Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Uniknya Perahu Tradisional Bali Terbuat dari Ribuan Botol Plastik Bekas

Uniknya Perahu Tradisional Bali Terbuat dari Ribuan Botol Plastik Bekas Perahu yang terbuat dari botol plastik bekas, Senin (4/4). ©2022 Merdeka.com/Moh. Kadafi

Merdeka.com - Perahu yang mengapung di perairan Kanal Wisata Desa Serangan, Denpasar Selatan, Bali, mengundang perhatian. Kendaraan air itu dibangun dari ribuan botol bekas minuman.

Perahu botol plastik yang mempresentasikan perahu tradisional Bali berukuran panjang 5 meter dan lebar 80 sentimeter. Namun, ada juga perahu dari botol plastik yang berukuran yang lebih besar dengan panjang 9 meter dan lebar 2 meter yang tergeletak di halaman Kura-Kura Bali Turtle Island, Desa Serangan, Denpasar Selatan.

Kedua perahu itu rupanya hasil karya I Wayan Patut (51) bersama rekan-rekannya. Mereka membangunnya mulai tahun 2021.

"Awalnya, kita coba-coba dulu dan tujuannya dimanfaatkan. Ke depan, kita gunakan di kawasan lagun-lagun untuk mengambil plastik, justru untuk memungut sampah kembali," kata Patut yang merupakan konsultan lingkungan Kura-Kura Bali Turtle Island, saat ditemui, Senin (4/4).

Manfaatkan Botol Plastik Bekas

Ia mengaku terinspirasi melihat rakit keramba di laut yang terbuat dari bambu dan mengapung dengan botol. Lalu, ia mendapat ide membuat perahu dari botol plastik.

Pada tahun 2021, Patut mencoba membuat perahu dari bahan botol plastik ukuran kecil dengan menggunakan 1.400 botol minuman bekas yang dicari sendiri serta membeli dari para pemulung.

"Ini botol bekas semua, kita coba koleksi dan kita beli di pemulung dan ada yang kita cari sendiri," imbuhnya.

Sementara, untuk botol-botol plastik yang digunakan membuat perahu itu dengan botol yang memiliki ketebalan tertentu, seperti botol minuman merek Fruity dan Lemon Water. Tujuannya agar perahu itu kuat dan tidak bocor.

Bangun 2 Perahu

uniknya perahu tradisional bali terbuat dari ribuan botol plastik di denpasar

Perahu dari botol plastik bekas. ©2022 Merdeka.com/Moh. Kadafi

Patut dibantu rekannya dalam membuat perahu itu. Mereka membutuhkan waktu sebulan untuk menyelesaikannya.

Tak puas dengan membuat ukuran yang kecil. Patut kembali membuat ukuran yang lebih besar dengan menggunakan 4. 800 botol. Kali ini dia dibantu 3 rekan, sedangkan pengerjaannya membutuhkan waktu selama empat bulan.

"Kalau perahu kecil itu 1.400 botol dan yang besar 4.800 botol. Kalau yang kecil satu bulan dikerjakan kalau yang besar empat bulan. Kalau yang kecil volumenya maksimal 3 orang. Kalau yang besar 15 orang, itu bisa dipakai mesin dan kita uji coba pakai mesin tampel 15 PK perahu yang besar," ungkapnya.

Uji coba perahu botol plastik berjalan lancar. Perahu itu bisa digunakan mengelilingi Kanal Wisata di Desa Serangan.

Tanpa Besi atau Lem

Ia juga menjelaskan, proses pembuatan perahu tersebut. Pertama, mereka merangkai bentuk perahu dengan bambu. Setelah terbentuk, ribuan botol ditempelkan dengan cara diikat dengan tali senar mengikuti bentuk perahu.

"Proses merangkainya juga tidak pakai besi, tidak pakai lem hanya pakai tali senar. Bambu kita bentuk rangkanya, baru botol ditempel," jelasnya.

Ia juga menyebutkan, selama ini sampah plastik menjadi sumber masalah tapi baginya justru sampah plastik adalah sumber inspirasi. Selama ini pengelolaan sampah plastik hanya memindahkan masalah bukan menyelesaikan masalah.

"Kami mencoba di Kura-Kura Bali bagaimana menyelesaikan masalah plastik, kita mencoba untuk berkreasi tentunya modal berkreasi itu adalah pertama 4E," sebutnya

Pelestarian Lingkungan

uniknya perahu tradisional bali terbuat dari ribuan botol plastik di denpasar

Susunan botol plastik bekas yang membentuk perahu.©2022 Merdeka.com/Moh. Kadafi

Ia menerangkan, 4E adalah Ekologi, Edukasi, Estetika dan Ekonomi. Ekologi adalah kalau plastik bisa dikelola dengan baik, bisa dimanfaatkan, bisa diproses, menjadi sesuatu yang bernilai, tentunya lingkungan bisa sehat dan tidak tercemari sampah plastik.

Kemudian, edukasinya adalah tahap pembelajaran. Bagaimana ke depannya menjadi tempat pembelajaran, belajar mengelola plastik, belajar berinovasi, salah satunya dengan sampah plastik ini bisa berinovasi.

"Di Bali, kita kan dikenal dengan pariwisata, tentunya nilai estetika dan keindahannya kita kedepankan. Di Bali kalau tidak indah nilai ekonominya kecil, baru ekonominya kelihatan pemanfaatan pengelolaan plastik berkesinambungan tentunya ada nilai ekonomi. Itulah modal utama kita untuk mengelola plastik," ujarnya.

(mdk/yan)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Bikin Geleng-Geleng, Turis di Bali Masuk Pura Besakih Pakai Celana Dalam, Diusir Marah-Marah
Bikin Geleng-Geleng, Turis di Bali Masuk Pura Besakih Pakai Celana Dalam, Diusir Marah-Marah

Peristiwa itu terjadi pada Sabtu (30/3) dan rombongan turis itu berasal dari Rusia.

Baca Selengkapnya
30 Pantun Palang Pintu Lucu, Bikin Senyum Mengembang
30 Pantun Palang Pintu Lucu, Bikin Senyum Mengembang

Pantun palang pintu Betawi adalah salah satu bentuk seni tradisional masyarakat Betawi yang unik dan memiliki ciri khas tersendiri.

Baca Selengkapnya
Melihat Desa Petani Unik di Jepang, Alamnya Cantik & Ladang Tertata Rapi
Melihat Desa Petani Unik di Jepang, Alamnya Cantik & Ladang Tertata Rapi

Banyak warga lokalnya menggunakan ladang untuk dijadikan sebagai lahan menanam sayur-sayuran.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Potret Daerah Terluar Kerajaan Majapahit, Ada Situs Parwati yang Mengalirkan Air Suci
Potret Daerah Terluar Kerajaan Majapahit, Ada Situs Parwati yang Mengalirkan Air Suci

Daerah-daerah terluar kerajaan ini punya ciri khusus yang unik

Baca Selengkapnya
Sambut Ramadan dengan
Sambut Ramadan dengan "Perang Air", Ini Makna di Balik Tradisi Gebyuran Bustaman di Semarang

Tradisi ini sudah ada sejak tahun 1743 dan diwariskan secara turun-temurun.

Baca Selengkapnya
Kisah Pilu Anak di Surabaya Disiksa Ibu, Dipaksa Minum Air Panas hingga Dicabut Giginya Pakai Tang
Kisah Pilu Anak di Surabaya Disiksa Ibu, Dipaksa Minum Air Panas hingga Dicabut Giginya Pakai Tang

Seorang ibu di Surabaya menyiksa anak kandungnya sendiri yang masih berumur 9 tahun secara sadis.

Baca Selengkapnya
Mengenal Tulak Bala, Tradisi Khas Masyarakat Pesisir Pantai Barat Aceh
Mengenal Tulak Bala, Tradisi Khas Masyarakat Pesisir Pantai Barat Aceh

Tulak Bala, tradisi menolak bala dari bencana maupun wabah khas masyarakat pesisir Pantai Barat Aceh.

Baca Selengkapnya
Bubur Betawi Unik Isi Asinan Sawi dan Kuah Semur Ini Lambangkan Kesederhanaan Orang Jakarta, Ini Kisah di Baliknya
Bubur Betawi Unik Isi Asinan Sawi dan Kuah Semur Ini Lambangkan Kesederhanaan Orang Jakarta, Ini Kisah di Baliknya

Begini kisah bubur unik khas Betawi yang kini mulai langka. Sayang jika dilewatkan.

Baca Selengkapnya
50 Contoh Pantun Lucu yang Menghibur, Cocok untuk Cairkan Suasana Saat Berkumpul
50 Contoh Pantun Lucu yang Menghibur, Cocok untuk Cairkan Suasana Saat Berkumpul

Berikut contoh pantun lucu yang menghibur dan cocok untuk mencairkan suasana saat berkumpul.

Baca Selengkapnya