TMMD ke-106, Secercah Harapan bagi Desa-Desa Terpencil di Jatim
Merdeka.com - Kabupaten Malang, Pasuruan, Sidoarjo, Ponorogo dan Jombang merupakan lima daerah yang yang dijadikan sasaran pelaksanaan program Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-106 tahun 2019 di Jawa Timur. Penentuan lima daerah itu merupakan hasil pertimbangan antara TNI AD, khususnya Kodam V/Brawijaya dengan Pemprov Jatim beberapa waktu lalu.
Bahkan sebelum dinyatakan resmi menjadi lokasi sasaran pelaksanaan TMMD, masing-masing pihak dari Kodam dan Pemprov melakukan peninjauan terlebih dahulu. Dalam penilaian tersebut, terdapat beberapa kriteria penting sebelum masing-masing desa dari setiap wilayah, dinyatakan layak menjadi lokasi pelaksanaan TMMD ke-106 di Jawa Timur.
Kepala Penerangan Kodam V/Brawijaya Kolonel Arm Imam Haryadi menuturkan, Desa Kedungsalam yang berlokasi di Kabupaten Malang, dinilai layak untuk dijadikan sasaran pelaksanaan program TMMD saat ini. Termasuk di antaranya Desa Kupang Jabon di Sidoarjo, Desa Jatiarjo Kabupaten Pasuruan, Desa Sooko Kabupaten Ponorogo, dan Desa Galengdowo Kabupaten Jombang.
Mantan Wakil Asisten Intelijen Kasdam V/Brawijaya itu menyebut jika lima desa itu saat ini telah mengalami perubahan pesat. Pasalnya berbagai infrastruktur umum mulai berdiri kokoh. "Lima desa itu merupakan daerah terisolir," ujar Kolonel Imam kepada wartawan, Minggu (3/11).
Selain pembangunan jalan, kata Imam, beberapa insfrastruktur umum pun mulai bisa dinikmati oleh masyarakat di lokasi TMMD, beberapa di antaranya ialah keberadaan pembangunan saluran irigasi, perbaikan rumah tidak layak huni, pengaspalan jalan hingga keberadaan tempat mandi, cuci dan kakus atau MCK.
"Hasil pembangunan itu diserahkan langsung ke masyarakat melalui Kepala Desa. Jadi, TMMD itu dari rakyat, dan untuk rakyat," bebernya.
Asmuni (42), salah satu petani di Desa Kedungsalam, Kabupaten Malang mengakui jika keberadaan program TMMD, mampu membawa perkembangan yang cukup pesat di desanya.
Bahkan, kata dia, selama berada di lokasi TMMD ke-106 , Satgas pun tak segan untuk membantu berbagai kesulitan masyarakat. Salah satunya ialah keberadaan saluran air atau irigasi yang sebelumnya mengalami kerusakan yang cukup parah.
"Itu satu-satunya irigasi yang dimiliki oleh warga desa di sini. Sebelumnya, mengalami kerusakan yang cukup parah," ungkapnya.
Tidak membutuhkan waktu lama, Asmuni menuturkan jika saluran irigasi tersebut, sudah mulai bisa digunakan oleh masyarakat Kedungsalam yang mayoritas berprofesi sebagai petani.
"Kondisi sekarang sudah cukup bagus, irigasi yang dibangun tersebut cukup kuat dan bagus pengerjaannya," tandasnya.
Sementara itu, Dansatgas TMMD Kodim/0818 Kabupaten Malang-Batu Letkol Inf Ferry Muzawwad mengapresiasi kinerja personelnya. Bukan hanya pembangunan saluran pengairan saja, akan tetapi beberapa pembangunan fasilitas umum di desa tersebut mampu diselesaikan dengan batas waktu yang sudah ditentukan.
"Alhamdulillah, itu juga berkat sinergitas dan dukungan dari semua pihak, termasuk masyarakat setempat yang secara sukarela membantu," tegas Letkol Inf Ferry Muzawwad.
Keberadaan program TMMD tidak hanya membawa perkembangan bagi masyarakat di Desa Kedungsalam saja. Warga Desa Jatiarjo, Kabupaten Pasuruan pun merasakan manfaat adanya program TMMD saat ini.
Keberadaan pembangunan jembatan berukuran 3x4 meter di desa itu, ternyata mendapat banyak apresiasi dari masyarakat. Bahkan selama berlangsungnya pembangunan jembatan itu, warga tanpa rasa pamrih membantu para personel Satgas di bawah kendali Dan Satgas Letkol Arh H. Burhan Fajari Arfian tersebut.
Warga lain, Kasim (31) menuturkan jika selama berlangsungnya pembangunan jembatan itu, banyak warga yang ikut terjun langsung bersama para satgas. Sebab keberadaan jembatan itu dinilai sangat penting guna mendongkrak roda perekonomian warga di desanya. "Jembatan tersebut merupakan akses utama penghubung antar yang sangat kami butuhkan," ujar Kasim.
Terpisah, Dansatgas TMMD ke-106 Kodim /0819 Pasuruan, Letkol Burhan Fajari Arfian menjelaskan jika keberadaan Satgas TMMD, bukan hanya bertujuan untuk menyelesaikan berbagai pembangunan insfrastruktur saja.
Namun sebelumnya, dia telah menginstruksikan para personelnya agar dapat mewujudkan kemanunggalan antara TNI dan rakyat. "Itu sudah dibuktikan ketika proses TMMD berjalan. Sebelumnya, kami mengimbau para personel agar dapat mewujudkan Kemanunggalan, terlebih menanamkan jiwa patriotisme dan nasionalisme di dalam diri warga di lokasi TMMD. Sebab, patriotisme dan nasionalisme, merupakan warisan para leluhur bangsa Indonesia," ungkapnya.
Bukan hanya program fisik, TMMD ke-106 di Jawa Timur juga menyasar program nonfisik. Dijelaskan Imam Haryadi, program nonfisik antara lain berbagai diberikan berupa materi penyuluhan atau pembekalan yang ditujukan bagi masyarakat di lokasi TMMD. Bahkan, berbagai narasumber dari setiap institusi pun turut dihadirkan oleh Satgas.
"Penyuluhan itu meliputi sosialisasi kesehatan, pendidikan, pelatihan kerja, penyuluhan pertanian hingga sosialisasi hukum dan bahaya narkotika," tandas Kolonel Imam.
Berbagai penyuluhan tersebut dinilai mampu membentuk karakter dan mental masyarakat yang berada di daerah terisolir. Selain itu agar menjadi bekal menghadapi perkembangan informasi dan teknologi, khususnya revolusi industri 4.0.
"Pembekalan itu ditujukan untuk mengubah mindset masyarakat di desa terpencil, agar mampu bersaing dengan kemajuan teknologi seperti saat ini," ungkapnya.
Untuk diketahui, program TMMD 106 sebelumnya telah dibuka oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Lapangan Kecamatan Jabon, Sidoarjo, Rabu (2/10). Setelah dilaksanakan selama satu bulan, tepatnya tanggal 31 Oktober 2019 Pangdam V Brawijaya Mayor Jenderal TNI R. Wisnoe Prasetja Boedi memimpin upacara penutupan TMMD ke-106 yang digelar di Desa Sooko, Kabupaten Ponorogo.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kementan terus menggalakkan program bantuan pompanisasi, khususnya di lahan persawahan tadah hujan.
Baca SelengkapnyaPenampilannya sangat sederhana. Berkaos lusuh dan celana pendek. Siapa sangka seorang jenderal TNI AD.
Baca SelengkapnyaKapendam Jaya Kolonel Inf Deki Rayusyah Putra mengatakan terduga pelaku pembunuhan berhasil diamankan
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bupati Ipuk Fiestiandani mengajak seluruh warga turut berperan dalam pencegahan DBD.
Baca SelengkapnyaTNI bakal mengevaluasi salah satunya dengan merelokasi laham Gudmurad setelah insiden tersebut.Ada Perumahan Warga
Baca SelengkapnyaMarkas Gudbalkir Pusziad di Buduran dijadikan sebagai lokasi penampungan kendaraan curian di Sidoarjo, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaTNI AD telah menyiapkan antisipasi pengamanan khususnya di kawasan Papua
Baca SelengkapnyaKomisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI) merampungkan hitungan berjenjang untuk Pemilu DPD Provinsi Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaAgus juga menegaskan kalau penangan munisi yang telah kedaluwarsa itu sudah sesuai SOP.
Baca Selengkapnya