'Si Profesor lukisan' tunggu uluran tangan Jusuf Kalla
Merdeka.com - Sebuah kebanggaan bagi seorang seniman bila karyanya tidak biasa dan bisa melanglang buana. Apalagi hasil buah tangannya sampai diapresiasi orang besar. Tentu menjadi semangat untuk membuat lebih baik lagi.
Begitulah curahan hati Zainal Beta, pelukis asal Makassar, Sulawesi Selatan. Hasrat melukisnya tidak pernah surut meski usianya semakin dimakan zaman. Dia tetap melakukan banyak karya meski caranya tidak biasa.
Zainal dikenal sebagai pelukis dengan material di luar nalar. Dia memakai tanah liat sebagai pengganti cat. Bahkan kanvas biasa dipakai pelukis, digantinya dengan kertas glossy.
Kuas pun tidak dipakai. Zainal lebih memilih memakai tangan dicelupkan ke air dan tanah liat, lalu mengusap bagian kertas. Ada serutan bambu dan sobekan kertas koran untuk membuat sebuah bentuk pada olesan tanah liat.
"Tidak perlu waktu lama membuat lukisan dengan tanah liat, hanya lima menit untuk belajar," kata Zainal.
Ketika itu, dia tengah mengajar puluhan peserta Datsun Risers Expedition (DRE) jilid 2 di Benteng Fort Rotterdam, Makassar, Senin kemarin. Para peserta (DRE) disaring dari pelbagai profesi. Mereka juga berkeliling beberapa kota di Sulawesi Selatan guna mencicipi ketangguhan Datsun GO dan GO+.
Benar saja, tidak perlu waktu lama para peserta hanya diberi penjelasan sebentar dan langsung memahami. Bahkan karya salah seorang Risers mendapat apresiasi langsung Zainal Beta.
Namun, bagi Zainal justru merasa kurang dapat apresiasi selama berkarya sejak tahun 1980 silam. Dukungan diharapkan Zainal, salah satunya dari Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK). Dikenal sebagai pengusaha sukses, JK justru belum memiliki sebuah karya milik Zainal.
Bukan berarti Zainal meyalahkan orang nomor dua di Indonesia itu. Dia tetap berpikir positif, sebab belakangan ini belum pernah bertemu dengan JK. Meski begitu, harapan besarnya adanya uluran tangan dari JK untuk membantunya pameran di luar negeri.
"Saya harapkan Pak JK, bisa pameran saya di luar negeri buat bawa budaya di Indonesia. minimal dia bisa apresiasi karya saya," ujarnya.
Padahal selama berkarir sebagai pelukis, pria kelahiran 19 April 1960 silam, itu sudah dianggap sebagai profesor. Pangkat itu diberikan langsung Affandi Koesoema. Dia merupakan seorang pelukis dikenal sebagai Maestro Seni Lukis Indonesia.
Pemberian gelar itu berlangsung pada 1986 silam. Menurut Zainal, Affandi menyematkan itu lantaran dia kagum. Sebab, Zainal dianggap penemu oleh Affandi, lantaran tidak ada di dunia melukis memakai tanah liat.
Wujud apresiasi lainnya dari Affandi, memberikan nama studio milik Zainal, yakni Tanah Air Indonesia. Pemberian nama itu dikarenakan lulusan Sekolah Menengah Pertama (SMP) itu dianggap bisa mempersatukan Tanah Air.
"Dia mengangkat saya. Dia kan doktor. Nah, profesornya pelukis indonesia Anda (Zainal), kata Affandi," ungkap Zainal. "Affandi juga mengatakan tanah air Indonesia ditangan Anda. Benar juga, karena saya pakai tanah dan air dalam menggambar."
Sudah ribuan karya lukisan tanah liat dibuat dari tangannya. Banyak pembeli karyanya dari pelbagai profesi. Untuk di Indonesia, dia sangat ingat ada Setiawan Djodi dan putra Presiden pertama Soekarno sekaligus seniman kawakan dan anggota DPR, Guruh Soekarnoputra.
Setiawan Djodi, kata dia, membeli lukisan bergambar pemain gendang. Sedangkan Guruh meminta Zainal menggambarkan soal nelayan. Keduanya membeli karya Zainal seharga Rp 5 juta.
Justru pembeli karyanya dengan harga selangit berasal dari Jerman. Kala itu, karya lukisannya bergambar kapal Pinisi berukuran 1 meter x 80 cm. Gambar itu dia buat selama 30 menit saja.
"Yang beri harga Rp 25 juta, dia (orang Jerman) bukan saya. Proses nego, saya kasih harga Rp 10 juta, dia tawar Rp 25 juta. Bingung saya, kenapa tawarnya lari ke atas," cerita Zainal.
Meski umur tak lagi muda, semangat untuk terus berkarya tetap membara. Bahkan dia bercita-cita melukis dengan memakai tanah liat dari banyak wilayah di Indonesia. Sehingga dia bisa menyatukan tanah air Indonesia.
Awal mula melukis pakai tanah liat
Zainak sejak kecil memang gemar berkesenian, teruta melukis. Bahkan dia mengaku sempat berdebat dengan guru sekolahnya. Kala itu dia menanyakan soal kredibilitas pelukis bila menggambar tidak memakai cat.
Selang waktu berganti, hal bakal membawanya terjerumus ke dalam dunia seni lukis akhirnya datang. Penemuan lukisan tanah liat berawal dari ketidaksengajaan.
Kala itu, Zainal mengaku kertas dibawanya jatuh ke kubangan tanah. Lalu kertas miliknya itu dilap. Ketidaksengajaan itu justru memunculkan sebuah karya seni dan menjadi cara Zainal buat berkesenian.
"Kertas jatuh di lumpur, saya bersihkan ternyata ada objek Rumah Bugis Makassar, dan Rumah Toraja. Nah, dari situ sampai sekarang saya melukis pakai tanah liat," terangnya.
Karyanya kini telah hingga dilihat mata dunia internasional. Pengakuan bahwa cara dilakukannya satu-satu didunia juga banyak berasal dari negara Amerika, Belanda hingga Australia. Terus berkarya Sang Profesor lukis Indonesia.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Alasan Jusuf Kalla Dukung Anies-Cak Imin di Pilpres 2024
Jusuf Kalla akhirnya mengungkapkan arah dukungannya kepada Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN).
Baca SelengkapnyaPernyataan Lengkap Jusuf Kalla Dukung Anies Baswedan di Pilpres 2024
Jusuf Kalla mendukung pasangan AMIN di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaJenis Gatal pada Kulit dan Gambarnya, Kenali Ciri-cirinya
Kulit gatal bisa sangat mengganggu. Namun terkadang, gatal pada kulit bukan gatal biasa. Bisa jadi itu adalah kondisi yang serius dan tak bisa dibiarkan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
JK Soal Rencana Hak Angket Kecurangan Pemilu: Jalani Saja, Tergugat Tidak Usah Khawatir
Jusuf Kalla (JK) menyambut baik rencana hak angket atas dugaan kecurangan Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaJusuf Kalla Yakin Pilpres 2024 Berlangsung Dua Putaran
Belakangan ini, menguat isu Pilpres 2024 hanya satu putaran.
Baca SelengkapnyaPutuskan Netral dalam Pilpres 2024, Ini Alasan Mantan Wakapolri Syafruddin Kambo
Meski demikian, ia tetap menghargai pilihan politik mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK).
Baca SelengkapnyaPantun Jenaka Lucu yang Menghibur, Kocak Menggelitik
Pantun jenaka lucu adalah salah satu jenis pantun yang isinya berisi candaan, sindiran, atau hal-hal unik yang bertujuan untuk menghibur pembaca atau pendengar.
Baca Selengkapnya37 Pantun Lucu untuk Guru yang Menghibur, Cocok Dikirim saat Hari Guru
Berikan pantun lucu ini untuk menghibur mereka sang pahlawan tanpa tanda jasa yang tak kenal lelah meski jarang diapresiasi.
Baca Selengkapnya