Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Santri yang tewas di Ogan Ilir diduga dibunuh teman satu Pesantren

Santri yang tewas di Ogan Ilir diduga dibunuh teman satu Pesantren Ilustrasi Mayat. ©2015 Merdeka.com/Angeline Agustine

Merdeka.com - Penyebab kematian santri Pondok Pesantren Raudhatul Ulum, Sakatiga, Ogan Ilir, Sumatera Selatan, Finanda Juni Harta (14), akhirnya terjawab sudah. Polisi meringkus seorang terduga pelaku penganiaya korban hingga tewas.

Terduga pelaku berinisial AM (14), santri yang bermukim di pondok itu dan berasal dari Kecamatan BPR Ranau Tengah, Ogan Komering Ulu Selatan. Penangkapan AM berdasarkan pemeriksaan terhadap beberapa orang saksi di TKP secara maraton hingga dini hari tadi.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sumsel Kombes Pol Budi Suryanto membenarkan, penyidik telah membawa terduga pelaku AM ke Mapolda Sumsel. Statusnya masih sebagai saksi, belum ditingkatkan menjadi tersangka.

"Anggota kita mendatangi ponpes itu setelah dapat laporan. Subuh ini kami mengamankan satu orang, masih kita periksa," ungkap Budi, Rabu (24/10).

Hanya saja, Budi belum menjelaskan motifnya dan dengan cara apa pelaku melakukan penganiayaan itu. Jika terbukti, AM dikenakan Pasal 351 KUHP tentang Penganiayaan dengan ancaman di atas sepuluh tahun penjara.

"Masih kita lakukan pemeriksaan mendalam dulu, nanti kita jelaskan motifnya seperti apa dan bagaimana kejadiannya," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, seorang santri kelas dua Madrasah Tsanawiyah Pondok Pesantren Raudhatul Ulum di Desa Sakatiga, Ogan Ilir, Sumsel, bernama Finanda Juni Harta (14), ditemukan tewas di asrama, Selasa (23/10).

Merasa ada kejanggalan, keluarga pun meminta jenazah korban dilakukan autopsi.Tak hanya autopsi, orangtua korban Soharudin (40) melaporkan kasus ini ke polisi.

Dia berharap, penyebab kematian anaknya dapat terbongkar dengan jelas.Soharudin mengatakan, keluarga menemukan banyak kejanggalan terkait kematian anaknya.

Kejadian berawal saat pengurus pondok menghubungi keluarga bahwa korban tengah sakit keras.

Keluarga pun datang untuk membawanya ke rumah sakit. Begitu tiba di pondok, korban sudah terbujur kaku. Ternyata dia tewas sebelum keluarganya datang.

"Kami disuruh minta datang, anak saya sakit keras. Tapi ternyata sudah meninggal di asrama," ungkap Soharudin saat melapor ke SPKT Polda Sumsel, Selasa (23/10).

Jasad korban pun dibawa ke rumah duka di Desa Muara Kunjung, Kecamatan Babat Toman, Musi Banyuasin. Saat korban dimandikan, keluarga menemukan kejanggalan kedua.

Di tubuhnya terdapat banyak luka lebam. Seperti di punggung, lengan, dan kepala bagian belakang. Keluarga menduga luka itu akibat benda tumpul.

"Kalau melihat kondisi seperti itu kematiannya tidak wajar, ada apa-apa," kata dia.

Keluarga pun meminta kejelasan dari pengurus pondok. Namun, jawaban yang diterima tidak jelas dan disinyalir menutupi sesuatu.

"Mereka jawab anak saya sakit, tapi tidak dijelaskan sakit apa, kapan dia sakitnya, diobati apa tidak, tidak jelas semua, cuma ngotot bilang sakit. Lagi pula anak saya tak pernah ada riwayat sakit parah," kata dia.

Oleh karena itu, keluarga meminta Rumah Sakit Bhayangkara melakukan autopsi terhadap jenazah korban. Dengan demikian, penyebab kematian anaknya dapat terungkap secara jelas.

"Kami ingin tahu penyebabnya. Kalau karena sakit, sakit apa, tapi kalau ada kekerasan kami minta diusut tuntas," harap dia.

(mdk/rnd)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Santri Asal Banyuwangi Dianiaya Hingga Tewas di Kediri
Santri Asal Banyuwangi Dianiaya Hingga Tewas di Kediri

Pihak pondok pesantren mengantarkan jenazah korban ke rumahnya, tanpa lapor polisi.

Baca Selengkapnya
Santri Banyuwangi Tewas Dianiaya, Polisi Periksa Pihak Pengurus dan Pengasuh Pondok Kediri
Santri Banyuwangi Tewas Dianiaya, Polisi Periksa Pihak Pengurus dan Pengasuh Pondok Kediri

Sedangkan, keempat pelaku masih masih ditahan di Mapolres Kediri Kota.

Baca Selengkapnya
Detik-Detik Eks Casis Bintara Iwan Dihabisi Serda Adan, Korban Dicekik, Ditusuk Lalu Dibuang ke Jurang
Detik-Detik Eks Casis Bintara Iwan Dihabisi Serda Adan, Korban Dicekik, Ditusuk Lalu Dibuang ke Jurang

Polisi ungkap detik-detik peristiwa tewasnya eks calon siswa Bintara Iwan oleh anggota TNI AL Serda Adan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kasus Santri AH di Jambi Tewas dengan Banyak Luka, 2 Senior jadi Tersangka
Kasus Santri AH di Jambi Tewas dengan Banyak Luka, 2 Senior jadi Tersangka

Keluarga yakin Santri AH tewas dianiaya. Sementara pengakuan pesantren korban tewas tersentrum.

Baca Selengkapnya
Kasus Santri Meninggal Tak Wajar di Jambi , Polisi Dalami Dugaan Pemalsuan Surat Kesehatan
Kasus Santri Meninggal Tak Wajar di Jambi , Polisi Dalami Dugaan Pemalsuan Surat Kesehatan

Polda Jambi masih berupaya mengungkap kematian tidak wajar santri berinisial AH di Pondok Pesantren Raudhatul Mujawwidin, Rimbo Bujang, Kabupaten Tebo.

Baca Selengkapnya
Dituduh Mencuri, Santri di Blitar Dikeroyok Sesama Rekan Santri Hingga Tewas
Dituduh Mencuri, Santri di Blitar Dikeroyok Sesama Rekan Santri Hingga Tewas

Pengeroyokan yang berujung pada kematian ini pun sudah dilaporkan pihak orang tua ke Polsek Lodoyo Timur.

Baca Selengkapnya
Keroyok Teman hingga Tewas, 17 Santri di Blitar Tidak Ditahan
Keroyok Teman hingga Tewas, 17 Santri di Blitar Tidak Ditahan

Ditetapkan sebagai Tersangka Pengeroyokan Teman hingga Tewas, 17 Santi di Blitar Tidak Ditahan

Baca Selengkapnya
Seorang Santri Aniaya Adik Kelas sampai Ancam Ditenggelamkan
Seorang Santri Aniaya Adik Kelas sampai Ancam Ditenggelamkan

HP kemudian membawa korban ke sungai di Desa Tanah Merah yang berdekatan dengan pondok pesantren.

Baca Selengkapnya
Ditegur Pengurus karena Merokok Saat Puasa, Santri Bakar Pesantren di Sumedang
Ditegur Pengurus karena Merokok Saat Puasa, Santri Bakar Pesantren di Sumedang

Aksi pelaku itu diduga disebabkan emosi dan tidak terima ditegur pengurus pesantren karena merokok saat jam puasa.

Baca Selengkapnya