Soal Tabloid Indonesia Barokah, Pengamat Intelijen Sebut Bisa Saja dari Pihak Ketiga
Merdeka.com - Sejumlah masjid di Jawa Tengah digegerkan dengan kiriman beberapa tabloid Indonesia Barokah. Tabloid berisikan 16 lembar halaman itu dianggap menyudutkan pasangan capres-cawapres nomor urut 02, Prabowo-Sandi.
Pengamat intelijen dari Universitas Indonesia Nuruddin Lazuardi menilai banyak spekulasi atas sebaran tabloid Indonesia Barokah yang kemudian ia sebut sebagai operasi intelijen. Jika opini masyarakat menuding itu dilakukan oleh pasangan capres-cawapres 01 Jokowi-Ma'ruf ataupun sebaliknya Prabowo-Sandi, Nuruddin mengatakan ada kemungkinan pihak ketiga dari peristiwa tersebut.
Tujuan pihak ketiga, menurut Nuruddin, tidak lain hanya untuk menciptakan konflik dan merusak Pemilu di Indonesia.
"Apakah mungkin dimunculkan oleh kelompok di luar kedua kelompok ini, sangat mungkin. Karena apa? Kelompok ini pengen dua kelompok ini berantem terus, sehingga memunculkan konflik-konflik," ujar Nuruddin dalam satu diskusi, Jakarta Pusat, Jumat (25/1).
Kendati belum membaca tabloid tersebut, Nuruddin menilai sejatinya aparat penegak hukum atau jika ranahnya masuk ke Pemilu ada Gakkumdu, cukup mudah mencari pelaku penyebar tabloid tersebut.
Berdasarkan sejumlah saksi, tabloid dikirim melalui PT Pos Indonesia. Dari situ, kata Nuruddin, bisa melacak terduga pihak penyebar tabloid melalui kamera pengintai yang ada di kantor PT Pos Indonesia.
Kendati demikian ia memahami mengungkap pelaku penyebar tabloid kontroversial itu tak bisa dilakukan secara asal. Perlu ada dasar hukum di dalamnya.
"Nangkep teroris aja gampang. Cuma dasar hukumnya apa kalo mau nangkep orang itu, nah di sinilah domain intelijen untuk mengungkap," tukasnya.
Tabloid Indonesia Barakah menjadi polemik lantaran dianggap isinya dianggap menyudutkan pasangan capres-cawapres nomor 02, Prabowo-Sandi. Tabloid itu juga dianggap meresahkan karena disebar ke beberapa masjid di Jawa Tengah.
Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi pun melaporkan keberadaan tabloid tersebut, setelah memuat pemberitaan yang tendensius.
"Kami sudah laporkan kepada pihak yang berwajib karena tabloid-tabloid itu kan isinya tendensius dan juga tidak jelas penerbitnya, berpotensi untuk mengganggu ketertiban umum serta memecah belah," kata Direktur Advokasi dan Hukum BPN Sufmi Dasco Ahmad di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (23/1).
Menurut Dasco, tabloid itu juga beredar di daerah Jawa Barat. "Di Jawa Barat ada juga. Makanya saya bilang, karena dia beredarnya secara masif dan kemudian berpotensi mengganggu ketertiban umum dan keresahan di masyarakat, makanya segera kira ambil langkah untuk segera melaporkan," ucapnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Begini Detik-Detik Budi Djiwandono Keponakan Prabowo jadi Mualaf, Disaksikan Langsung Sang Capres
Politikus Partai Gerindra resmi menjadi mualaf di hadapan sosok capres dan Imam Besar Masjid Istiqlal. Ini informasinya.
Baca SelengkapnyaZiarah Bareng Keponakan Megawati, Ini Respons Prabowo saat Disinggung Mirip Soekarno
Prabowo didampingi Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak, hingga cucu Bung Karno, Didi Mahardika Soekarno.
Baca SelengkapnyaPrabowo Sedih Dikasih Nilai 11 Dari 100
Prabowo tidak ambil pusing dengan nilai yang diberikan kepadanya itu. Dengan logat betawi, ia menyebut tak mau memikirkannya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kini jadi Jenderal Bintang 4, Begini Detik-Detik Prabowo Subianto Dicopot dari Jabatannya Tahun 1998 'Tersenyum Legowo'
Momen Prabowo saat dicopot dari jabatannya di tubuh militer kembali jadi sorotan.
Baca SelengkapnyaUsai Lihat Gibran Debat, Prabowo Klaim Rakyat Ingin Pemilu Secepatnya Supaya Keputusan Jelas
Prabowo Subianto menyebut masyarakat tak sabar untuk segera memilih pemimpin usai lihat Gibran debat Cawapres.
Baca SelengkapnyaMelihat Isi Rumah Prabowo Subianto, Berbalut Kemewahan dan Ada Lukisan Jenderal Soedirman
Rumah capres nomor urut 2 Prabowo Subianto terletak di Jalan Kertanegara Nomor 4, Jakarta Selatan.
Baca SelengkapnyaPrabowo di Debat Pilpres Ketiga: Saya kok Banyak Sependapat dengan Pak Ganjar
Prabowo mengaku sependapat dengan Ganjar terkait solusi tumpang tindihnya kewenangan mengatasi persoalan keamanan.
Baca SelengkapnyaPrabowo Ajak untuk Mengakui Keberhasilan Bangsa Sendiri: Jangan Cari dan Ungkit Hal Negatif
Prabowo menuturkan, Indonesia dalam keadaan yang sangat memungkinkan untuk bangkit menjadi negara hebat.
Baca SelengkapnyaPrabowo Langsung Perintah Ajudan 'Panitia Tolong Ambil Air, Saudara Sekalian Sabar'
Bahkan, tak sedikit dari mereka yang berjatuhan dan mengeluh akibat terpapar sinar matahari yang begitu menyengat
Baca Selengkapnya