Siswa SD di Jombang Diduga Dibully, Orangtua Kecewa Anak Bocor di Kepala Tapi Sekolah Acuh
Korban dilempar korban dengan kayu balok
Korban dilempar korban dengan kayu balok
Ibu siswa SD korban dugaan bullying di Jombang, Jawa Timur buka suara terkait kasus yang menimpa putranya itu. Akibat kejadian itu, sang putra harus mengalami luka bocor di kepala.
Nur Aini, ibu korban mengatakan, kejadian dugaan kekerasan yang dialami anaknya itu terjadi pada Senin (25/9) kemarin, di saat jam istirahat sekolah.
"Itu katanya lagi main, terus ada yang melempar kayu, terus terkena anak saya gitu," kata Nur dihubungi wartawan melalui telepon, Rabu (27/9).
Lemparan itu mengenai kepala anaknya. Akibatnya, korban yang baru berumur 8 tahun itu mengalami luka bocor.
"Lukanya di bagian kepala atas samping kanan," tegasnya.
Sesaat setelah kejadian tersebut, anaknya dibawa ke klinik sama gurunya. Setelah dibawa pulang ke rumah, perban di kepala anaknya terbuka. Karena khawatir, korban dibawa ke klinik lagi dan baru diketahui jika lukanya masih menganga.
"Lukanya ya lumayan. Sebenarnya mau dijahit cuma anaknya gak mau, jadi (luka) dilem (medis) di klinik," kata ibu korban.
Terkait hal ini, ia menyayangkan belum adanya itikad baik dan perhatian dari pihak sekolah terhadap anaknya.
"(Pihak sekolah) tidak ada sama sekali, makanya saya sama keluarga saya marah itu karena tidak ada itikad baiknya mengabari anak saya. Anak saya ini disepelekan. Ini sudah ditunggu dua hari tidak ada kabar (sekolah)," ucapnya.
Temuan adanya dugaan kasus perudungan ini diungkapkan oleh Ketua Komnas Perlindungan Anak Jawa Timur Febri Kurniawan Pikulun. Ia menyatakan, kasus dugaan perudungan ini juga terjadi pada anak sekolah dasar (SD).
"Iya, kami menerima laporan. Anak SD di Jombang, Jawa Timur," ujarnya saat dikonfirmasi merdeka.com, Rabu (27/9).
Komnas PA Jatm menambahkan, saat ini pihaknya baru menerima permohonan pendampingan dari orang tua korban. Dirinya pun, baru menerima penggalan cerita dari orang tuanya.
Kepala Sekolah SMKN 1 Sale sudah dibebastugaskan dari jabatannya setelah terbukti menarik pungli dari siswa.
Baca SelengkapnyaKeluhan tersebut ramai dikomentari dan menjadi pembahasan.
Baca SelengkapnyaAntar korban dan terduga pelaku berasal dari sekolah berbeda. Namun keduanya adalah teman sepermainan di Bedahan.
Baca SelengkapnyaPungutan atau infak pembangunan musala itu dilakukan pada tahun 2022. Dari total 534 siswa, 460 di antaranya sudah membayar.
Baca SelengkapnyaPelaku dan barang bukti sajam dibawa ke Mako Polsek Pinang untuk proses hukum lebih lanjut.
Baca SelengkapnyaAndika Kangen Band kemudian melaporkan kejadian yang menimpa putranya ke polisi.
Baca SelengkapnyaPungutan infaq untuk membangun musala atau sarana ibadah melalui komite sekolah.
Baca SelengkapnyaPara bocah yang melakukan aksi itu diketahui merupakan siswa salah satu sekolah menengah pertama (SMP).
Baca SelengkapnyaBhaj Kama Bramantyo sukses mencuri perhatian. Gayanya saat pulang sekolah terlihat sangat keren.
Baca Selengkapnya