Survei Parameter: Mayoritas Publik Tak Ingin Gerindra Merapat ke Jokowi

Merdeka.com - Lembaga survei Parameter Politik Indonesia mengatakan bahwa mayoritas publik tidak menghendaki Partai Gerindra merapat ke Koalisi Jokowi-Maruf.
"Data survei menunjukkan bahwa ketika menyikapi agresifitas Prabowo yang terlihat ingin berkoalisi dengan Joko Widodo, hanya 32,5 persen masyarakat yang setuju. Sementara yang tidak setuju 40,5 persen," kata Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno di kawasan Pancoran, Jakarta, Kamis (17/10).
Menurut Adi, penolakan keras di suarakan secara konsisten oleh basis pemilih PDI-P, Partai NasDem, Partai Gerindra, dan PKS serta anggota ormas Islam seperti PERSIS, FPI dan PA 212. "Sementara basis pemilih partai lain relatif cair dan moderat," lanjut Adi.
Adi menyebutkan, publik yang menyetujui Gerindra untuk bergabung dengan Pemerintahan Jokowi-Ma'ruf beranggapan bahwa Pilpres sudah usai sehingga tidak perlu melanjutkan perselisihan. Selain itu, bergabungnya Gerindra dapat turut membantu menguatkan pemerintahan Jokowi dalam membangun bangsa.
Sementara mereka yang tidak setuju, kata Adi, dikarenakan belum mampu menerima kekalahan saat pilpres karena menganggap Joko Widodo curang. "Publik juga berharap dengan tidak bergabungnya Gerindra akan ada penyeimbang di luar pemerintah. Muncul juga data tentang ketidaksukaan antar pemilih Joko Widodo dan Prabowo," ucapnya.
Temuan tersebut berdasarkan survei yang dilakukan Parameter Politik Indonesia dalam kurun waktu 5 hingga 12 Oktober lalu. Kata Adi, populasi surveinya adalah warga negara Indonesia yang telah memiliki hak pilih sesuai undang-undang yang berlaku.
Sampel sebanyak 1.000 responden. Diambil dengan menggunakan metode stratified multistage random sampling. Dengan margin of error sebesar kurang lebih 3,1 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Ia menyebutkan bahwa pengumpulan data dilakukan dengan metode face to face interview atau bertatap muka menggunakan kuisioner yang dilakukan oleh surveyor terlatih. Quality control dilakukan mulai tahap pemilihan dan pelatihan SDM yang berkualitas hingga Spot Check sebanyak 20 persen data.
Reporter: Yopi M
Sumber: Liputan6.com
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Format Debat Cawapres Diubah, Mahfud MD: Terserah KPU Saja
Format Debat Cawapres Diubah, Mahfud MD: Terserah KPU Saja, Saya Siap Saja
Baca Selengkapnya

Kata Ketum Golkar soal Kabar Jokowi Minta KPK Setop Kasus Setya Novanto
Airlangga menegaskan, jika Partai Golkar menjadi korban atas kasus e-KTP.
Baca Selengkapnya

Prabowo-Gibran Janjikan Rumah Murah buat Milenial, Begini Strateginya
Prabowo-Gibran Janjikan Rumah Murah buat Milenial, Begini Strateginya
Baca Selengkapnya

Ada Reuni 212 di Monas, Polisi Rekayasa Lalu Lintas Mulai Sabtu Dini Hari
Ditlantas Polda Metro Jaya bersiap memberlakukan rekayasa lalu lintas di kawasan Monas untuk mengantisipasi potensi kemacetan saat Reuni 212.
Baca Selengkapnya

Prabowo Cerita 10 Tahun jadi Rival Jokowi: Kini Teman Baik dan Juga Anak Buah Beliau
Prabowo mengaku diyakinkan oleh anak-anak muda Partai Gerindra untuk menerima tawaran bergabung dengan pemerintahan Jokowi.
Baca Selengkapnya

Prabowo: Pandawa Cantik dan Ganteng, Kurawa Selalu Marah-Marah
Khususnya sifat Pandawa dan Kurawa dalam kisah tersebut. Menurut Prabowo, Pandawa selalu berjuang untuk menegakkan kebenaran dan keadilan.
Baca Selengkapnya

Prabowo Bakal Ditemani 'Arjuna' Kampanye di Tasikmalaya Besok
Prabowo Bakal Ditemani 'Arjuna' Kampanye di Tasikmalaya Besok
Baca Selengkapnya

Alex Marwata Benarkan Pernyataan Agus Rahardjo soal Presiden Minta Hentikan Kasus Setnov
Alex yang merupakan pimpinan KPK dua periode ini menyebut saat itu tak bisa menghentikan kasus Setnov.
Baca Selengkapnya

FOTO: Panaskan Mesin Politik, Prabowo-Gibran Hadiri Rakornas Tim Kampanye Nasional
Prabowo dan Gibran akan menyampaikan instruksi dan arahan untuk memenangkan Koalisi Indonesia Maju dalam Pemilu 2024.
Baca Selengkapnya

VIDEO: Pesan Penting Prabowo untuk TNI AU: Kita Ingin Damai, Kita Harus Siap Perang
Prabowo di akhir pidatonya mengingatkan bahwa Indonesia menginginkan perdamaian.
Baca Selengkapnya

TKN-TKD Prabowo-Gibran Gelar Rakornas, Bahas Strategi Kampanye
TKN-TKD Prabowo-Gibran Gelar Rakornas, Bahas Strategi Kampanye
Baca Selengkapnya

VIDEO: PKS Balas Jawaban Jokowi Soal IKN Sudah Jadi UU, "Konstitusi Saja Bisa Diubah!"
Sikap penolakan tersebut dilandasi dengan mendengar aspirasi akademisi dan mayoritas suara publik.
Baca Selengkapnya