Seluruh dokumen MTQ Nasional XXV dimuseumkan di Batam
Merdeka.com - Seluruh dokumen yang terkait dengan pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Quran Nasional XXV di Batam, Kepulauan Riau, Juni 2014 akan dimuseumkan, kata Gubernur Kepulauan Riau Muhammad Sani, seperti dikutip dari Antara, senin (16/6). "Terutama dokumen pelaksanaan MTQ, saya minta dimasukkan dalam museum," lanjutnya gubernur.
Seluruh dokumen MTQ, bersama barang-barang bersejarah yang menjadi saksi perkembangan Islam di Kepri akan dimuseumkan di bekas astaka MTQ Nasional di Batam.
Gubernur menyerahkan seluruh pengelolaan dan isi museum kepada Pemkot Batam. Meski begitu, Gubernur berharap isi museum tidak melulu tentang Batam, melainkan seluruh wilayah Kepri.
Bangunan astaka sudah diserahterimakan Pemprov Kepri kepada Pemkot Batam, Minggu (15/6), bersamaan dengan syukuran keberhasilan MTQ.
Mengenai nama astaka, Gubernur mengusulkan yang ada kaitannya dengan Madinah dan Nabawi, mengingat bangunan masjid dan menara di sekeliling gerbang menyerupai menara Masjid Nabawi di Arab Saudi.
Sementara itu, Wali Kota Batam Ahmad mengusulkan nama museum mengandung unsur kata Madani, sesuai dengan visi Batam menjadi Bandar Dunia Madani.
"Tapi apa pun namanya, tidak jadi masalah," kata Wali Kota.
Pemkot Batam rencananya mengumpulkan bukti sejarah perkembangan Islam di Kepri hingga ke Perpustakaan Universitas Leiden di Belanda untuk mengisi museum.
Pemerintah siap mengeluarkan dana untuk pencarian bukti sejarah. Bahkan, jika diperlukan anggaran khusus untuk membelinya, maka pemerintah bersedia.
Astaka yang dibangun dengan dana sedikitnya Rp 10 miliar itu akan diisi barang-barang bersejarah yang menceritakan awal berdirinya Kota Batam hingga pembangunan di kota industri.
"Astaka akan dipergunakan sebaik-baiknya agar tidak mubazir," kata dia.
Museum di astaka itu diharapkan dapat menjadi daya tarik wisatawan dalam dan luar negeri yang menghabiskan waktu di Batam.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Lokomotif ini diklaim tertua di Indonesia. Begini kisahnya
Baca SelengkapnyaMuseum ini bertujuan untuk menceritakan perjalanan dan sejarah terorisme di Indonesia.
Baca SelengkapnyaTarian ini pertama kali ditampilkan saat peresmian Museum Kretek Kudus pada 3 Oktober 1986.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Fatoni menyebut pentingnya keberadaan museum untuk menyimpan, mengabadikan dan mendokumentasikan peninggalan sejak masa lalu.
Baca SelengkapnyaPenetapan hari Lebaran ini berdasarkan sidang isbat penentuan awal Syawal 1445 Hijriah yang dipimpin langsung Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.
Baca SelengkapnyaSejarah ketupat di Indonesia tidak terlepas dari pengaruh budaya dan agama yang datang bersama para pedagang dan penyebar agama.
Baca SelengkapnyaLubang yang ada di Batu Batikam itu merupakan simbol dari perdamaian antar suku yang tengah berkuasa pada saat itu.
Baca SelengkapnyaAda yang ditemukan di bawah kebun anggur hingga saluran air.
Baca SelengkapnyaMakam 4.500 Tahun ditemukan di Mesir, Berisi Artefak dan Tengkorak dengan Topeng Berwarna
Baca Selengkapnya