Tiru China, Ridwan Kamil akan Buat Rusun Khusus Buruh
Merdeka.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat berencana menyediakan rumah susun bagi buruh. Cara merealisasikannya adalah mewajibkan perusahaan membangun bangunan fisik di lahan pemerintah.
Hal itu disampaikan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat menghadiri peringatan hari buruh di Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jabar di Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung, Rabu (1/5).
Ia mengatakan, nantinya, rumah susun atau apartemen itu dibangun di dekat pabrik. Artinya, para pekerja bisa berjalan ke tempat kerja, tidak lagi mengeluarkan biaya transportasi.
"Sehingga buruh bisa menabung dan kesejahteraan meningkat. Regulasinya sedang kami persiapkan," katanya.
Rencana itu merupakan langkah alternatif di samping menaikan upah. Dia mencontohkan, saat menjabat Wali Kota Bandung, dia menggratiskan buruh naik transportasi untuk memangkas pengeluaran.
Konsep ini ia sebut sudah dilakukan di China. Sehingga ada korelasi dan pengaruh kepada harga barangnya lebih murah karena ongkos produksi lebih murah.
"Kenapa buruh China murah? Kenapa barang China murah? Salah satunya mereka rata-rata pabriknya di sebelahnya ada perumahan buruh. Enggak ada ongkos transportasi, ongkos produksi kan murah," kata dia.
Pria yang akrab disapa Emil ini mengklaim terus mencari solusi dan inovasi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Karena itu, pihaknya membuka selebar-lebarnya ruang komunikasi dengan para buruh.
Maka dari itu, pertemuan dengan para buruh tak hanya pada saat peringatan May Day saja, tetapi rutin berkomunikasi minimal tiga atau empat bulan sekali.
Pasalnya, dibutuhkan kerjasama dan pengertian dari kedua belah pihak untuk mencari solusi yang baik."Ini untuk memecahkan permasalahan secara bersama," ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Ridwan Kamil juga mengimbau buruh ikut berkontribusi menjaga kondusifitas usai pemilu 2019. Ia pun mengingatkan agar tidak terprovokasi dengan pemberitaan yang provokatif di media sosial.
"Saya titip bisa menahan diri. Tidak usah ribut komentar di WA (WhatsApp) saling ejek di Facebook. Urusan Pilpres itu mah pilihan masing-masing. Jangan sampai perbedaan menyebabkan bertengkar," ujarnya.
Menurutnya, sebuah negara bisa dikatakan maju ketika kondusivitas keamanan dan kerukunan antarmasyarakat terjaga.
"Afghanistan sampai sekarang masih perang. Suriah Allah tunjukan, sama Islam tapi tak bisa menjaga kerukunan. Yugoslavia sekarang sudah enggak ada," katanya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Uniknya Rumah Batak Karo Siwaluh Jabu, Berbahan Kayu dan Bikin Penghuninya Tak Kepanasan
Terdapat sejumlah tahapan pembangunan rumah Siwaluh Jabu yang dibantu dukun.
Baca SelengkapnyaSeribu Lebih Rumah Terendam Banjir Usai Hujan Sepekan, Jambi Siaga Tiga
Akibat banjir, masyarakat beraktivitas menggunakan paruh karena akses jalan tidak bisa dilalui.
Baca SelengkapnyaJadi Kuli Pemotong Rumput di Malaysia, Pasutri TKI Ini Berhasil Bangun Rumah Mewah Bak Istana di Kampung Halaman
Ada bangunan megah nan mewah di perkampungan Madura. Bangunan berlantai dua itu menelan biaya hingga miliaran rupiah.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Penampakan Rumah Berumur 206 Tahun di Rembang, Sudut-Sudut Ruangannya Bikin Penasaran
Siapa sangka, kediaman tersebut sarat benda-benda unik nan antik.
Baca SelengkapnyaJatuh Bangun Sering Diremehkan, Pria Ini Kini Sukses Budidaya Belut dan Miliki 200 Kolam
Seorang pembudidaya belut mampu kembangkan hingga 200 kolam meski sempat diremehkan hingga merugi.
Baca SelengkapnyaBTN Dukung Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Asalkan Begini Caranya
BTN berharap pemerintah dengan cepat mengambil keputusan terkait hal tersebut.
Baca SelengkapnyaTersisa 6 Bulan, Begini Rupa Pembangunan IKN Nusantara yang Bakal Gelar HUT RI Ke-79
Tampak beberapa gedung inti pemerintahan yang kian menunjukkan bentuknya.
Baca SelengkapnyaBanjir Bandang Terjang 20 Ribu Rumah dan Rusak Fasilitas Umum di Muratara, Tinggi Air Capai 2 Meter
Sebanyak 20 ribu rumah terendam banjir bandang di Musi Rawas Utara.
Baca Selengkapnya