Semarak Kirab Oncor, Tradisi Sambut Idulfitri ala Masyarakat Kenjo Banyuwangi
Merdeka.com - Satu lagi tradisi unik masyarakat Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Setiap memasuki malam takbir menyambut hari raya idul fitri, mereka menggelar kirab oncor bersama mengelilingi kampung halaman.
Rute yang dilewati kirab meliputi sudut-sudut Desa yang memiliki unsur tersendiri, mulai dari Kantor Kepala Desa sebagai pusat pemerintahan dan perdamaian masyarakat, kemudian Masjid yang menjadi sentra peribadatan umat muslim, lalu melintas di dua Dusun dan menyapa masyarakat secara langsung.
Dalam tradisi kitab oncor atau biasa disebut obor ini kompak diikuti masyarakat Desa Kenjo, Kecamatan Glagah, Kabupaten Banyuwangi. Tak tanggung-tanggung ratusan warga tumpah ruah bersama mengikuti kirab oncor, mulai dari anak-anak TK hingga ratusan orang dewasa semua mengekspresikan kemenangan usai berjuang menuntaskan bulan suci ramadan.
Makin spektakuler, lantunan takbir dikumandangkan sepanjang perjalanan kirab, diiringi musik hadrah kuntulan khas Bumi Blambangan. Menariknya semua kreativitas dan penampilan murni dimainkan putra-putri Desa setempat.
Tak lupa, untuk menjaga keamanan dan ketertiban pelaksanaan kirab oncor, seluruh masyarakat dipandu para pemuda yang tergabung dalam Pengurus Ranting GP Ansor Desa Kenjo.
"Tradisi ini setiap tahun pasti digelar, tujuannya untuk bersama-sama menyambut kemenangan pada hari raya idulfitri. Lantunan takbir dikumandangkan di setiap sudut desa, agar keberkahan senantiasa mengalir di Desa kami," kata H Mukarrom yang juga Ketua Tanfidziyah Ranting NU Kenjo, Minggu (1/4/2022).
Obor tampaknya memiliki arti tersendiri bagi warga Kenjo, api yang menyala berarti semangat juang selama ramadan yang telah terbayar dengan hadirnya hari raya idulfitri. Batang obor yang masih dibuat dengan bambu melambangkan kearifan lokal yang memiliki seni tradisional tinggi seperti kepribadian masyarakat Kenjo yang kental dengan adat budaya luhur.
"Yang menjadi nilai lebih dari kitab oncor adalah kehidupan guyub rukun yang harus terjaga antar sesama masyarakat," ungkap H Mukarrom.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Uniknya Tradisi Sambut Lebaran di Bengkulu, Bakar Batok Kelapa dengan Penuh Sukacita
Tradisi ini biasa dilakukan oleh masyarakat Suku Serawai yang ada di Bengkulu yang dilaksanakan pada malam menjelang Idulfitri.
Baca SelengkapnyaMengenal Sekura, Tradisi Masyarakat Lampung Rayakan Lebaran dengan Sukacita
Topeng-topeng ini sudah ada sejak zaman Kesultanan Banten ketika menguasai wilayah Sumatra.
Baca SelengkapnyaUniknya Cara Warga Cirebon Sambut Malam Takbiran, Arak Patung Raksasa Berhiaskan Lampu dan Bendera
Tradisi ini menarik, karena karakter yang diarak merupakan hewan raksasa dan diiringi lampion serta obor bersama gema takbir
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Mengenal Tradisi Bodho Kupat, Satu Kampung di Lumajang Kompak Jadi Pedagang Janur dan Ketupat
Bodho Kupat sendiri merupakan tradisi yang rutin diselenggarakan masyarakat Lumajang ketika memasuki hari ketujuh Lebaran Idulfitri.
Baca SelengkapnyaMengenal Upacara Muang Jong, Tradisi Selamat Laut oleh Suku Ameng Sewang di Bangka Belitung
Upacara Suku Ameng Sewang di Bangka Belitung ini telah masuk daftar Kekayaan Intelektual Komunal (KIK).
Baca SelengkapnyaHasilkan Empat Nada, Begini Uniknya Tradisi Menumbuk Padi oleh Ibu-ibu di Kampung Urug Bogor
Tradisi menumbuk padi di Kampung Adat Urug benar-benar unik
Baca SelengkapnyaMengenal Tradisi Andung, Ungkapan Perasaan Duka saat Upacara Kematian Ala Suku Batak Toba
Ketika seseorang telah pergi untuk selamanya, bagi kelompok Suku Batak Toba orang tersebut layak untuk mendapatkan penghormatan.
Baca SelengkapnyaBertemu Petani Tebu di Nganjuk, Ganjar Dicurhati soal Impor Gula
Ganjar menerima keluhan para petani tebu di Nglawak, Kecamatan Kertosono, Kabupaten Nganjuk,
Baca SelengkapnyaTeguhkan Keragaman, Upacara HUT Banyuwangi Diwarnai Busana Khas Suku Nusantara
Bupati Ipuk dalam upacara tersebut mengenakan busana adat suku Bugis.
Baca Selengkapnya