Tim SAR evakuasi jasad penggali sumur selama enam jam
Merdeka.com - Seorang penggali sumur yang tertimpa tanah longsor dievakuaso tim SAR gabungan Kota Semarang setelah enam jam. Namun sayang, nyawa penggali sumur tersebut tak bisa diselamatkan.
Kasi Operasi dan Siaga Basarnas Semarang, Agung Hari Prabowo mengungkapkan tim bekerja dari pukul 13.30 hingga 19.30. Lokasinya di Desa Dawung RT.07 RW.03 Kecamatan Mijen Kota Semarang.
"Peristiwa naas tersebut menimpa Maruwan (41) warga Tugu RT04 RW 04 Kecamatan Tugu Kota Semarang," jelasnya, Minggu (15/7).
Agung Hari mengatakan, pada pukul 13.30 korban sedang menggali di dasar sumur kurang lebih berkedalaman enam meter dan diameter kurang lebih 60 centimeter. Diduga tanah masih labil dan bangunan belum kering, sehingga terjadi tanah longsor yang menimpa korban.
"Setelah upaya kurang lebih enam jam Tim SAR gabungan berhasil mengevakusi korban dalam keadaan meninggal dunia selanjutnya korban di bawa ke rumah duka," jelasnya.
Tim melaksanakan evakuasi pembersihan matrial secara manual. "Kondisi sumur yang sempit dan banyaknya material yang harus dibersihkan menjadi kendala Tim SAR dalam mengevakuasi korban," kata Agung.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Balita ini terjebak selama 3 hari. Proses evakuasi ini dilakukan pada Minggu (11/2) lalu.
Baca SelengkapnyaKedua korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia pada Jumat (26/4).
Baca SelengkapnyaTim dari Kantor SAR Manado kembali menyusuri pesisir Kepulauan Sitaro untuk mencari dan mengevakuasi warga yang masih tertinggal menyusul erupsi Gunung Ruang,
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sejumlah masyarakat di Kota Padang saat ini sudah dievakuasi tim SAR gabungan.
Baca SelengkapnyaPembatasan operasional angkutan barang selama mudik lebaran itu berdasarkan keputusan bersama antara kepolisian dengan sejumlah pemangku kebijakan.
Baca SelengkapnyaKetujuhnya kini masih menjalani pemeriksaan intensif
Baca SelengkapnyaDua akor siamang dievakuasi dari rumah pemeliharanya dengan kondisi memprihatinkan
Baca SelengkapnyaSelama libur lebaran armada tidak berhenti beroperasi untuk mencegah penumpukan-penumpukan sampah di lingkungan masyarakat.
Baca SelengkapnyaPihak keluarga dan rekan-rekannya berusaha menolong, namun sia-sia sehingga dilaporkan ke Basarnas Kupang.
Baca Selengkapnya