Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Satu Rumah di Tasikmalaya Rusak Akibat Longsor

Satu Rumah di Tasikmalaya Rusak Akibat Longsor Longsor di Tasikmalaya. ©2020 Merdeka.com/Mochammad Iqbal

Merdeka.com - Satu rumah rusak parah diterjang longsor di Kampung Karangresik, Kelurahan Sukamanah, Kecamatan Cipedes, Kota Tasikmalaya. Longsor terjadi pada Selasa (7/1) sore menjelang malam.

"Longsor terjadi saat saya sedang ada di belakang rumah. Saat itu hujan turun cukup deras dan tiba-tiba saja tembok penahan tanah yang beda di belakang rumah ambruk dan tiba-tiba juga longsor," ujar pemilik rumah Dian Darliana (45), Rabu (8/1).

Dian mengungkapkan, kejadian tersebut mengakibatkan satu kamar tidur, kamar mandi, dan dapur ambruk tertarik longsor. Dia memastikan tidak ada korban jiwa atau pun luka dalam kejadian tersebut.

Dian bersama istri dan dua anaknya terpaksa mengungsi karena khawatir longsor susulan kembali terjadi, ditambah kondisi rumah saat ini sudah dianggap tidak layak ditinggali.

"Dari tadi malam tinggal di rumah mertua. Tapi saya semalam juga jagain rumah," kata dia.

Dia mengatakan, tidak mengetahui apakah rumahnya bisa kembali dibangun atau tidak. Sebab menurut dia, kondisi tanah masih labil dan rawan longsor.

Petugas dari BPBD Kita Tasikmalaya, telah mengecek rumah dan memberikan bantuan berupa sembako. Namun dia mengaku belum menerima rekomendasi lanjutan dari BPBD, apakah rumahnya harus ditinggalkan atau dibangun kembali. "Tapi kayaknya mau dibongkar saja," ucapnya.

Longsor yang terjadi di kampungnya, diungkapkan Dian baru pertama kali terjadi. Ia sendiri menduga longsor terjadi akibat dipicu TPT yang ambruk. TPT tersebut diketahui dibangun tahun 2013 oleh Pemerintah Kota Tasikmalaya dan di 2016 sempat diperbaiki, namun ambruk di 2019.

Salah seorang anak Dian, Candra (16) mengatakan, saat longsor sedang tidur di kamar depan. "Tiba-tiba saya dibangunkan ibu saat longsor. Tidak terasa ada longsor, tau-tau belakang rumah sudah jebol aja," kata dia.

Canda menyebut kondisi rumah saat ini tidak mungkin ditinggali dalam jangka waktu yang panjang karena melihat kerusakannya. Untuk itu, dia pun terpaksa ikut menumpang di rumah saudaranya.

Sementara itu, Manajer Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Kabupaten Tasikmalaya, Harisman mengatakan, longsor di Kampung Karangresik, Kelurahan Sukamanah, Kecamatan Cipedes, Kota Tasikmalaya, hanya satu rumah terdampak.

"Karena itu akibat dari robohnya TPT. BPBD sedang mengecek kelayakan TPT itu sebelum ambruk dan mengakibatkan tanah yang ditahan longsor ke bawah. Diduga longsor itu disebabkan oleh TPT yang sudah tidak kokoh, akibatnya TPT roboh terdampak hujan deras dan angin kencang," ujar dia.

Dia juga mengatakan, sedang mengecek apakah TPT tersebut dibangun pribadi atau pemerintah. "Tapi itu sepertinya TPT sudah lama, bukan baru, jadi saat TPT-nya lepas menarik rumah," ungkapnya.

BPBD saat ini masih fokus melakukan penanggulangan kepada korban. Pihak BPBD telah memberikan kebutuhan dasar agar korban mengungsi tidak membebani pemilik rumah.

"Tim verifikasi juga akan menilai kerusakan rumah korban. Kalau layak dapat bantuan keuangan, ya kita bantu. Tapi kalau kondisi seperti itu tak mungkin diperbaiki. Harus dari TPT dulu baru rumahnya," tutupnya.

(mdk/gil)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Status Tanggap Darurat Diaktifkan Pascagempa, Sumedang Dihadapkan Potensi Banjir dan Longsor

Status Tanggap Darurat Diaktifkan Pascagempa, Sumedang Dihadapkan Potensi Banjir dan Longsor

Ratusan pasien terpaksa dievakuasi untuk memastikan bangunan rumah sakit aman dihuni pasca gempa.

Baca Selengkapnya
Ratusan Bangunan Rusak Akibat Puting Beliung, Pemkab Sumedang Tetapkan Status Tanggap Darurat

Ratusan Bangunan Rusak Akibat Puting Beliung, Pemkab Sumedang Tetapkan Status Tanggap Darurat

Sebanyak 191 bangunan mengalami kerusakan akibat diterjang angin puting beliung.

Baca Selengkapnya
Menyusuri Bekas Rumah Pemotongan Hewan Peninggalan Belanda di Semarang, Kini Kondisinya Angker dan Terbengkalai

Menyusuri Bekas Rumah Pemotongan Hewan Peninggalan Belanda di Semarang, Kini Kondisinya Angker dan Terbengkalai

Rumah itu sempat menjadi tempat tidur para pemulung dan anak jalanan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Ledakan di Bangkalan Mengakibatkan Sejumlah Rumah Rusak, Gegana Turun Tangan

Ledakan di Bangkalan Mengakibatkan Sejumlah Rumah Rusak, Gegana Turun Tangan

Ledakan di bangunan barang rongsokan itu terjadi sekitar pukul 09.00 WIB.

Baca Selengkapnya
Jadi Kuli Pemotong Rumput di Malaysia, Pasutri TKI Ini Berhasil Bangun Rumah Mewah Bak Istana di Kampung Halaman

Jadi Kuli Pemotong Rumput di Malaysia, Pasutri TKI Ini Berhasil Bangun Rumah Mewah Bak Istana di Kampung Halaman

Ada bangunan megah nan mewah di perkampungan Madura. Bangunan berlantai dua itu menelan biaya hingga miliaran rupiah.

Baca Selengkapnya
Uniknya Rumah Batak Karo Siwaluh Jabu, Berbahan Kayu dan Bikin Penghuninya Tak Kepanasan

Uniknya Rumah Batak Karo Siwaluh Jabu, Berbahan Kayu dan Bikin Penghuninya Tak Kepanasan

Terdapat sejumlah tahapan pembangunan rumah Siwaluh Jabu yang dibantu dukun.

Baca Selengkapnya
Menguak Rahasia Besar Kehidupan Purbakala di Situs Bumiayu Brebes, Jadi Saksi Bisu Terbentuknya Pulau Jawa

Menguak Rahasia Besar Kehidupan Purbakala di Situs Bumiayu Brebes, Jadi Saksi Bisu Terbentuknya Pulau Jawa

Jutaan tahun yang lalu, Bumiayu merupakan rumah bagi peradaban kehidupan purbakala

Baca Selengkapnya
Awalnya Iseng, Ibu Rumah Tangga di Lebak Sukses Budidaya Anggur Impor Pakai Pupuk Racikan Sendiri

Awalnya Iseng, Ibu Rumah Tangga di Lebak Sukses Budidaya Anggur Impor Pakai Pupuk Racikan Sendiri

Sejak awal budidaya, Ria sudah lima kali panen dengan kondisi buah yang baik dan lebat.

Baca Selengkapnya
Seribu Lebih Rumah Terendam Banjir Usai Hujan Sepekan, Jambi Siaga Tiga

Seribu Lebih Rumah Terendam Banjir Usai Hujan Sepekan, Jambi Siaga Tiga

Akibat banjir, masyarakat beraktivitas menggunakan paruh karena akses jalan tidak bisa dilalui.

Baca Selengkapnya