Spanduk fatwa fardu 'ain pilih Khofifah-Emil, Panwaslu Sidoarjo harus kejar substansi
Merdeka.com - Organisasi sayap PDIP Perjuangan, Taruna Merah Putih (TMP) Sidoarjo mengawal proses dugaan pelanggaran pidana pemilu spanduk berisikan fatwa fardu ain memilih Khofifah-Emil di Pilgub Jatim yang diturunkan Panwaslu Sidoarjo, terpasang di wilayah Sidoarjo.
Ketua Taruna Merah Putih (TMP) Sidoarjo, Heru Sastrawan meminta Panitia Pengawas Pemilu Sidoarjo agar tidak terfokus mencari pemasang spanduk fatwa fardu ain memilih Khofifah-Emil yang diturunkan di dua tempat di Sidoarjo.
Melainkan, pihaknya meminta agar Panwas fokus terhadap keluarnya fatwa untuk rakyat Jatim yang tidak memilih Khofifah-Emil maka khianati Allah SWT dan Rasul-Nya. "Esensinya itu sebenarnya ada di fatwa itu. Seharusnya fatwa itu yang harus lebih di dalami," ucapnya, Rabu (13/6).
"Itu yang seharusnya di dalami. Mengapa, karena spanduk itu muncul berdasarkan fatwa itu. Bukan spanduk muncul tapi tidak ada fatwa. Kalaupun pemasang spanduk yang dicari yang silahkan saja, tapi substansi ujaran kebencian itu ada di fatwa itu," ungkap dia.
Menurut Heru, pihaknya menyayangkan adanya fatwa yang memicu provokasi terhadap situasi Pilgub Jawa Timur. Apalagi, lanjut dia, fatwa Fardu ain untuk mendukung Khofifah-Emil itu sengaja dikeluarkan oleh Kiai, mengharuskan memilih Khofifah-Emil dengan membawa fatwa fardu ain.
"Apalagi dalam fatwa itu yang tidak memilih Khofifah-Emil maka khianati Allah dan Rosul-Nya. Lha ini kalau ditafsiri agak ekstrim dari fatwa itu bagi muslim yang tidak milih Khofifah-Emil itu bisa masuk dalam golongan orang kafir, mengapa ? karena dianggap mengkhianati Allah dan Rasul-Nya. Lha ini kan rancau. Memangnya Khofifah dan Emil itu siapa?," jelasnya dengan nada heran.
Bukan hanya itu, ucap dia, fatwa tersebut diminta oleh KH Asep Saifuddin untuk diviralkan kepada masyarakat. "Itu malah minta diviralkan. Saya punya rekemanan itu. Lha kalau kayak begitu kan memang ada unsur kesengajaan fatwa itu dibuat," imbuh dia.
Oleh sebab itu, Heru berharap, Panwaslu Sidoarjo melimpahkan persoalan itu ke Sentra Gakkumdu agar diproses secara profesional. "Kami berharap agar ditangani secara profesional. Jangan hanya tertumpu pada yang memasang spanduk itu, namun fatwa itu yang perlu dikejar," ungkapnya.
"Kami kawal betul kasus ini agar tidak merusak demokrasi di Jawa Timur khususnya di Sidoarjo yang kondisinya sudah adem ayem. Sebenarnya kami waktu awal itu bermaksud ngluruk ke Panwaslu. Namun, kami dicegah Bung Tito (Ketua DPC PDI Sidoarjo) karena demi menjaga agar jawa timur khususnya sidoarjo tetap kondusif, kami diminta menpercayakan kepada Panwas untuk diproses sesuai aturan," tutup dia.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Respons Panglima TNI Jenderal Agus Soal Prajurit Keroyok Relawan Ganjar-Mahfud
Respons Panglima TNI Jenderal Agus Soal Prajurit Keroyok Relawan Ganjar-Mahfud
Baca SelengkapnyaInnalillahi Wa Innailaihi Rojiun, Eks Pangkostrad Berduka
Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, Eks Pangkostrad berduka. Berikut informasinya.
Baca SelengkapnyaFadel Islami, suami Muzdalifah, terpilih sebagai anggota Dewan setelah mencalonkan diri untuk pertama kalinya
Suami Muzdalifah, Fadel Islami terpilih menjadi anggota dewan DPRD Banten.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Media Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri
Jenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.
Baca SelengkapnyaSedih, Pangdam Siliwangi Melepas Dua Jenderal, Mayjen TNI Dadang Arief 'Lebih Sedih Kalau Persib Kalah Terus'
Koorsahli Panglima TNI, Mayjen TNI Dadang Arief sedih harus meninggalkan Kodam III/Siliwangi, namun lebih sedih ketika melihat Persib kalah terus.
Baca SelengkapnyaBegini Detik-Detik Budi Djiwandono Keponakan Prabowo jadi Mualaf, Disaksikan Langsung Sang Capres
Politikus Partai Gerindra resmi menjadi mualaf di hadapan sosok capres dan Imam Besar Masjid Istiqlal. Ini informasinya.
Baca SelengkapnyaSaksi AMIN dan Ganjar-Mahfud Tolak Tanda Tangan Hasil Pilpres di Sumsel, Tuding Prabowo-Gibran Curang
Alasannya pasangan calon nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka melanggar batas usia minimal pendaftaran cawapres.
Baca SelengkapnyaSambut Isra Miraj, Wakil Ketua DPRD Turidi Susanto Ingatkan Silaturahmi Jangan Terputus Gara-Gara Pilpres
Warga juga diingatkan untuk selalu berbuat baik dalam bentuk apapun
Baca SelengkapnyaJelang Sidang Perdana Sengketa Pilpres, Cak Imin Minta Doa ke Relawan
Cak Imin berharap agar Tim Hukum Nasional (THN) AMIN bisa sukses dalam sidang sengketa tersebut.
Baca Selengkapnya