Ulah Kader HMI Makassar di Riau, makan tidak bayar malah main ancam

Merdeka.com - Sebelum membuat keributan di Kota Pekanbaru, massa Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) asal Makassar juga membikin rusuh di Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu). Bahkan, ulah mereka membuat rugi puluhan pemilik warung di Jalan Lintas Timur, Desa Kota Lama, Kecamatan Rengat Barat, Kabupaten Inhu, Riau.
Massa HMI Makassar ini berulah kemarin, Sabtu (21/11). Ketika itu, ribuan massa HMI Makassar menggunakan 21 bus dari Jakarta hendak menuju Kota Pekanbaru, singgah buat makan siang di Rumah Makan Umega, Desa Kota Lama.
Setelah kenyang, massa HMI Makassar hendak menghadiri Kongres HMI di Kota Pekanbaru, tidak membayar makanan telah mereka habiskan. Atas kejadian ini, pihak rumah makan Umega mengalami kerugian mencapai Rp 12 juta.
Tak hanya itu, pemilik warung-warung kecil berada di sekitar rumah makan Umega juga turut merugi ratusan ribu rupiah. Sebab, sebagian massa HMI Makassar makan dan minum di warung-warung itu juga tidak membayar.
"Rombongan HMI itu tidak bersedia membayar tagihan makan dan minuman yang mereka habiskan. Kami rugi hampir Rp 12 juta, belum lagi warung-warung di sekitar kami mengalami hal yang sama," kata pengelola rumah makan Umega, Deddi, Minggu (22/11).
Dikatakan Deddi, saat mereka menagih pembayaran, rombongan massa HMI Makassar malah mengancam akan mengamuk. Karena rombongan massa HMI berjumlah banyak, pihak rumah makan Umega dan pemilik warung kecil tidak berani melawan. Mereka langsung melaporkan kejadian ini kepada polisi.
"Saat kami tagih, mereka menolak membayar karena alasan mereka tidak diserahkan bon. Padahal kami sudah menyerahkan bon. Karena tidak juga mau membayar, sejumlah pelayan kami menahan mereka. Namun rombongan tersebut melawan. Bahkan mereka mengancam akan melakukan tindakan anarkis bila tidak diperbolehkan pergi dari rumah makan kami," ucap Deddi.
Menurut Deddi, pihaknya telah merekam aksi massa HMI Makassar itu melalui kamera pengawas (CCTV). Rekaman itu akan diserahkan kepada pihak kepolisian.
"Kami punya bukti-bukti rekaman CCTV atas tindakan terlarang para aktivis HMI tersebut," ujar Deddi.
Hal sama juga dialami Lilis, salah seorang pemilik warung kecil berada di sekitar Rumah Makan Umega. Dikatakannya, dia mengalami kerugian sekitar Rp 300 ribu akibat ulah kader HMI Makassar itu.
"Awalnya, rombongan itu turun dari bus yang ada spanduk bertulisan HMI, kemudian mereka memesan makan. Setelah makan, satu-persatu mereka pergi begitu saja tanpa membayar. Saat saya tanya soal pembayaran, mereka malah marah dan berkata tidak tahu menahu soal pembayaran," ujar Lilis.
Kapolsek Rengat Barat, Kompol Frengky Hutabarat, membenarkan kejadian itu. Dia mengaku mendapat laporan dari pengelola rumah makan Umega secara lisan. Hanya saja saat personel polisi ke lokasi, rombongan HMI Makassar itu sudah pergi.
"Saya beharap koordinator lapangan atau panitia kongres teman-teman dari HMI dapat menyelesaikan masalah ini. Setidaknya melakukan koordinasi dengan pihak pengelola Rumah Makan Umega," kata Kompol Frangky.
Sementara itu, Ketua Panitia Kongres HMI, Ahmad Siregar, saat dikonfirmasi melalui selulernya mengatakan, hanya menjawab diplomatis soal kader HMI Makassar yang makan tanpa membayar. Dia berkelit akan berkoordinasi terlebih dulu dengan penanggung jawab Kongres HMI lainnya. Lantas, jika telah ada keputusan, dia akan bertemu langsung dengan pihak pengelola Rumah Makan Umega. Sayangnya, dia tidak memberikan tenggat waktu kapan hal itu akan dilaksanakan.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

FOTO: Derita Warga Parung Panjang Imbas Protes Supir Truk: Jalanan Lumpuh dan Macet Berkilo-kilometer
Sejumlah warga, khususnya pengguna sepeda motor, terpaksa selap-selip di antara truk-truk besar untuk menembus kemacetan.
Baca Selengkapnya

Survei Indikator: 76,2 Persen Masyarakat Puas dengan Kinerja Jokowi
Sebanyak 76,2 persen masyarakat mengaku puas dengan kinerja Jokowi, meski belakangan banyak diterpa isu negatif.
Baca Selengkapnya

Mahfud Kritik KPK: Tetapkan Tersangka tapi Buktinya Belum Cukup
Mahfud mengatakan, masih banyak tersangka KPK yang belum dibawa ke pengadilan karena kurang bukti.
Baca Selengkapnya

Viral Siswa SD Dibully hingga Patah Tulang di Sukabumi, Ini Penjelasan Polisi
Siswa SD yang menjadi korban perundungan ini berinsial NCS (10).
Baca Selengkapnya

Tolak RUU DKJ, Politisi NasDem: Aneh Jika Ada Pihak Coba Kebiri Hak Warga Jakarta
Ivan menambahkan kerukunan, keamanan dan kedamaian warga Jakarta dalam berdemokrasi bisa menjadi acuan bagi daerah lain.
Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Motif Marco Karundeng Provokasi Bentrokan di Bitung
Kabid Humas Polda Kalimantan Timur Kombes Pol Yusuf Sutejo mengatakan, motif dari Marco Karundeng adalah kesal.
Baca Selengkapnya

300 Organisasi se-Jabar Dukung Prabowo-Gibran, Targetkan Menang 1 Putaran
Menurutnya, acara deklarasi yang telah diselenggarakan di Garut selanjutnya asegera dilaksanakan acara yang sama di Priangan bagian barat.
Baca Selengkapnya

Mahfud MD Ungkap Ada Pihak Internal Terlibat TPPO Pengungsi Rohingya
Mahfud MD meminta Polri melakukan penanganan hukum secara maksimal.
Baca Selengkapnya

Kampanye di Padang, Prabowo Janji Berantas Kemiskinan dan Korupsi
Prabowo mengatakan, dirinya senang bisa kembali ke Sumatera Barat dan mendapat dukungan.
Baca Selengkapnya

Mahfud MD Sebut Visi Indonesia Emas 2045 Bisa Terwujud, Ini Syaratnya
Mahfud mengingatkan, ada sejumlah syarat yang harus dipenuhi untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045.
Baca Selengkapnya

Menteri Hadi Door to Door ke Rumah Warga Gunung Kidul Bagikan Sertifikat Tanah
Di titik terakhir lokasi penyerahan, Menteri ATR/Kepala BPN meriung bersama warga desa di pinggir tebing.
Baca Selengkapnya

Plt Ketum PPP Kampanye di Aceh: Ganjar-Mahfud Perjuangkan Guru Ngaji dan Marbot Dapat Honor
Muhamad Mardiono meminta agar masyarakat Aceh dan kader bersama-sama memenangkan Capres Ganjar Pranowo dan Cawapres Mahfud MD.
Baca Selengkapnya