Soal partai Allah dan partai setan, MUI ingatkan elite politik lebih bijak
Merdeka.com - Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Zainut Tauhid Saadi angkat bicara soal polemik partai Allah dan partai setan yang dilontarkan Amien Rais. Menurut dia istilah tersebut memang ada, namun bukan terhadap hal berbau politik.
"Memang di dalam Alquran surat Al Mujadilah ayat 19 sampai dengan 22 itu menerangkan adanya dua golongan manusia yaitu golongan setan (hizb as-syaithan) dan golongan Allah (hizb Allah). Tapi Konteks ayat di atas lebih pada makna transendental yaitu tentang akidah, keyakinan, atau keimanan kepada Allah SWT bukan dalam konteks politik," kata Zainut Tauhid Saadi lewat siaran pers diterima di Jakarta, Senin (16/4).
MUI pun mengimbau agar elite politik tidak sembarangan mengatasnamakan ayat suci sebagai landasan berpolitik. Hal ini dimaksud supaya agama tidak dieksploitasi demi politik menimbulkan kesalahpahaman di muka publik.
"Jadi kami imbau kepada semua elite politik untuk bijak, khususnya ketika mengutip ayat suci al-Quran atau ajaran agama lainnya, agar terhindar dari tuduhan politisasi agama atau eksploitasi agama untuk kepentingan politik yang menimbulkan kegaduhan," tandas Zainut.
Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais mendikotomikan partai-partai politik di Indonesia dengan partai Allah dan partai setan. Menurut dia, Parta Gerindra, PAN, dan PKS adalah golongan yang termasuk membela Allah. Sedangkan di luar itu, tokoh reformasi ini menyebut mereka tergolong partai setan yang dihuni orang merugi.
"Bukan hanya PAN, PKS, Gerindra, tapi kelompok yang membela agama Allah, yaitu hizbullah. Untuk melawan siapa? untuk melawan hizbusy syaithan. Orang-orang yang anti-Tuhan, itu otomatis bergabung dalam partai besar, itu partai setan. Ketahuilah partai setan itu mesti dihuni oleh orang-orang yang rugi, rugi dunia rugi akhiratnya," ungkap Amien dalam tausiyah usai mengikuti Gerakan Indonesia Salat Subuh berjemaah di Masjid Baiturrahim, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Jumat 13 April 2018.
Reporter: M Radityo
Sumber: Liputan6.com
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sambut Ramadan, Tokoh Agama Ajak Elite Politik Perbaiki Hubungan Usai Pemilu 2024
Setelah sempat merenggang karena perbedaan pilihan politik pada Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaCurhat Eks Napiter Kembali ke Pangkuan NKRI Sumpah Setia pada Pancasila
Munir berharap agar masyarakat tetap damai dan rukun meskipun memiliki perbedaan pilihan politik.
Baca SelengkapnyaPolitikus PDIP Aria Bima: KPU Jangan Main-Main dengan Suara Rakyat, Bisa Kena Azab
" Yang main-main dengan suara rakyat, suara di TPS, itu bisa kena azab," Aria Bima
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ditanya Maju Pilgub DKI 2024, Anies: Kita Lagi Fokus Tuntaskan Amanah Jutaan Orang
Aziz menyebut partainya terbuka untuk melakukan komunikasi dan penjajakan koalisi dengan partai politik (parpol) manapun.
Baca SelengkapnyaRespons Puan Maharani Ditanya Maruarar Sirait Keluar PDIP: Terima Kasih
Langkah politik ini diakui Maruarar Sirait mengikuti Joko Widodo
Baca Selengkapnya'Jangan Persatuan Dinodai karena Mendahulukan Kepentingan Politik'
Para elite politik diingatkan tidak menggunakan politik identitas dan ujaran kebencian demi meraih kekuasaan
Baca SelengkapnyaMenag Minta Khatib Salat Jumat Sampaikan Pesan Pemilu Damai dan Hargai Perbedaan Pilihan Politik
Yaqut mengatakan, pemilu sebagai pesta demokrasi yang diselenggarakan lima tahun sekali sehingga dijalankan dengan penuh riang gembira.
Baca SelengkapnyaCak Imin Samakan Praktik Dinasti dengan Nepotisme: Itu Perilaku Politik Prasejarah
Cak Imin juga menyinggung kaum muda, yang muda bukan soal usia namun kelakuan
Baca SelengkapnyaMemasuki Tahun Politik, Plt Ketum PPP Ajak Kader Ketuk Pintu Langit Jemput Kemenangan
Dia mengajak semua pengurus dan kader bergandengan tangan dan bergerak menyapa masyarakat, raih elektoral secara maksimal, seraya terus mengetuk pintu langit.
Baca Selengkapnya