Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Satpam MK minta THR ke calo suap Akil Mochtar

Satpam MK minta THR ke calo suap Akil Mochtar Gedung Mahkamah Konstitusi. merdeka.com/Imam Buhori

Merdeka.com - Keterlibatan anggota satuan pengamanan di Mahkamah Konstitusi (MK) dalam pusaran makelar pengurusan sengketa pemilihan kepala daerah terungkap dalam persidangan. Salah satu di antaranya bahkan berani meminta uang lebaran kepada calo suap mantan Ketua MK Akil Mochtar, Muchtar Ependy.

Salah satu anggota satpam MK, Zulhafis, mengakui hal itu saat bersaksi dalam persidangan Wali Kota non-aktif Palembang dan istri, Romi Herton-Masyito, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Kamis (4/12). Tetapi awalnya dia mengakui tidak pernah meminta uang itu melainkan diberi oleh Muchtar.

"Itu pas mau lebaran pak. Dia kasih uang. Dua kali. Rp 300 ribu dan Rp 1 juta. Katanya sebagai uang terima kasih karena sering kasih informasi sengketa," kata Zulhafis.

Namun, saat jaksa penuntut umum pada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sedikit menekan Zulhafis dengan menunjukkan transkrip pembicaraan melalui pesan singkat dengan Muchtar, dia mengubah kesaksiannya. Sebab dalam pesan singkatnya, justru Zulhafis yang meminta uang kepada Muchtar.

"Ini di SMS saudara bilang, 'Bos, mau lebaran nih.' Dijawab, 'Iya, nanti dikasih. Paling kubelikan tiket.' 'Oke bos.' 'Tapi nanti kirim jadwal sidang kabupaten-kabupaten kota itu.' Jadi gimana?" kata jaksa.

(mdk/ren)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Cak Imin: Ada Teman Bilang Kita Tidak Perlu Pilkada Lagi Kalau Pelaksanaannya Ancam Kepala Desa
Cak Imin: Ada Teman Bilang Kita Tidak Perlu Pilkada Lagi Kalau Pelaksanaannya Ancam Kepala Desa

Muhaimin atau Cak Imin pada siang harinya juga mencuitkan soal slepet.

Baca Selengkapnya
Cak Imin Curhat: Ada Kawan Saya 'Dibeli' Paslon Lain Sampai Lupa Punya Teman Bernama Muhaimin
Cak Imin Curhat: Ada Kawan Saya 'Dibeli' Paslon Lain Sampai Lupa Punya Teman Bernama Muhaimin

Cak Imin mengatakan, temannya beralih dukungan ke pihak lain lantaran telah diiming-imingi sesuatu.

Baca Selengkapnya
Penampakan Sopir Fortuner Arogan Pencatut Pelat Dinas TNI, Dulu Ngaku Adik Jenderal Kini Tertunduk Lesu Berbaju Tahanan
Penampakan Sopir Fortuner Arogan Pencatut Pelat Dinas TNI, Dulu Ngaku Adik Jenderal Kini Tertunduk Lesu Berbaju Tahanan

Pelaku yang sebelumnya gagah dan lantang mengaku adik jenderal TNI ketika bersenggolan dengan pengendara mobil di Tol Jakarta-Cikampek kini hanya tertunduk lesu

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Saking Padatnya, Cak Imin Jalan Santai Sejauh 3 Km Menuju Mobil Usai Kampanye Akbar di JIS
Saking Padatnya, Cak Imin Jalan Santai Sejauh 3 Km Menuju Mobil Usai Kampanye Akbar di JIS

Muhaimin Iskandar alias Cak Imin menyapa sejumlah warga yang ia lewati

Baca Selengkapnya
Ditangkap di Rumah Kakak, Sopir Fortuner Arogan Sempat Tutupi Mobil Pakai Terpal dan Ganti Pelat Nomor Biasa
Ditangkap di Rumah Kakak, Sopir Fortuner Arogan Sempat Tutupi Mobil Pakai Terpal dan Ganti Pelat Nomor Biasa

Pelaku tidak berkutik ketika ditangkap di kediaman kakaknya daerah Pondok Kelapa, Duren Sawit, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya
Diperiksa KPK, Ahmad Muhdlor Ali: Semoga jadi Awal Kebaikkan Sidoarjo
Diperiksa KPK, Ahmad Muhdlor Ali: Semoga jadi Awal Kebaikkan Sidoarjo

Pemeriksaannya terjeda beberapa saat karena bertepatan salat Jumat.

Baca Selengkapnya
Gara-Gara Rokok dan Uang Rp20 Ribu, Tukang Potong Rambut Meninggal Dikeroyok
Gara-Gara Rokok dan Uang Rp20 Ribu, Tukang Potong Rambut Meninggal Dikeroyok

Aksi penganiayaan itu dipicu lantaran para pelaku mengungkit permasalahan korban.

Baca Selengkapnya
5 Perampok Bercadar Sekap Karyawan SPBU di Kediri, Gasak Uang Rp35 Juta
5 Perampok Bercadar Sekap Karyawan SPBU di Kediri, Gasak Uang Rp35 Juta

Kedua tangannya diikat dengan sabuk dan mulutnya disumpal kain.

Baca Selengkapnya
Hati-hati, Ternyata Memotret Orang yang Tidur untuk Bahan Lucu-lucuan Bisa Dipidana
Hati-hati, Ternyata Memotret Orang yang Tidur untuk Bahan Lucu-lucuan Bisa Dipidana

Ternyata, memotret orang lain yang sedang tertidur diam-diam sebagai bahan lucu-lucuan bisa dipidana sampai 12 tahun.

Baca Selengkapnya