Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Sejarah Penting di Balik Hotel Yamato, Tempat Anies-Cak Imin Deklarasi Capres-Cawapres

Sejarah Penting di Balik Hotel Yamato, Tempat Anies-Cak Imin Deklarasi Capres-Cawapres<br>

Sejarah Penting di Balik Hotel Yamato, Tempat Anies-Cak Imin Deklarasi Capres-Cawapres

Pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar resmi deklarasi sebagai pasangan capres cawapres pada 2 September lalu.

Deklarasi Anies-Cak Imin

Bakal calon presiden Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar mendeklarasikan diri sebagai pasangan calon presiden dan calon wakil presiden dalam kontestasi pemilihan presiden pada 2024 mendatang.

Tempat yang dipilih untuk deklarasi pun, cukup simbolis lantaran menggunakan Hotel Majapahit atau yang dulu dikenal sebagai Hotel Yamato. Ada apa dengan Hotel Yamato?

Dalam silsilah sejarah Bangsa Indonesia, hotel yang berdiri kokoh di Jalan Tunjungan nomor 65, Kecamatan Genteng Surabaya ini memiliki tempat tersendiri bagi rakyat utamanya arek-arek Suroboyo. Sebab, Hotel Yamato dikenang sebagai hotel bersejarah arek-arek Suroboyo melawan imperialisme kolonial Belanda saat itu.

Ya, salah satu bagian atau tempat di Hotel Yamato, pernah menjadi saksi bisu perjuangan arek-arek Suroboyo, merobek bendera Belanda yang berwarna merah putih dan biru. Bendera tersebut, dikibarkan oleh Belanda, tepat di tiang bendera yang menjadi bagian depan gedung Hotel Yamato.

"Hotel ini merupakan simbol perlawanan rakyat dan santri Jawa Timur mengusir penjajah. Dimana berkibarlah bendera Belanda merah putih biru."

Kata Cak Imin di sela deklarasi.

@merdeka.com

Sejarah Penting di Balik Hotel Yamato

Pengamat sejarah Surabaya, Kuncarsono mengatakan, insiden pengibaran bendera Belanda di Hotel Yamato itu terjadi pada 19 September 1945. Padahal, di tahun tersebut, tepatnya pada 17 Agustus 1945, usai memproklamasikan kemerdekaan, Indonesia menetapkan bendera Merah Putih sebagai bendera nasional. Pengibaran bendera Belanda di Hotel Yamato itu pun, tak pelak memprovokasi dan menyulut amarah arek-arek Suroboyo. Sejumlah pemuda pun berinisiatif mengganti bendera milik Belanda itu.

Namun rupanya, penggantian bendera itu tak berjalan dengan mulus. Sebab, WVCh Ploegman, salah satu pemimpin delegasi dari Belanda mengamuk dan melepaskan tembakan ke arah arek-arek Suroboyo yang memprotes soal pengibaran bendera tersebut.

Sejarah Penting di Balik Hotel Yamato, Tempat Anies-Cak Imin Deklarasi Capres-Cawapres

"Kematian dari salah satu pemuda Indonesia itu, memicu kemarahan arek-arek Suroboyo, hingga akhirnya melawan Ploegman. Atas keberanian arek-arek Suroboyo itu, bendera Belanda berhasil dirobek hingga tinggal warna merah dan putih. Sementara Ploegman sendiri tewas," kata Kuncarsono.

Kuncarsono lantas bercerita, terkait motivasi Belanda mengibarkan benderanya. Pada saat itu yang terjadi sebenarnya terjadi adalah adanya misi kemanusiaan Sekutu untuk melucuti senjata Jepang dan membebaskan tawanan.

Namun, ada peristiwa yang dianggapnya offside oleh utusan Belanda. Yakni, Belanda merasa sebagai pemenang perang atas Jepang, sehingga terkesan seakan-akan mendapatkan haknya atas tanah jajahannya.

"Padahal belum pada fase pembicaraan soal penyerahan kekuasaan. Tapi saat itu lebih pada masa misi kemanusiaan yakni melucuti senjata Jepang dan membebaskan tawanan perang. Tapi Belanda sepertinya ke pede an (percaya diri) waktu itu, mereka sepertinya kebablasan," cerita Kuncarsono.

Sejarah Penting di Balik Hotel Yamato, Tempat Anies-Cak Imin Deklarasi Capres-Cawapres

Ploegman sendiri, diketahui "bernafsu" untuk menjadi Wali Kota Surabaya. Pria keturunan Belanda yang lahir di Surabaya itu disebutnya memiliki misi sendiri atau memang diplot akan menjadi Wali Kota Surabaya oleh Belanda.

Sejarah Penting di Balik Hotel Yamato, Tempat Anies-Cak Imin Deklarasi Capres-Cawapres

Kuncar menjelaskan, sejarah berdirinya Hotel Yamato sendiri cukup panjang. Sebelum bernama Hotel Yamato, pada tahun 1911, hotel tersebut resmi dinamakan Hotel Oranje.

"Bukan karena hotel itu berwarna oren, tapi memang karena nama Belandanya Oranje."

Kata pengamat sejarah.

@merdeka.com


Hotel Oranje lalu berganti nama pada tahun 1942 menjadi Hotel Yamato. Perubahan nama itu sendiri otomatis terjadi setelah pendudukan Jepang yang berhasil mengusir Belanda dari Indonesia.

Hotel Yamato saat itu langsung digunakan oleh Jepang sebagai pusat komando di Jawa Timur. Hingga pada akhirnya, insiden perobekan bendera pada 1945, menjadikan nama hotel tersebut berubah menjadi Hotel Merdeka.

Namun pada 1946, sang pendiri hotel bernama Lucas Martin Sarkies merubah nama hotel tersebut menjadi kependekan namanya, yakni Hotel L.M.S.

Selanjutnya, pada tahun 1969 kepemilikan hotel berpindah tangan. Seiring dengan hal itu, nama hotel kembali berubah menjadi Hotel Majapahit hingga saat ini.

Sejarah Penting di Balik Hotel Yamato, Tempat Anies-Cak Imin Deklarasi Capres-Cawapres

"Karena hotel ini masuk sebagai cagar budaya tipe A, maka berbagai fungsi ornamen baik itu eksterior hingga interiornya tidak boleh berubah," tambah Kuncar.

Ini Cerita di Balik Cak Imin 'Berpaling' dari Prabowo Subianto di KKIR
Ini Cerita di Balik Cak Imin 'Berpaling' dari Prabowo Subianto di KKIR

Cak Imin telah ditunjuk sebagai bakal cawapres pendamping bakal calon presiden (capres) Koalisi Perubahan, Anies.

Baca Selengkapnya
Jadi Saksi Perjuangan Zaman Kolonial, Intip Hotel Klasik di Siantar Berdiri Sejak 1913
Jadi Saksi Perjuangan Zaman Kolonial, Intip Hotel Klasik di Siantar Berdiri Sejak 1913

Siantar Hotel, sebuah penginapan yang menyimpan cerita sejarah masa kolonial Belanda dan Jepang.

Baca Selengkapnya
Besok Siang, Anies-Cak Imin Sambangi Markas PKS
Besok Siang, Anies-Cak Imin Sambangi Markas PKS

Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar resmi dipilih menjadi cawapres Anies Baswedan. Deklarasi tersebut, di lakukan di Hotel Majapahit

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Konsep Desain Hotel Tentrem Bintang 5 di Jakarta
Konsep Desain Hotel Tentrem Bintang 5 di Jakarta

Hotel Tentrem memiliki reputasi tinggi dalam memadukan nuansa lokal ke dalam fasilitas hotel berbintang lima.

Baca Selengkapnya
FOTO: Penampakan Spanduk Pemberitahuan Tanah dan Aset Negara yang Dipasang Pengelola GBK Membentang di Hotel Sultan Senayan
FOTO: Penampakan Spanduk Pemberitahuan Tanah dan Aset Negara yang Dipasang Pengelola GBK Membentang di Hotel Sultan Senayan

PPKGBK memasang spanduk itu untuk mengingatkan bahwa tenggat waktu yang diberikan telah berakhir pada 29 September 2023.

Baca Selengkapnya
Detik-Detik Penangkapan Mami Icha, Muncikari yang Memperdagangkan Anak di Bawah Umur
Detik-Detik Penangkapan Mami Icha, Muncikari yang Memperdagangkan Anak di Bawah Umur

Tersangka FEA alias Icha mendapat bagian 50 persen dari setiap transaksi.

Baca Selengkapnya
Majelis Syuro PKS Gelar Rapat Tertutup Bahas Nama Cak Imin Sebagai Bacawapres Anies
Majelis Syuro PKS Gelar Rapat Tertutup Bahas Nama Cak Imin Sebagai Bacawapres Anies

Sebelumnya, Anies dan Cak Imin sudah mendatangi Kantor DPP PKS pada Selasa (12/9).

Baca Selengkapnya
Anies Gandeng Cak Imin Maju Pilpres 2024, Ini Kata Puan Maharani
Anies Gandeng Cak Imin Maju Pilpres 2024, Ini Kata Puan Maharani

Anies dan Cak Imin deklarasi sebagai pasangan capres dan cawapres di Hotel Majapahit, Kota Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (2/9).

Baca Selengkapnya
Kombes Yulius Bambang Karyanto yang Ditangkap Nyabu Bareng Perempuan di Hotel Dipecat dari Polri
Kombes Yulius Bambang Karyanto yang Ditangkap Nyabu Bareng Perempuan di Hotel Dipecat dari Polri

Kombes Yulius sebelumnya ditangkap saat pesta sabu bersama teman wanita di hotel Jakarta Utara.

Baca Selengkapnya