Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Selidiki Kematian Siswa SMP Athirah, Polda Sulsel Gelar Perkara Dihadiri Keluarga

Selidiki Kematian Siswa SMP Athirah, Polda Sulsel Gelar Perkara Dihadiri Keluarga Ilustrasi garis polisi. ©2021 Merdeka.com

Merdeka.com - Direktorat Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan melakukan gelar perkara khusus kasus kematian siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) Athirah Makassar, Basman Nafa Yaskura yang diduga melompat dari lantai 8 gedung sekolah. Sebelumnya kasus ini telah ditutup Polrestabes Makassar karena tidak menemukan unsur pidana.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Sulsel Komisaris Besar Komang Suartana memaparkan, Ditreskrimum telah melakukan gelar perkara kasus kematian Basman Nafa Yaskura. Komang menyebutkan gelar perkara merupakan permintaan dari keluarga korban yang tidak puas dengan keputusan Polrestabes Makassar yang menghentikan kasus tersebut.

"Akan kita sampaikan ke publik terkait gelar perkaranya. Sekarang masih kita lakukan pendalaman dari hasil gelar perkara, itu saja," ujarnya kepada wartawan di Mapolda Sulsel, Selasa (27/6).

Ia menegaskan, proses gelar perkara melibatkan juga keluarga Basman. Hal itu dilakukan agar semua bisa transparan. "Orang tua korban ikut memantau. Setiap gelar perkara orang tua harus tetap ikut dan kita laporkan berkenaan dengan hasilnya," tuturnya.

Jika nanti sudah ada hasil gelar perkara, pihaknya akan menyerahkan kepada keluarga, menerima atau tidak hasil gelar perkara. "Nanti tergantung keluarga korban, apakah siap untuk ditindaklanjuti atau tidak," tegasnya.

Mantan Kabid Humas Polda NTB ini belum bisa memastikan apakah kasus ini dibuka kembali atau tidak. Ia kembali menegaskan hal tersebut tergantung hasil gelar perkara khusus.

"Nanti kita lihat hasil gelarnya dulu. Apalagi kalau ada bukti-bukti baru di dalam kasusnya," pungkasnya.

Diketahui, Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Kota Besar Makassar mengungkapkan fakta terbaru terkait meninggalnya Basman pada Rabu (24/5) lalu. Berdasarkan rekaman CCTV dan visum, tidak ditemukan tanda kekerasan sebelum korban ditemukan meninggal bunuh diri dari lantai 8 gedung sekolah.

"Kami menyimpulkan berdasarkan keterangan saksi dan disesuaikan dengan rekaman CCTV dan jejak digital dari handphone korban. Kami menyimpulkan bahwa tidak ditemukan unsur kekerasan sebelum korban ditemukan di lantai lapangan (TKP korban ditemukan tewas)," ujar Kepala Polrestabes Makassar Komisaris Besar Mokhamad Ngajib saat jumpa pers di Mapolrestabes Makassar, Jumat (2/6).

Ngajib menjelaskan, untuk mengungkapkan kematian BNY, pihaknya sudah memeriksa total 24 orang saksi. Dari 24 orang yang diperiksa diantara guru, teman, petugas kebersihan sekolah, dan juga driver ojek online (ojol) yang mengantar korban ke sekolah.

"Dari proses penyelidikan telah melakukan pemeriksaan terhadap 24 saksi yang terdiri dari rekan sekolah, kemudian juga guru, tukang bersih, ada beberapa orang dari Grab. Kami juga mendapatkan barang bukti rekaman CCTV tambahan dari Hotel Prima," kata dia.

Berdasarkan dari sejumlah saksi dan barang bukti, Ngajib menyebut ada kesesuaian kejadian. Korban sempat ke Kabupaten Gowa sebelum akhirnya masuk sekolah menggunakan ojol.

"Berdasarkan dari pemeriksaan saksi kemudian disesuaikan dengan rekaman CCTV menyatakan terbukti bahwa anak tersebut datang ke sekolah dalam keadaan sehat, kemudian menuju ke lantai 8. Kemudian dari lift lantai 8, yang bersangkutan diperoleh menaiki tangga dan langsung menuju ke atap daripada lantai 8," bebernya.

Dengan fakta-fakta tersebut, polisi menyimpulkan bahwa BNY bunuh diri dengan cara melompat dari lantai 8 gedung. Meski demikian, polisi belum mengetahui motif korban melakukan bunuh diri.

"Korban BNY ini diduga bunuh diri dengan melompat dari atap lantai 8 hingga ditemukan di lapangan," tegasnya.

Ngajib menambahkan pihaknya juga sudah menjelaskan kepada orang tua dan keluarga BNY terkait proses penyelidikan. Ngajib menjelaskan kepada keluarga korban bahwa proses penyelidikan dilakukan secara transparan.

"Hari ini kami telah mengundang keluarga korban untuk mengetahui hasil proses penyelidikan yang kami dapatkan," tuturnya.

Berdasarkan penjelasan tersebut, imbuh Ngajib, pihak keluarga memahami. Apalagi tidak ditemukan perselisihan antara korban dan keluarganya termasuk temannya. "Sampai saat ini tidak ada permasalahan. Hasil pemeriksaan keluarga juga tidak ada ditemukan perselisihan keluarga dan korban," tegasnya.

Sementara, Dokter Forensik Biddokkes Polda Sulsel Deni Mathius menjelaskan pihaknya melakukan visum et repertum terhadap tubuh korban. Ia mengungkapkan proses visum dilakukan kurang lebih selama tiga jam. "Tim kami melakukan kurang lebih 3 jam (visum et repertum), karena beberapa hal kita harus lihat seksama, termasuk di dalamnya. Memang sebelumnya almarhum dibawa ke RS Akademis sebagai tindakan awal dan sempat di Rontgen," sebutnya.

Meski telah dirontgen, Deni mengaku pihaknya juga melakukan CT Scan. Ia menyebut CT Scan dilakukan untuk memperkuat hasil rontgen. "Dari hasil CT Scan dan pemeriksaan luar yang kami temukan memang ada luka di beberapa titik yang diakibatkan benda tumpul. Benda tumpul ini sangat kuat yang artinya berkenaan objek dengan benda tumpul ini sangat keras dan kuat," bebernya.

Deni mengungkapkan terdapat luka patah tulah pada tubuh korban. Ia menyebut titik patah tulang di antaranya panggul, paha kiri, dan lengan kiri. "Itu patah tulang tertutup dan juga terbuka. Bahkan CT Scan memperlihatkan tulang ekor korban juga patah," ungkapnya.

Terpisah, Direktur Sekolah Islam Athirah Syamril mengaku tidak lepas tangan terkait meninggalnya BNY di area sekolah. Syamril menegaskan Sekolah Islam Athirah sangat berduka terkait kejadian wafatnya BNY.

"Almarhum memiliki prestasi akademik dan dikenal ramah dalam pergaulan di sekolah," ujarnya.

Syamril menegaskan, terkait penyelidikan kematian BNY, pihaknya menyerahkan sepenuhnya kepada kepolisian. Ia mengaku manajemen Sekolah Islam Athirah sangat terbuka untuk mendukung proses penyelidikan.

"Manajemen Sekolah Islam Athirah telah menyerahkan penyelidikan peristiwa ini kepada pihak kepolisian setempat mulai dari Polsek hingga saat ini ditangani oleh Polrestabes kota Makassar. Kami sangat terbuka membantu pihak kepolisian dengan membuka akses selebar-lebarnya, menyediakan saksi-saksi yang dibutuhkan hingga seluruh barang bukti tanpa ada intervensi apa pun,” sebutnya.

Syamril menambahkan manajemen Sekolah Islam Athirah juga telah berkomunikasi dengan orang tua BNY. Hasil dari komunikasi tersebut, manajemen dan orang tua BNY sama-sama berkomitmen menyerahkan proses pengungkapan kepada pihak kepolisian.

"Kami pihak sekolah dan orang tua memiliki komitmen yang sama menyerahkan sepenuhnya peristiwa ini kepada pihak kepolisian," ucapnya.

(mdk/yan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Polisi Bakal Periksa Kejiwaan Siswa SMK yang Bunuh Satu Keluarga dengan Sadis di Kaltim
Polisi Bakal Periksa Kejiwaan Siswa SMK yang Bunuh Satu Keluarga dengan Sadis di Kaltim

“Iya rencana kita periksa kejiwaanya,” kata Kapolres Penajam Paser Utara (PPU), AKBP Supriyanto

Baca Selengkapnya
Perkara 8 Siswa Binus School Serpong Pelaku Perundungan Segara Dilimpahkan ke Kejaksaan
Perkara 8 Siswa Binus School Serpong Pelaku Perundungan Segara Dilimpahkan ke Kejaksaan

Lantaran upaya diversi yang dilakukan pihak Kepolisian tidak menemui kesepakatan antara korban dengan 8 anak berhadapan hukum (ABH).

Baca Selengkapnya
Ini Sosok Pelaku Pengeroyokan Polisi di Makassar: Langganan Keluar Masuk Tahanan
Ini Sosok Pelaku Pengeroyokan Polisi di Makassar: Langganan Keluar Masuk Tahanan

Pengeroyokan terhadap seorang anggota polisi, merupakan kasus ketiga yang menjeratnya.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Lansia di Makassar Terkena Peluru Nyasar Saat Tertidur Pulas, Begini Kronologinya
Lansia di Makassar Terkena Peluru Nyasar Saat Tertidur Pulas, Begini Kronologinya

Saat terbangun dari tidurnya, tiba-tiba korban merasakan sakit di bagian paha kanannya.

Baca Selengkapnya
Polisi di Makassar Dikeroyok Rombongan Pengantar Jenazah, 4 Orang Ditangkap dan 5 Buron
Polisi di Makassar Dikeroyok Rombongan Pengantar Jenazah, 4 Orang Ditangkap dan 5 Buron

Pemicunya, rombongan pengantar jenazah ini ugal-ugalan dan memepet Bripda M Fathul.

Baca Selengkapnya
Anggota Polisi Umbar Senyum Dapat 'Istri Baru', Bukan Wanita Begini Wujudnya
Anggota Polisi Umbar Senyum Dapat 'Istri Baru', Bukan Wanita Begini Wujudnya

Sekelompok anggota polisi tampak sangat bahagia dan mengumbar senyum lebar mereka saat membuka hadiah istri baru dari atasan untuk menunjang tugas di lapangan.

Baca Selengkapnya
Siswi SMP Disekap dan Diperkosa di Lampung, 4 Buronan Dibantu Keluarga Kabur dari Kejaran Polisi
Siswi SMP Disekap dan Diperkosa di Lampung, 4 Buronan Dibantu Keluarga Kabur dari Kejaran Polisi

Polisi masih memburu empat buronan penyekap dan pemerkosa siswi SMP inisial NA.

Baca Selengkapnya
Tujuh Pelaku Tawuran di Bekasi Ditangkap Polisi, Satu Masih di Bawah Umur
Tujuh Pelaku Tawuran di Bekasi Ditangkap Polisi, Satu Masih di Bawah Umur

Peristiwa itu terjadi di Jalan Raya Narogong Kelurahan Bojong Menteng Kecamatan Bekasi Timur, pada Sabtu (9/3) subuh.

Baca Selengkapnya
Polisi Ditembak 11 Peluru Tetap Hidup Turun Gunung, Pembobol Rumah saat Tarawih Gasak Emas Ratusan Juta Diciduk
Polisi Ditembak 11 Peluru Tetap Hidup Turun Gunung, Pembobol Rumah saat Tarawih Gasak Emas Ratusan Juta Diciduk

Aiptu Zakaria terjun langsung mengamankan pelaku perampokan rumah di kawasan Tonjong, Desa Sukaragam, Serang Baru.

Baca Selengkapnya