Tanpa Pikir Panjang, Warga TTS Tembak Mati Anjingnya yang Diduga Rabies
Merdeka.com - Seorang warga Kelurahan Taubneno, Kecamatan Kota Soe, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT) bernama Adnan Liu menembak sendiri anjing peliharaannya menggunakan senapan angin, setelah mengetahui menunjukkan gejala rabies.
Menurut Adnan Liu, sebelumnya anjing peliharaan berjenis kelamin jantan dengan umur sekitar dua tahun itu tidak menunjukkan gejala apa-apa. Anjing milik Adnan Liu selalu ikut ke manapun dia pergi.
Namun pada pukul 07.00 WITA, anaknya melihat anjing peliharaan mereka mengeluarkan air liur kental dari dalam mulut. Takut keluarga maupun orang lain diserang, Adnan secara terpaksa menembak mati anjingnya tersebut.
"Sekitar pukul 07.00 WITA saya lihat anjing menunjukkan gejala air liur kental yang terus keluar dari mulut. Selanjutnya langsung melaporkan ke Dinas Peternakan TTS," ujar Adnan Liu, Selasa (6/6).
"Ini sudah kejadian luar biasa (KLB) dan sepengetahuan saya gejalanya mengarah ke rabies karena ada air liur yang kental, sehingga sebelum ada korban saya berpikir daripada ada masalah, saya langsung eksekusi," tambahnya.
Kepala Dinas Peternakan TTS Dianar Aty mengatakan, Kota Soe masih berstatus zona hijau rabies yang artinya belum ada kasus gigitan sehingga untuk menjalankan instruksi bupati TTS, bila ada anjing yang menunjukkan gejala rabies maka harus dimusnahkan.
"Baru pertama ada anjing yang menunjukkan gejala mengarah ke rabies sehingga sampel otaknya akan diambil untuk dikirim ke Balai Besar Veteriner Denpasar agar kita bisa pastikan apakah positif atau tidak," jelasnya.
Terkait bangkai anjing, Dianar Aty mengatakan akan dikubur, termasuk bekas tempat pemusnahan juga akan dibakar agar tidak ada virus yang menular. Dia bersyukur karena sebagian pemilik anjing sudah memahami gejala rabies, sehingga segera melaporkan ke dinas dan bersedia untuk diambil sampel otaknya.
Dia menegaskan dengan adanya kejadian tersebut, kewaspadaan harus terus ditingkatkan dengan mewajibkan anjing-anjing harus diikat dan dikandangkan tanpa terkecuali.
"Ini tidak bisa ditawar-tawar, harus segera dilakukan oleh seluruh masyarakat. Bila semua sudah laksanakan instruksi Bupati maka kejadian gigitan anjing bisa cegah.
Dia mengungkapkan, di TTS kasus gigitan anjing pada manusia mencapai 148 tersebar di 48 desa dan 16 kecamatan, Minggu (5/6).
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bocah laki-laki itu digigit anjing pada Selasa, 6 Februari sekitar pukul 15.00 WITA.
Baca SelengkapnyaCiri kucing rabies yang penting diketahui dan dipahami oleh semua orang.
Baca SelengkapnyaTim medis yang melakukan pertolongan menyatakan korban Serma Fedi telah meninggal dunia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kejadian itu bertepatan dengan hujan disertai angin kencang yang melanda Blitar.
Baca SelengkapnyaMereka terdampar di pulau yang sangat terpencil di Samudra Pasifik.
Baca SelengkapnyaDi Kota Palu, dikabarkan Densus 88 Antiteror mengamankan tiga orang terduga teroris.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi di Jalan Raya Narogong Kelurahan Bojong Menteng Kecamatan Bekasi Timur, pada Sabtu (9/3) subuh.
Baca SelengkapnyaMirisnya, kondisi Iwan diketahui keluarga usai satu tahun wafat.
Baca SelengkapnyaSebanyak 10 tahanan kabur dari sel Polsek Rumbai di Kota Pekanbaru, Riau. Baru dua orang yang berhasil ditangkap kembali.
Baca Selengkapnya