 Okterber 2019," jelasnya.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pesilat asal Lamongan disambut banjir air mata usai digelandang ke kantor polisi akibat terlibat kericuhan.
Baca SelengkapnyaLuas hamparan panen di Desa Pandere, Kecamatan Gumbasa seluas 266 hektar.
Baca SelengkapnyaKepala desa berinisial S itu sebelumnya ditangkap polisi bersama dua tersangka lainnya yaitu A dan AS di lokasi terpisah pada Minggu (25/2).
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Air bah tersebut merupakan kiriman dari Kota Salatiga dan Kabupaten Semarang.
Baca SelengkapnyaDalam rekaman yang beredar, muncul dugaan penggunaan dana desa untuk menangkan satu paslon.
Baca SelengkapnyaBelasan Pelajar Pelaku Tawuran di Tangerang Ditangkap Polisi, Celurit hingga Pedang Disita
Baca SelengkapnyaCak Imin akhirnya buka suara soal dulu dukung pembangunan IKN, sekarang malah menolak
Baca SelengkapnyaAirnya sangat jernih hingga membuat dasar sungai tampak jelas
Baca SelengkapnyaPemerintah Kota (Pemkot) Bontang menggelar Gebyar UMKM 2024 pada 1 hingga 5 Mei 2024 di Lapangan Lang-lang, Kota Bontang.
Baca Selengkapnya