Tommy Soeharto: Islam mayoritas tapi cuma kuasai 20% ekonomi RI
Merdeka.com - Hutomo Mandala Putra atau yang akrab disapa Tommy Soeharto mengklaim bangsa Indonesia jauh dari sejahtera, khususnya umat Islam. Yang memprihatinkan, lanjut Tommy, banyak umat Muslim menjadi buruh di negeri sendiri.
"Umat Islam di Indonesia mayoritas. Tapi hanya 20 persen saja yang menguasai ekonomi di negeri ini. Sementara 80 persennya orang-orang di luar Islam," kata Tommy di acara Silaturahim Alim Ulama Jawa Timur yang digelar di Hotel Singgasana, Surabaya, Rabu (10/5).
Sebagai upaya memperbaiki kondisi negara ini, kata Tommy, Partai Berkarya hadir dan siap menyongsong Pemilu 2019. Salah satu upaya untuk merebut kemenangan di pesta demokrasi dua tahun mendatang itu, Partai Berkarya menggelar acara silaturahmi dengan para ulama di Jawa Timur.
"Ke depan, umat Islam tidak boleh jadi buruh di negaranya sendiri, tapi harus jadi nahkoda. Partai Berkarya siap mengisi kekecewaan rakyat dengan memperbaiki keadaan," tegas Tommy.
"Dan saya juga menekankan para kader Partai Berkarya, jika diberi kesempatan nanti dalam panggung politik untuk tidak mengulangi hal yang sama (korupsi)," tambah dia.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Meski begitu pemerintah telah mempertimbangkan agar aset Tommy itu bisa dibeli oleh institusi.
Baca SelengkapnyaTak disangka, Ibu Tien Soeharto hanya ingin diwawancara oleh pemuda ini. Siapakah dia? Berikut sosoknya.
Baca SelengkapnyaDalam LHKPN, Titiek Soeharto tercatat tidak memiliki utang.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Saat menyebut Soeharto, Prabowo mengaku cukup kenal.
Baca SelengkapnyaSusananya mencekam, hotel milik Tommy Soeharto ini terbengkai sejak 1997
Baca SelengkapnyaTitiek pernah menjadi istri Prabowo Subianto. Namun keduanya memutuskan berpisah.
Baca SelengkapnyaTom Lembong menjadi penasihat ekonomi Jokowi sejak 2013.
Baca SelengkapnyaIni merupkan sebuah peristiwa sejarah di era Orde Baru yang mungkin tidak banyak orang ketahui.
Baca SelengkapnyaIa lahir dari keluarga petani yang taat beragama. Ia kemudian dibesarkan dalam pendidikan pesantren di daerah kelahirannya.
Baca Selengkapnya