Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tradisi bermain petasan bambu sambut Selikuran Ramadan di Gunungkidul

Tradisi bermain petasan bambu sambut Selikuran Ramadan di Gunungkidul Petasan bambu. ©2018 Merdeka.com/Purnomo Edi

Merdeka.com - Menyambut hari ke 21 Ramadan atau dalam bahasa Jawa disebut selikuran, warga di Dusun Beji dan Dusun Belok, Desa Beji, Kecamatan Patuk, Gunungkidul memiliki tradisi unik. Tradisi unik ini adalah dengan menggelar kenduri dan menyalakan petasan bambu (long bumbung). Tradisi menyalakan long bumbung ini oleh warga setempat disebut dengan bumbung selikur.

Memulai tradisi bumbung selikur, puluhan warga dari Dusun Beji dan Dusun Jelok berkumpul di Joglo Wulenpari yang didirikan di tengah area persawahan. Mereka membawa nasi uduk dan nasi ingkung untuk berbuka puasa.

Sembari menunggu saat berbuka puasa, puluhan remaja dan orang dewasa dari dua dusun ini memersiapkan sejumlah long bumbung di pinggir Sungai Oya. Long bumbung ini dibuat dari bahan bambu sepanjang lebih dari satu meter dan di bagian belakangnya dilubangi untuk dipasangi sumbu.

Tak lama kemudian, long bumbung pun dinyalakan. Suara menggelegar pun bersahutan silih berganti diiringi suara tawa dari warga. Sesekali suara saling ejek bernada canda keluar saat long bumbung ada yang gagal meledak.

Permainan long bumbung ini baru berhenti saat adzan Maghrib berkumandang. Usai mendengar suara adzan Maghrib, warga pun berkumpul dan duduk melingkar di pendopo Joglo Wulenpari. Dipimpin oleh salah seorang sesepuh desa, mereka pun berdoa bersama dan sesudahnya menyantap nasi kenduri dan nasi ingkung.

Kepala Desa Beji, Edi Sutrisno menuturkan tradisi kenduri dan menyalakan long bumbung ini merupakan tradisi turun menurut di daerahnya. Tradisi ini rutin digelar setiap menyambut selikuran atau 21 Ramadan.

"Tradisi ini sebagai penanda masuk ke 21 Ramadan atau selikuran. Tradisi ini juga memiliki tujuan untuk menyambut malam Lailatul Qadar yang dalam kepercayaan Islam merupakan malam paling agung dalam bulan suci Ramadan. Kemuliaannya (malam Lailatul Qadar) sama dengan malam 1000 bulan," ujar Edi, Selasa (5/6) malam.

Edi menambahkan tradisi menyambut 21 Ramadan ini biasanya digelar bergantian di Dusun Beji dan Dusun Belok. Jika tahun ini digelar di Dusun Belok maka tahun depan akan digelar di Dusun Beji.

"Penyalaan long bumbung dalam falsafah Jawa memiliki makna sebagai penanda untuk semakin meningkatkan ketaqwaan kepada Tuhan pada 10 hari terakhir Ramadan. Tradisi ini juga dijadikan penanda masuknya tanggal 21 Ramadan," kata Edi.

(mdk/rzk)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Uniknya Tradisi Sambut Lebaran di Bengkulu, Bakar Batok Kelapa dengan Penuh Sukacita

Uniknya Tradisi Sambut Lebaran di Bengkulu, Bakar Batok Kelapa dengan Penuh Sukacita

Tradisi ini biasa dilakukan oleh masyarakat Suku Serawai yang ada di Bengkulu yang dilaksanakan pada malam menjelang Idulfitri.

Baca Selengkapnya
Mengenal Tradisi Bodho Kupat, Satu Kampung di Lumajang Kompak Jadi Pedagang Janur dan Ketupat

Mengenal Tradisi Bodho Kupat, Satu Kampung di Lumajang Kompak Jadi Pedagang Janur dan Ketupat

Bodho Kupat sendiri merupakan tradisi yang rutin diselenggarakan masyarakat Lumajang ketika memasuki hari ketujuh Lebaran Idulfitri.

Baca Selengkapnya
Sambut Ramadan dengan

Sambut Ramadan dengan "Perang Air", Ini Makna di Balik Tradisi Gebyuran Bustaman di Semarang

Tradisi ini sudah ada sejak tahun 1743 dan diwariskan secara turun-temurun.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Serunya Tradisi Rumpak-rumpakan dari Palembang, Kunjungi Rumah Tetangga saat Lebaran sambil Diiringi Rebana

Serunya Tradisi Rumpak-rumpakan dari Palembang, Kunjungi Rumah Tetangga saat Lebaran sambil Diiringi Rebana

Tradisi ini juga dibarengi dengan sajian kuliner khas Palembang, seperti tekwan hingga aneka macam kue yang disajikan oleh tuan rumah.

Baca Selengkapnya
5 Tradisi Masyarakat Sumatra Utara Menyambut Datangnya Ramadan, Salah Satunya Pesta Tapai

5 Tradisi Masyarakat Sumatra Utara Menyambut Datangnya Ramadan, Salah Satunya Pesta Tapai

Di Provinsi Sumatra Utara, masyarakat menyambut bulan suci ini dengan ragam tradisi yang berbeda-beda dan tentunya penuh makna.

Baca Selengkapnya
Mengenal Maapam, Tradisi Memasak Apam Khas Pasaman Barat Sambut Bulan Ramadan

Mengenal Maapam, Tradisi Memasak Apam Khas Pasaman Barat Sambut Bulan Ramadan

Dalam menyambut bulan penuh berkah, masyarakat Pasaman Barat memiliki salah satu tradisi unik yang sudah diwariskan secara turun-temurun.

Baca Selengkapnya
Menelusuri Kampung Ampel Surabaya, Dulunya Rawa-rawa Hadiah Raja Brawijaya Kini Dihuni Banyak Keturunan Arab

Menelusuri Kampung Ampel Surabaya, Dulunya Rawa-rawa Hadiah Raja Brawijaya Kini Dihuni Banyak Keturunan Arab

Kini Ampel tidak hanya terkenal dengan wisata religinya, tapi juga pusat belanja dan kuliner favorit

Baca Selengkapnya
Mencicipi Kue Talam, Kuliner Khas Ramadan dari Kota Samarinda

Mencicipi Kue Talam, Kuliner Khas Ramadan dari Kota Samarinda

Kue Talam merupakan kudapan tradisional Suku Banjar. Kue ini terbuat dari bahan dasar santan dan tepung.

Baca Selengkapnya
Siap Sambut Lebaran, Intip Momen Inul Daratista Berbagi Bingkisan saat Mudik

Siap Sambut Lebaran, Intip Momen Inul Daratista Berbagi Bingkisan saat Mudik

Inul Daratista baru saja mudik ke kampung halamannya di Pasuruan, Jawa Timur.

Baca Selengkapnya